TPST Sendangsari, Minggir, Sleman, sempat diprotes warga karena bau tak sedap yang sampai ke permukiman. Pihak pengelola mengaku sudah melakukan evaluasi.
"Sudah ada evaluasi pascapertemuan kemarin. Langsung kami pasang exhaust fan, lalu vegetasi di area TPST, terus bahan baku RDF organik tidak boleh berbau dan terakhir pemasangan cyclon dryer yang masih dalam proses," kata Owner PT Norma Duta Utama, Syaefulloh, selaku pengelola TPST Sendangari saat ditemui di lokasi, Kamis (1/8/2024).
Munculnya keluhan warga berawal dari bau tak sedap dari arah TPST Sendangsari. Bau menyeruak sampai permukiman yang berada di sisi utara TPST ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syaefulloh mengatakan pihaknya melakukan perombakan pengelolaan sampah. Pertama dengan mengurangi sumber bau tak sedap yang berasal dari sampah organik bahan baku RDF.
"Itu kami seleksi ketat sekarang. RDF organik yang bau dari luar sudah tidak masuk. Lalu sampah organik yang masuk ke sini harus dalam kondisi tidak bau dan kering," ujarnya.
Selain itu juga penanaman vegetasi mengelilingi area lokasi pengolahan sampah yang sesuai dengan permintaan warga. Tanaman itu diharapkan menjadi penghalang bau dari TPST.
Berdasarkan pantauan detikJogja, tanaman masih terbilang baru. Seluruhnya berada di sisi dalam, tepatnya menempel pada dinding pagar TPST Sendangsari. Jenis vegetasi beragam.
"Untuk vegetasinya berada dalam area TPST dan masih proses tanam. Kita tanam keliling agar angin tidak langsung masuk dan berembus keluar karena terhalang pohon-pohon ini nantinya," ujarnya.
TPST Sendangsari di atas lahan seluas 6.000 meter persegi saat ini menerima sampah hingga sembilan truk per harinya. Sampah-sampah ini lalu diolah menjadi RDF anorganik, RDF organik, dan pemilahan sampah botol plastik.
Untuk diketahui, sebelumnya muncul protes warga Padukuhan Ngepringan 2, Sendang Rejo, Minggir, yang mengeluhkan bau tak sedap dari TPST Sendangsari. Saat tertiup angin, bau tercium hingga permukiman.
Perwakilan warga Ngepringan 2, Muhammad Yainuri mengatakan bau tak sedap tercium hingga wilayahnya. Padahal rumahnya berjarak sekitar 500 meter sisi barat dari TPST Sendangsari. Letaknya pun terpisahkan kebun, sawah, dan berada di seberang jalan.
"Kalau jarak itu relatif karena depan sampai TPST itu kan area terbuka tidak ada penghalang. Jadi saat ada angin bertiup ke utara pasti tercium baunya," kata Yainuri.
Walau begitu, Yainuri menegaskan bahwa warga tidak menolak keberadaan TPST Sendangsari. Namun berharap agar kemunculan bau tak sedap dapat direduksi.
"Warga tidak menolak, tapi minta agar bau saat pengolahan itu bisa ditekan, kalau lainnya tidak ada masalah. Selama ada pembenahan kami apresiasi," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman Epiphana Kristiyani mengatakan akan berupaya mengatasi bau yang muncul dari TPTS Sendangsari. Dia bilang Pemkab Sleman baru kali ini mengelola TPST secara mandiri.
Seperti diketahui, berdirinya TPTS Sendangsari sebagai respons atas penutupan TPA Piyungan Bantul. TPST Sendangsari dibangun awal 2024 dan mulai operasional medio April. TPST ini menerima dan mengolah sampah dari Sleman wilayah barat.
"Apa pun tadi disampaikan itu sebagai upaya atasi bau. Nanti tunggu 2 minggu sampai sebulan ke depan akan berhasil atau tidak. Kalau sekarang belum bisa matur (bilang)," kata Epiphana di TPST Sendangsari, Selasa (9/7).
(rih/ams)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar