6 Dalil Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram

6 Dalil Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram

Nur Umar Akashi - detikJogja
Sabtu, 06 Jul 2024 09:55 WIB
Ilustrasi 1 muharram 2024
Ilustrasi Muharram 2024 Foto: Ilustrasi: Jelita Nurisia Fajrina
Jogja -

Puasa Tasua dan Asyura adalah dua ibadah sunnah yang dapat dikerjakan pada 9 dan 10 Muharram. Sebagaimana ibadah-ibadah lainnya, kedua puasa ini juga memiliki dalil yang bisa dijadikan landasan.

Muharram termasuk satu dari empat bulan suci yang disebutkan Allah SWT dalam Al-Quran. Dalam surat At-Taubah ayat 36, Allah SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Puasa pada bulan Muharram adalah puasa paling afdhal setelah Ramadhan. Dirujuk dari buku bertajuk Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Rasulullah SAW bersabda:

ADVERTISEMENT

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Artinya: "Puasa yang paling afdhal setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram." (HR Muslim 1982)

Dengan keutamaan-keutamaan itu, puasa Tasua dan Asyura sayang untuk dilewatkan begitu saja. Sebelum tanggalnya tiba, umat Islam sebaiknya membaca dalil-dalil mengenai puasa ini agar semakin termotivasi.

Dalil 1: Keutamaan Puasa Asyura

Keutamaan bagi seorang muslim yang berpuasa Asyura adalah dihapuskan dosanya setahun lalu. Rasulullah SAW bersabda,

صِيَامُ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Asyura, aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim 1162)

Imam Nawawi berkata dalam Majmu' Syarh al-Muhadzdzab, "Keutamaannya menghapus semua dosa-dosa kecil. Atau boleh dikatakan menghapus seluruh dosa, kecuali dosa besar."

Dalil 2: Nabi Semangat Puasa pada Hari Asyura

Ibnu Abbas berkata,

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ

Artinya: "Aku tidak pernah melihat Nabi SAW benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari Asyura, dan puasa bulan Ramadhan." (HR Bukhari 2006 dan Muslim 1132)

Dalil 3: Anjuran Puasa Tasua

Diambil dari buku berjudul Catatan Fikih Puasa Sunnah oleh Hari Ahadi, Ibnu Abbas berkata,

حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنَّهُ يَوْمُ تُعَظِمُهُ الْيَهُودُ، وَالنَّصَارَى، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " : " فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ - إِنْ شَاءَ اللهُ - صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ " . قَالَ : فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوفَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: "Saat Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan beliau memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa, saat itu para sahabat menyampaikan, 'Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani.' Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Pada tahun depan insya allah, kita akan berpuasa pada hari ke sembilan (al-Muharram).' Belum tiba tahun berikutnya melainkan Rasulullah SAW telah wafat." (HR Muslim 1134)

Dalil 4: Puasa Tasua

Senada dengan hadits sebelumnya, dalam riwayat lain, Nabi Muhammad SAW berkata,

لَئِن بَقيتُ لآمُرَنَّ بصيامِ يَومٍ قَبْلَه أَو يَومٍ بَعدَه

Artinya: "Jika saya masih hidup (hingga tahun berikutnya), saya akan perintahkan untuk berpuasa sehari sebelumnya atau sehari setelahnya." (HR Baihaqi 8470)

Dalil 5: Anjuran Puasa Asyura

Dilansir laman Suara Aisyiyah, terdapat sebuah hadits yang berbunyi:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كَانَ عَاشُورَاءُ يُصَامُ قَبْلَ رَمَضَانَ فَلَمَّا نَزَلَ رَمَضَانُ قَالَ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ

Artinya: "dari 'Aisyah RA: dahulu hari Asyura adalah hari-hari yang dipergunakan orang-orang jahiliyah untuk melakukan puasa. Tatkala datang bulan Ramadhan, beliau SAW bersabda: 'barangsiapa yang ingin berpuasa 'Asyura hendaklah ia berpuasa, dan bagi yang tidak ingin, maka berbukalah.'" (HR Bukhari 1892)

Dalil 6: Kebiasaan Puasa Rasulullah SAW

Dikutip dari buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik karya Muhammad Abduh Tuasikal, dari Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, beberapa istri Nabi SAW berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ

Artinya: "Rasulullah biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari Asyura' (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR Abu Daud 2437 dan An-Nasa'i 2374. Menurut Al-Hafizh Abu Thahir menyebut sanadnya shahih)

Demikian enam dalil terkait puasa Tasua dan Asyura yang dikerjakan pada 9 dan 10 Muharram. Semoga menjadi tambahan motivasi detikers untuk melaksanakannya, ya!




(par/par)

Hide Ads