7 Fakta Mahasiswi Unisa Tewas Kecelakaan Usai Hindari Orang Berparang

7 Fakta Mahasiswi Unisa Tewas Kecelakaan Usai Hindari Orang Berparang

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 26 Jul 2024 16:44 WIB
Mahasiswi Unisa Jogja tewas kecelakaan. Foto diunggah Kamis (25/7/2024).
Mahasiswi Unisa Jogja tewas kecelakaan. Foto diunggah Kamis (25/7/2024). Foto: dok. Unisa Jogja
Jogja -

Mahasiswi Universitas Asyiyah (Unisa), Ulfiyah Fadhilah Abdul, meninggal usai kecelakaan tunggal. Belakangan diketahui, mahasiswi itu menghindari orang yang membawa senjata tajam diduga parang dan berteriak-teriak di jalan.

Insiden nahas itu terjadi pada Sabtu, 20 Juli 2024 dini hari. Kala itu Ulfiyah dan teman lelakinya berinisial MRS berboncengan motor pergi mencari makan. Nahas, saat melintas di Jalan Kusumanegara, Umbulharjo, keduanya berpapasan dengan orang yang mengayunkan parang.

Keduanya berusaha menghindar dengan menambah kecepatan motor. Gegara tak bisa mengendalikan laju kendaraannya, keduanya lalu menabrak pembatas jalan. Akibatnya, Ulfiyah mengalami luka parah di bagian kepala, dan setelah tiga hari dirawat intensif korban dinyatakan meninggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihimpun detikJogja, Jumat (26/7/2024), berikut fakta-fakta kecelakaan mahasiswi Unisa itu:

1. Boncengan dengan Teman

Polisi menyebut saat kecelakaan itu Ulfiyah membonceng temannya untuk membeli makan. Keduanya sempat menghindari orang yang mengayunkan parang di tengah jalan.

ADVERTISEMENT

"Korban berboncengan dengan teman prianya berinisial MSR, menggunakan motor Vespa Sprint, melaju di Jalan Kusumanegara. Kemudian menghindari orang dan menabrak pembatas jalan," kata Kapolresta Jogja Kombes Aditya Surya Dharma saat ditemui wartawan di Mapolresta Jogja, Kamis (25/7).

2. Posisi Tak Pakai Helm

Polisi mengungkap korban saat itu membonceng temannya dengan berjongkok di depan pembonceng. Saat itu, keduanya tidak pakai helm, untuk menghindari razia.

"Hasil pemeriksaan korban tidak menggunakan helm, posisinya korban (bonceng) di depan, jongkok di situ. Hasil pemeriksaan dari pengendara kenapa tidak mengenakan helm, kenapa (korban) duduk di depan, untuk menghindari adanya razia, karena dua-duanya tidak menggunakan helm," kata Aditya.

3. Tabrak Pembatas Jalan Usai Hindari Orang Ayunkan Parang

Diketahui korban mengalami luka parah usai menabrak pembatas jalan. Korban dan temannya ternyata sempat menghindari orang yang mengayunkan parang.

"Mereka dari tempat biliar dan tempat kafe, kemudian ingin mencari makan terus melewati kawasan Kusumanegara. Melihat itu (orang bawa sajam), yang bersangkutan menghindari tapi menambah kecepatannya, melewati sebelah kiri, melintasi dua orang itu, kemudian tidak bisa mengendalikan dan menabrak pembatas jalan," jelas Aditya.

4. Alami Luka Parah di Kepala

Polisi mengungkap akibat kecelakaan itu korba, Ulfiyah, mengalami luka parah di bagian kepalanya. Sedangkan temannya MRS mengalami sejumlah luka di bagian kaki, punggung, rusuk, dan pergelangan tangannya.

Ulfiyah sempat mendapatkan perawatan intensif di RS Hidayatullah selama tiga hari. Nahas, nyawanya tak tertolong.

5. Momen Orang Ayunkan Parang Terekam CCTV

Di sisi lain, polisi juga menemukan bukti rekaman CCTV berdasarkan keterangan korban soal orang mengayunkan parang.

"Masih kita dalami karena situasinya gelap dan kurang jelas. Di CCTV orang tersebut kelihatan mengayun-ayunkan sajam. Sejenis pedang atau parang atau golok, semacam itu," paparnya.

6. Polisi Lacak Identitas Orang Ayunkan Parang

Di sisi lain, polisi masih melacak identitas dua orang yang salah satunya mengayunkan parang.

"(Identitas dua orang) sedang kita dalami, ada beberapa petunjuk dari saksi. Menurut keterangan saksi, dua orang itu keluar sambil teriak-teriak, apakah itu mabuk atau tidaknya kami dalami dulu. Kalau kami mendapat orangnya akan kami (periksa)," kata Aditya.

7. Jenazah Ulfiyah Dipulangkan ke Manado

Di sisi lain, pihak kampus membenarkan Ulfiyah adalah mahasiswinya. Dia tercatat sebagai mahasiswi aktif semester 8 Prodi Keperawatan Anestesiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah.

Kepala Biro Humas dan Protokol Unisa Jogja, Sinta Maharani menerangkan selama menjalani perawatan di rumah sakit, pihak kampus aktif mendampingi Ulfiyah. Menurutnya, kampus juga memfasilitasi pemulangan jenazah Ulfiyah ke Manado, Sulawesi Utara.

"Pihak Prodi Keperawatan Anestesiologi terlibat aktif saat di RSI Hidayatullah sampai proses pemberangkatan dari RS. Jenazah diberangkatkan ke Manado dengan pesawat," jelas Sinta, Kmis (25/7).




(ams/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads