3 Amalan Akhir Bulan Dzulhijjah dan Doa yang Bisa Diamalkan

3 Amalan Akhir Bulan Dzulhijjah dan Doa yang Bisa Diamalkan

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 05 Jul 2024 19:48 WIB
Ilustrasi baca doa
Ilustrasi doa. Foto: Getty Images/iStockphoto/Sarbinaz Mustafina
Jogja -

Kalender Hijriah saat ini menunjukkan bahwa Dzulhijjah 1445 H tak lama lagi akan berakhir. Pada akhir bulan Dzulhijjah, ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan umat Islam. Apa saja?

Dzulhijjah adalah bulan terakhir dalam sistem penanggalan Hijriah. Dikutip buku Memburu Syurga di Bulan Istimewa oleh Miftah Fauzi, nama bulan ini diambil dari dua kata Arab, yakni dzu yang berarti pemilik dan al-hijjah dengan makna haji. Jika digabungkan, artinya menjadi pemilik haji atau bulan haji.

Dzulhijjah masuk salah satu bulan suci alias haram. Hal ini difirmankan Allah SWT dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 36. Selain itu, juga dijelaskan Nabi Muhammad SAW dalam salah satu sabdanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diambil dari buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Rasulullah SAW bersabda,

السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمُ : ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتُ : ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Satu tahun itu dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram. Tiga bulan berturut-turut; Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Satu lagi adalah bulan Rajab yang terletak antara bulan Jumada Tsaniyah dan Syaban." (HR Bukhari 2958)

Dalam rangka memaksimalkan Dzulhijjah yang tidak lama lagi akan usai, umat Islam bisa mengerjakan beberapa amalan. Mari, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Amalan Akhir Bulan Dzulhijjah

1. Mengerjakan Puasa Sunnah

Memperbanyak pengerjaan puasa sunnah menjadi satu dari sekian banyak amal untuk akhir Dzulhijjah. Sebab, ia termasuk bulan haram yang padanya dianjurkan banyak berpuasa.

Dirangkum dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah oleh Hari Ahadi, Imam an-Nawawi pernah berkata,

قَالَ أَصْحَابُنَا وَمِنْ الصَّوْمِ الْمُسْتَحَبِ صَوْمُ الأَشْهُرِ الحُرُمِ وهي ذُو القَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُّ وَأَفْضَلُهَا الْمُحَرَّمُ

Artinya: "Ulama madzhab kami berpendapat, termasuk puasa yang dianjurkan ialah berpuasa pada bulan-bulan haram, yaitu bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, al-Muharram, dan Rajab. Yang paling utamanya berpuasa pada bulan al-Muharram." (Al-Majmu', VI/386)

Juga perkataan Ibnu Rajab al-Hanbali,

وقد كان بعض السلف يصوم الأشهر الحرم كلها منهم ابن عمر والحسن البصرى وأبو اسحاق السبيعى وقال الثوري الأشهر الحرم أحب إلى أن أصوم فيها

Artinya: "Sebagian salaf berpuasa di seluruh bulan haram, di antaranya Ibnu Umar, al-Hasan al-Bashri, dan Abu Ishaq as-Sabi'i. Ats-Tsauri berkata, 'Saya sangat suka berpuasa sunnah di bulan-bulan haram,'." (Latha'if al-Ma'arif, 119)

Masih dalam buku yang sama, Asy-Syaikh Zaid bin Hadi al-Madkhali menjelaskan dua sebab anjuran puasa pada bulan-bulan haram. Keduanya adalah:

  • Keutamaan pada bulan-bulan haram
  • Pahala yang besar apabila mengerjakan puasa di bulan-bulan haram

2. Memperbanyak Amalan Shalih

Telah disinggung sekilas sebelumnya bahwasanya Dzulhijjah masuk golongan bulan haram. Pada bulan-bulan haram, pahala akan lebih besar dibandingkan bulan-bulan biasa. Dikutip dari laman NU Jawa Timur, Imam Abu Muhammad al-Husain bin Mas'ud al-Baghawi berkata,

العَمَلُ الصَّالِحُ أَعْظَمُ أَجْرًا فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، وَالظُّلْمُ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهُنَّ

Artinya: "Amal shalih lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab). Sedangkan zalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya." (Ma'alimut Tanzil fi Tafsiril Qur'an juz IV, halaman 44)

Artinya, Dzulhijjah harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memanen sebanyak mungkin pahala. Adapun amalan yang bisa dikerjakan di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Memperbanyak sholat sunnah dengan segala macam jenisnya. Mulai dari sholat dhuha, tahiyyatul masjid, rawatib, qiyamul-lail, hingga tobat. Bagi yang sudah rutin, dapat mulai meningkatkan intensitasnya sesuai aturan syariat, sedangkan yang belum, bisa memulainya di sisa hari Dzulhijjah 1445 H ini.
  • Membaca Al-Quran secara rutin.
  • Senantiasa berdzikir kepada Allah SWT di tempat-tempat yang tidak terlarang.
  • Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  • Menjalin hubungan silaturahmi.
  • Bersedekah dan mengerjakan kegiatan-kegiatan sosial.
  • Amalan sunnah lain sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.

3. Bertobat

Disarikan dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karangan Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, bertobat dari berbagai dosa dan meninggalkan kemaksiatan adalah salah satu hal yang bisa dikerjakan pada Dzulhijjah.

Dzulhijjah merupakan bulan haram sehingga dosa yang diperbuat seseorang akan lebih besar dibanding bulan-bulan biasa. Dalam buku 33 Faidah Seputar Asyuro & Muharram tulisan Syaikh Muhammad Salih al-Munajjid, Qatadah pernah berkata,

إن الظلم في الأشهر الحرم أعظم خطيئة ووزراً من الظلم فيما سواها. وإن كان الظلم على كل حال عظيماً، ولكن الله يعظم من أمره ما يشاء

Artinya: "Sesungguhnya berbuat zhalim (aniaya) di bulan-bulan haram ini adalah lebih besar dosa dan balasannya dibandingkan bulan-bulan lainnya. Apabila kezhaliman di setiap keadaan itu adalah besar (dosanya), namun Allah jadikan kezhaliman di beberapa kondisi lebih besar lagi (dosanya) sesuai dengan kehendak-Nya." (Tafsir Ath-Thabari XIV/238 dan Tafsir Ibnu Katsir IV/148)

Oleh karenanya, selagi masih tersisa kesempatan, detikers sebaiknya bertobat dan memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah lalu. Sesuai dengan firman-Nya dalam potongan surat an-Nur ayat 31 berikut ini:

وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: "Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."

Doa Akhir Tahun

Dirangkum dari laman NU Lampung, bacaan doa akhir tahun yang bisa dibaca adalah:

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Arab Latin: Allâhumma mâ 'amiltu min 'amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'alâ 'uqûbatî, wa da'autanî ilat taubati min ba'di jarâ'atî 'alâ ma'shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ 'amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa'attanî 'alaihits tsawâba, fa'as'aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha' rajâ'î minka yâ karîm.

Artinya: "Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."

Menurut uraian dalam laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), doa di atas dicantumkan Imam as-Suyuthi dalam al-Jami' al-Kabir. Wallahu a'lam bish-shawab.

Demikian 3 amalan akhir Dzulhijjah dan doa yang dipanjatkan. Semoga penjelasannya bermanfaat, ya!




(cln/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads