Kisah Nabi Musa Membelah Laut Merah Kalahkan Firaun, Peristiwa Penting Muharram

Kisah Nabi Musa Membelah Laut Merah Kalahkan Firaun, Peristiwa Penting Muharram

Anindya Milagsita - detikJogja
Senin, 08 Jul 2024 13:39 WIB
Biblical and religion vector illustration series, Moses held out his staff and the Red Sea was parted by God
Ilustrasi Nabi Musa AS membelah Laut Merah. Foto: Getty Images/iStockphoto/rudall30
Jogja -

Pada bulan Muharram ada sederet peristiwa penting di dalam Islam, salah satunya yang berkaitan dengan kisah Nabi Musa AS membelah Laut Merah untuk mengalahkan Firaun. Berikut kisah Nabi Musa AS yang dapat diteladani oleh kaum muslim.

Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam buku 'Kalender Hijriyah Dalam Kajian Syari'ah dan Astronomi' Hj Vivit Fitriyanti, MSI, disampaikan bahwa Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah. Terkait dengan bulan Muharram telah disampaikan dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran Surat At-Taubah ayat 36. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ۝٣٦

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inna 'iddatasy-syuhûri 'indallâhitsnâ 'asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba'atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa'lamû annallâha ma'al-muttaqîn.

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

ADVERTISEMENT

Satu dari empat bulan haram yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Muharram. Selain dianggap sebagai bulan yang mulia, bulan Muharram juga menyimpan berbagai peristiwa penting di dalam Islam.

Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah' karya Ida Fitri Shohibah bahwa Muharram adalah bulan yang penuh dengan sejarah. Ini dikarenakan terjadi banyak peristiwa yang menunjukkan bukti kekuasaan Allah SWT.

Salah satu peristiwa penting yang pernah terjadi di bulan Muharram adalah kisah Nabi Musa As yang mampu membelah Laut Merah agar dapat mengalahkan Raja Firaun. Lantas seperti apa kisahnya? Berikut rangkuman penjelasannya.

Kisah Nabi Musa AS sebagai Peristiwa Penting Muharram

Sebelum mengetahui secara lebih dekat kisah Nabi Musa AS saat membelah Laut Merah, terlebih dahulu kaum muslim perlu untuk memahami kapan peristiwa tersebut berlangsung di bulan Muharram. Merujuk dari buku 'Kamus Pintar Agama Islam' oleh Syarif Yahya, di dalam bulan Muharram terdapat hari Asyura' yang bertepatan dengan tanggal 10.

Pada tanggal 10 Muharram tersebut terjadi sejumlah peristiwa penting di dalam Islam. Salah satunya adalah peristiwa saat Nabi Musa AS membelah lautan. Bahkan peristiwa tersebut telah disampaikan oleh Allah SWT melalui firman-Nya di dalam Al-Quran. Menurut buku 'Kedahsyatan Membaca Al-Qur'an' yang disusun oleh Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, disampaikan dalam Surat Yunus ayat 90-92 bahwa Allah SWT berfirman:

۞ وَجَاوَزْنَا بِبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ الْبَحْرَ فَاَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُوْدُهٗ بَغْيًا وَّعَدْوًاۗ حَتّٰىٓ اِذَآ اَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ اٰمَنْتُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا الَّذِيْٓ اٰمَنَتْ بِهٖ بَنُوْٓا اِسْرَاۤءِيْلَ وَاَنَا۠ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ۝٩٠ اٰۤلْـٰٔنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ ۝٩١ فَالْيَوْمَ نُنَجِّيْكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوْنَ لِمَنْ خَلْفَكَ اٰيَةًۗ وَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ عَنْ اٰيٰتِنَا لَغٰفِلُوْنَ ۝٩٢

Wa jâwaznâ bibanî isrâ'îlal-baḫra fa atba'ahum fir'aunu wa junûduhû baghyaw wa 'adwâ, ḫattâ idzâ adrakahul-gharaqu qâla âmantu annahû lâ ilâha illalladzî âmanat bihî banû isrâ'îla wa ana minal-muslimîn. Al-âna wa qad 'ashaita qablu wa kunta minal-mufsidîn. Fal-yauma nunajjîka bibadanika litakûna liman khalfaka âyah, wa inna katsîram minan-nâsi 'an âyâtinâ laghâfilûn.

Artinya: "Kami jadikan Bani Israil bisa melintasi laut itu (Laut Merah). Lalu, Fir'aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menganiaya dan menindas hingga ketika Fir'aun hampir (mati) tenggelam, dia berkata, 'Aku percaya bahwa tidak ada tuhan selain (Tuhan) yang telah dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri kepada-Nya).' Apakah (baru) sekarang (kamu beriman), padahal sungguh kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan? Pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar kamu menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelah kamu. Sesungguhnya kebanyakan manusia benar-benar lengah (tidak mengindahkan) tanda-tanda (kekuasaan) Kami."

Kisah Nabi Musa AS Membelah Laut Merah

Sebagai salah satu peristiwa penting bulan Muharram, kisah Nabi Musa AS saat membelah lautan menjadi hal yang menarik untuk diketahui. Terutama bagi kaum muslim yang ingin meneladani kisah-kisah para nabi.

Merujuk dari buku '100 Kisah Fantastis Dari Al-Quran dan Hadis' karya Walidah Ariyani dan 'Kisah Teladan Menakjubkan 25 Nabi dan Rasul' karya Lisdy Rahayu, kisah Nabi Musa AS bermula saat Allah SWT mengutusnya sebagai seorang nabi sekaligus rasul. Salah satu perintah yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Musa AS adalah menghadapi Raja Firaun yang dikenal kejam dan zalim. Dikisahkan bahwa Raja Firaun kerap menindas kaum Bani Israil.

Allah SWT lantas mengutus Nabi Musa AS untuk menyelamatkan kaum Bani Israil dari kekejaman Raja Firaun. Kemudian Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ اَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنْ اَسْرِ بِعِبَادِيْ فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيْقًا فِى الْبَحْرِ يَبَسًاۙ لَّا تَخٰفُ دَرَكًا وَّلَا تَخْشٰى ۝٧٧

Wa laqad auḫainâ ilâ mûsâ an asri bi'ibâdî fadlrib lahum tharîqan fil-baḫri yabasal lâ takhâfu darakaw wa lâ takhsyâ.

Artinya: "Sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, 'Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari dan pukullah laut itu untuk menjadi jalan yang kering bagi mereka tanpa rasa takut akan tersusul dan tanpa rasa khawatir (akan tenggelam)'." (QS. Thaha: 77).

Kemudian dengan mengikuti perintah Allah SWT, Nabi Musa AS mengajak kaum Bani Israil untuk lari dari Raja Firaun. Namun, Raja Firaun mengetahui hal tersebut dan memutuskan untuk melakukan pengejaran. Tidak sendirian, Raja Firaun membawa pasukannya untuk mengejar Nabi Musa AS dan kaum Bani Israil.

Saat berusaha untuk lari dari kejaran Raja Firaun dan pasukannya, Nabi Musa AS serta kaum Bani Israil mendapatkan jalan buntu. Hal tersebut dikarenakan tepat di hadapan mereka terdapat Laut Merah yang sangat luas. Muncul rasa khawatir jika Raja Firaun nantinya berhasil menangkap mereka.

Namun, Allah SWT memberikan pertolongan. Melalui Al-Quran Surat Asy-Syu'ara ayat 63, Allah SWT berfirman:

فَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْبَحْرَۗ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيْمِۚ ۝٦٣

Fa auḫainâ ilâ mûsâ anidlrib bi'ashâkal-baḫr, fanfalaqa fa kâna kullu firqing kath-thaudil-'adhîm.

Artinya: "Lalu, Kami wahyukan kepada Musa, 'Pukullah laut dengan tongkatmu itu.' Maka, terbelahlah (laut itu) dan setiap belahan seperti gunung yang sangat besar."

Nabi Musa AS yang telah menaati perintah Allah SWT mendapatkan pertolongan saat Laut Merah terbelah dan bisa menjadi jalan bagi mereka untuk melaluinya. Nabi Musa AS dan kaum Bani Israil kemudian mengarungi lautan luas melalui jalan tersebut.

Saat sudah sampai di seberang lautan, Raja Firaun dan pasukannya terlihat masih tidak berhenti mengejar. Lalu Allah SWT kembali memerintahkan Nabi Musa AS memukulkan tongkatnya. Pada saat itulah laut yang tadinya terbelah, dapat bersatu kembali menjadi lautan seperti sebelumnya. Akibatnya Raja Firaun dan pasukannya tenggelam.

Nah, itulah tadi pembahasan mengenai kisah Nabi Musa AS membelah Laut Merah untuk kalahkan Firaun. Semoga informasi tadi dapat bermanfaat bagi detikers.




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads