Seorang pria berinisial T (46), warga Piyungan Bantul tewas saat membersihkan toren air di Asrama Lapas Wirogunan, Gunungketur, Pakualaman, Kota Jogja. Tewasnya korban diduga terpeleset saat membersihkan sisi dalam toren.
Kasi Humas Polresta Jogja, AKP Sujarwo menjelaskan kecelakaan kerja ini terjadi pada Minggu (14/7) siang. Korban yang seorang buruh harian lepas diminta membersihkan toren air tersebut bersama seorang rekan berinisial S (65).
"Awal mula kejadian sekira pukul 14.00 WIB korban beserta saksi (S) ditelepon oleh saksi-saksi meminta tolong untuk membersihkan toren air yang ada di TKP," jelas Sujarwo melalui keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Senin (15/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selanjutnya sekitar pukul 14.30 WIB korban bersama saksi (S) mengerjakan pekerjaan tersebut dengan naik ke tower dan membawa tangga lipat," sambungnya.
Setelah sampai di atas toren, lanjut Sujarwo, korban turun masuk ke dalam toren penampungan air tersebut. Sedangkan S turun dari tower untuk mengambil peralatan lainnya dan kembali naik ke atas tower.
Saat kembali naik ke toren, S mendapati korban sudah berada di dalam toren dengan kedalaman sekitar 1,5 meter dengan kaki bertumpu pada tangga lipat. Saat itu, kepada S korban mengaku seperti hendak pingsan.
"Lalu korban terpeleset ke belakang dan kepala korban bagian belakang terbentur dinding toren air, dan terjatuh di lantai namun oleh saksi 1 dikira bercanda," paparnya.
Menyadari korban benar-benar pingsan, S pun turun ke dalam toren air dan memberikan pertolongan pertama kepada korban dengan cara napas bantuan (CPR). S memompa dada korban, namun korban tidak bisa diselamatkan.
"Mengetahui kejadian tersebut kemudian saksi (S) naik dari toren air dan berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar," ujarnya.
Para saksi pun melapor ke Polsek Pakualaman. Anggota Polsek Pakualaman, Satreskim Polresta Jogja, dan INAFIS selanjutnya melakukan olah TKP.
"Proses evakuasi korban oleh anggota Damkar Kota Jogja berlangsung lebih kurang 1 jam untuk menurunkan korban dari atas tower," terangnya.
"Korban selanjutnya dibawa ke RS Wirosaban menggunakan mobil ambulans dari PMI Yogyakarta," imbuh Sujarwo.
Dugaan awal, dijelaskan Sujarwo, penyebab korban meninggal dunia lantaran terpeleset sehingga menyebabkan cedera kepala. Atas kejadian ini, lanjutnya, keluarga meminta untuk tidak dilakukan autopsi terhadap korban.
"Korban dimungkinkan terpeleset dan jatuh, sehingga kepala korban bagian belakang terbentur dinding toren air," jelas Sujarwo.
"Dari pihak keluarga korban tidak akan menuntut secara proses hukum dan tidak akan melakukan autopsi. hal tersebut dikuatkan dengan surat pernyataan dan diselesaikan secara kekeluargaan serta jenazah dibawa pulang ke rumah korban," pungkasnya.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan