- Proses Kerokan
- Manfaat Kerokan 1. Mengusir Gejala Masuk Angin 2. Mengatasi Nyeri Leher dan Bahu 3. Meredakan Perut Kembung 4. Mengatasi Gejala Perimenopause 5. Meredakan Sakit Punggung 6. Mengatasi Peradangan yang Terjadi Akibat Hepatitis B
- Bahaya Kerokan 1. Menimbulkan Kecanduan 2. Pecahnya Pembuluh Darah 3. Iritas pada Kulit 4. Potensi Penularan Penyakit 5. Reaksi Inflamasi Akut
- Cara Aman Kerokan
Istilah kerokan mungkin sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Sebagian orang menganggap kerokan sebagai solusi terbaik saat merasa tidak enak badan.
Kerokan merupakan metode pengobatan tradisional kuno yang menggunakan ujung logam tumpul yang digesekkan ke permukaan kulit dengan tujuan menghilangkan panas dalam tubuh.
Sekilas metode pengobatan ini mirip dengan metode gua sha di China. Adapun yang membedakan keduanya hanyalah alat yang digunakan, yakni koin dan giok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun dianggap sebagai pengobatan alternatif yang dapat memberikan manfaat, kerokan juga memiliki risiko tertentu yang perlu diperhatikan. Berikut penjelasan mengenai mengenai apakah kerokan baik untuk kesehatan. Mulai dari manfaat hingga bahaya kerokan.
Proses Kerokan
Dikutip dari artikel ilmiah berjudul The Effects of Scrapping Treatment Techniques for Body Health oleh Fariz Fadly Tanjung, proses kerokan cukup sederhana, yaitu menciptakan reaksi peradangan atau inflamasi yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah. Saat dilakukan kerokan, pembuluh darah akan melebar sehingga akan memperbaiki aliran darah.
Dengan aliran darah yang lancar maka lebih banyak oksigen dan nutrisi dapat disalurkan ke jaringan otot. Zat-zat yang menyebabkan rasa pegal kemudian dapat dengan cepat dibuang atau dinetralkan melalui aliran darah.
Selain itu, kerokan juga merangsang keratinosit dan endotel (lapisan terdalam pembuluh darah), yang akan menyebabkan pelepasan propiomelanokortin (POMC). POMC adalah polipeptida yang kemudian dipecah, menghasilkan berbagai senyawa termasuk beta endorfin.
Setelah dilakukan kerokan, terjadi peningkatan kadar IL-1 beta, Clq, dan beta endorfin, sementara kadar C3 dan PGE2 menurun. PGE2 merupakan penyebab utama rasa nyeri, sehingga dengan menurunkan kadar PGE2, rasa nyeri dapat berkurang.
Efek ini menyebabkan berkurangnya nyeri pada otot, dan tubuh menjadi terasa lebih segar dan nyaman.
Manfaat Kerokan
Dikutip detikJogja dari laman resmi Kementerian Kesehatan, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari kerokan bagi tubuh, di antaranya sebagai berikut.
1. Mengusir Gejala Masuk Angin
Salah satu manfaat kerokan yang banyak dipercayai masyarakat adalah kerokan dapat mengusir gejala masuk masuk angin. Istilah masuk angin dalam dunia medis sebenarnya tidak ada, namun gejalanya dapat dirasakan.
Manfaat kerokan dalam mengatasi gejala masuk angin diyakini dapat dirasakan lebih cepat, seperti meredakan pegal-pegal, mual, nyeri otot, atau sakit kepala. Selain itu, kerokan juga dapat memperkuat imun dan mengurangi peradangan.
2. Mengatasi Nyeri Leher dan Bahu
Kerokan yang dilakukan di bagian leher dapat meredakan nyeri leher hingga bahu akibat terlalu lama bekerja di depan layar komputer. hal ini karena kerokan dapat merelaksasi otot-otot yang ada di sekitar leher.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Archives of Allied Medical Sciences menguji bagaimana efektifitas kerokan dan terapi plasebo dalam mengatasi nyeri leher dan bahu pada beberapa orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang menerima kerokan melaporkan bahwa kerokan dapat mengurangi nyeri dan peningkatan fleksibilitas gerakan leher dibandingkan dengan orang yang melakukan terapi plasebo.
3. Meredakan Perut Kembung
Manfaat selanjutnya dari kerokan adalah meredakan perut kembung. Perut kembung adalah sensasi rasa tertekan atau kepenuhan di perut dan disertai dengan perut yang terlihat buncit.
Kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman hingga menyakitkan. Kerokan diyakini dapat membantu melonggarkan otot-otot di perut dan memfasilitasi pengeluaran gas yang terperangkap, sehingga meredakan gejala perut kembung.
4. Mengatasi Gejala Perimenopause
Perimenopause merupakan fase transisi yang dialami seorang wanita menjelang menopause, yang seringkali disertai dengan gejala yang mengganggu seperti sulit tidur, menstruasi tidak teratur, kecemasan, atau sering merasa lelah.
Kerokan dipercaya mampu untuk membantu mengurangi gejala tersebut dan menjadi terapi yang aman serta efektif sehingga tubuh bisa kembali sehat. Cukup lakukan kerokan selama 15 menit dan lakukanlah satu kali di setiap minggunya agar gejala-gejala yang dialami dapat berkurang.
5. Meredakan Sakit Punggung
Kerokan dapat memberikan manfaat bagi seseorang yang mengalami sakit punggung, termasuk manula (manusia lanjut usia). Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang kuat, namun beberapa orang dapat merasakan perubahan setelah kerokan.
Kerokan juga dapat memberikan efek anti inflamasi yang lebih panjang, seperti rasa sakit yang berkurang, memperbaiki sirkulasi darah, membantu meningkatkan mobilitas dan rentang gerak pada penderita sakit punggung, termasuk manula.
6. Mengatasi Peradangan yang Terjadi Akibat Hepatitis B
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang mengakibatkan peradangan, kerusakan, dan luka pada hati. Kerokan juga dipercaya memiliki potensi untuk mengurangi peradangan kronis pada hati, dan membantu mengirimkan lebih banyak nutrisi dan oksigen ke sel-sel hati yang terinfeksi.
Namun, penting untuk diingat bahwa pengobatan alternatif seperti kerokan tidak boleh dianggap sebagai pengganti perawatan medis konvensional yang direkomendasikan oleh dokter.
Bahaya Kerokan
Selain manfaat, kerokan juga dapat menimbulkan bahaya jika terlalu sering dilakukan. Dikutip dari laman Dinas Kesehatan DIY dan jurnal berjudul Analisis Kerokan Menurut Budaya dan Sains oleh Baiti Rizki dan Atika Okta Melisa, Berikut bahaya kerokan yang perlu diketahui.
1. Menimbulkan Kecanduan
Kerokan dapat menimbulkan kecanduan karena efek hormon endorfin yang dikeluarkan karena kerokan.
2. Pecahnya Pembuluh Darah
Kerokan bisa mengakibatkan banyak pembuluh darah kecil dan halus pecah. Saat melakukan kerokan, akan timbul bercak merah pada permukaan kulit. Warna merak inilah tanda pecahnya pembuluh darah kecil di area bawah lapisan kulit.
3. Iritas pada Kulit
Salah satu bahaya kerokan adalah dapat menimbulkan iritasi pada kulit yang disebabkan karena adanya pengikisan atau gesekan yang keras secara berulang kali. Hal ini dapat menimbulkan kemerahan, gatal, dan ketidaknyamanan setelah kerokan.
4. Potensi Penularan Penyakit
Jika alat kerokan tidak steril atau digunakan oleh lebih dari satu orang tanpa pensterilan yang tepat, ada risiko penularan penyakit seperti hepatitis atau infeksi kulit lainnya.
5. Reaksi Inflamasi Akut
Penggunaan logam saat kerokan menyebabkan sel epitel, pelebaran kapiler, sebukan ringan oleh monosut, dan sel limfosit menjadi pertanda reaksi inflamasi akut.
Cara Aman Kerokan
Masih dikutip dari jurnal karya Baiti Rizki dan Atika Okta Melisa, berikut teknik kerokan yang aman dilakukan, yaitu:
- Siapkan koin atau logam tumpul bersih sebagai alat kerokan;
- Menyiapkan balsem, minyak kayu putih, atau lotion yang dapat digunakan sebagai pelicin untuk mengurangi rasa sakit saat kerokan;
- Pelicin dioleskan pada tubuh seperti punggung atau leher, kemudian dilakukan kerokan;
- Kerokan dilakukan searah dan tidak boleh bolak balik;
- Ulangi kerokan sampai muncul ruam merah;
- Jangan kerokan dengan jarak waktu yang dekat.
Nah, itulah beberapa manfaat, bahaya, dan cara aman kerokan yang dapat dilakukan. Namun, jika badan terasa tidak nyaman atau timbul gangguan kesehatan lainnya, segera periksa ke dokter ya. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Azhar Hanifah, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu