Tata Cara Sholat Dhuha 2 dan 4 Rakaat Lengkap dengan Niat serta Doa

Tata Cara Sholat Dhuha 2 dan 4 Rakaat Lengkap dengan Niat serta Doa

Dayinta Ayuning Aribhumi - detikJogja
Kamis, 04 Jul 2024 17:36 WIB
Waktu shalat dhuha dan shalat syuruq.
Ilustrasi Dhuha. Foto: Artur Aldyrkhanov/ Unsplash
Jogja -

Sholat dhuha merupakan salah satu sholat sunnah yang dianjurkan. Sholat dhuha biasanya bisa dikerjakan sebanyak 2 hingga 12 rakaat. Berikut ini adalah tata cara serta bacaan niat dan doa untuk sholat dhuha.

Dikutip dari islam.nu.or.id, kata dhuha secara bahasa memiliki arti untuk awal siang hari (pagi). Oleh karena itu sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan di waktu dhuha.

Walaupun sholat dhuha merupakan sholat yang sunnah, sunnah dari sholat dhuha merupakan sunnah muakkad atau yang dianjurkan. Rasulullah pernah berkata kepada Abu Hurairah sebagai berikut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

عن أبي هريرة رضي الله عنه أنه قال : " أوصاني خليلي بثلاثٍ : صيامِ ثلاثةِ أيامٍ من كل شهر ، وركعتي الضحى ، وأن أوتر قبل أن أنام " ( رواه البخاري

Arti: "Rasulullah Saw, kekasihku itu berwasiat padaku tiga hal pertama puasa tiga hari setiap bulan, kedua dua rakaat dhuha (setiap hari), ketiga sholat witir sebelum tidur."

ADVERTISEMENT

Sholat dhuha juga memiliki keutamaan antara lain membersihkan diri dari dosa-dosa yang ada, seperti dalam hadits Abu Hurairah sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : " مَنْ حَافَظَ عَلَى سُبْحَةِ الضُّحَى غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ ، وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ

Arti: "Barang siapa menjaga sholat dhuha, maka Allah akan mengampuni segala dosanya walaupun sebanyak buih di lautan."

Tetapi bagaimana cara sholat dan bacaan niat untuk melaksanakan sholat dhuha? Yuk, simak artikel ini untuk mengetahuinya.

Bacaan Niat Sholat Dhuha 2 dan 4 Rakaat

Pembeda dari sholat dhuha 2 dan 4 rakaat tentu saja ada dalam jumlah rakaatnya, selain itu niat yang dibacakan pun juga terdapat perbedaannya. Berikut tata cara sholat dhuha serta niatnya, dikutip laman resmi NU Online dan pasla.jambiprov.go.id.

Bacaan Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan Latin: Ushallî sunnatad dhahâ rak'ataini lillâhi ta'âlâ.

Arti: "Saya niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah ta'ala"

Bacaan Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلّهِ تَعَالَى

Bacaan Latin: Usholli sunnatadh dhuhaa arba'aa roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi Ta'alaa

Arti: "Saya niat melaksanakan sholat sunnah dhuha empat rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala."

Tata Cara Sholat Dhuha 2 dan 4 Rakaat

Tata Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat

  1. Membacakan Niat
  2. Takbiratul Ihram
  3. Membaca Doa Iftitah
  4. Membaca Surat Al-Fatihah
  5. Membaca Surat Pendek (salah satunya Ad-Dhuha)
  6. Rukuk
  7. I'tidal
  8. Sujud
  9. Duduk di antara dua sujud
  10. Sujud kedua
  11. Berdiri untuk mengerjakan rakaat kedua
  12. Membaca Al-Fatihah
  13. Membaca Surat Pendek (disarankan Asy-Syam)
  14. Rukuk
  15. I'tidal
  16. Sujud
  17. Duduk di antara dua sujud
  18. Sujud kedua
  19. Tahiyat Akhir
  20. Salam

Tata Cara Sholat Dhuha 4 Rakaat

  1. Membacakan Niat
  2. Takbiratul Ihram
  3. Membaca Doa Iftitah
  4. Membaca Surat Al-Fatihah
  5. Membaca Surat Pendek (salah satunya Ad-Dhuha)
  6. Rukuk
  7. I'tidal
  8. Sujud
  9. Duduk di antara dua sujud
  10. Sujud kedua
  11. Berdiri untuk mengerjakan rakaat kedua
  12. Membaca Al-Fatihah
  13. Membaca Surat Pendek (disarankan Asy-Syam)
  14. Rukuk
  15. I'tidal
  16. Sujud
  17. Duduk di antara dua sujud
  18. Sujud kedua
  19. Tahiyat Akhir
  20. Salam
  21. Untuk melaksanakannya sebanyak empat rakaat dapat berdiri dan memulai lagi dengan niat serta urutan gerakan yang sama dengan dua rakaat pertama.

Bacaan Doa Sholat Dhuha

Setelah melaksanakan sholat dhuha, membaca doa sangatlah dianjurkan karena dapat mendapatkan rezeki lebih banyak. Berikut doa yang dapat dibaca setelah melaksanakan sholat dhuha.

Doa pertama:

اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَــالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Bacaan Latin: Allâhumma innad dlahâ'a dlahâ'uka, wal bahâ'a bahâ'uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allâhuma in kâna rizqî fis samâ'i fa anzilhu, wa inkâna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkâna mu'siran (mu'assaran) fa yassirhu, wa in kâna harâman fa thahhirhu, wa inkâna ba'îdan fa qarribhu, bi haqqi dlahâ'ika wa bahâ'ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika, âtinî mâ atayta 'ibâdakas shâlihîn.

Arti: "Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, jika rejekiku berada di atas langit, maka turunkanlah; jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah; jika dipersulit, mudahkanlah; jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah; jika jauh, dekatkanlah; dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah kepadaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh."

Doa kedua:

اَللّٰهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكُ أُقَاتِلُ

Bacaan Latin: Allâhumma bika ushâwilu, wa bika uhâwilu, wa bika uqâtilu.

Arti: "Dengan-Mu, aku menerjang. Dengan-Mu, aku berupaya. Dengan-Mu, aku berjuang."

Doa ketiga, untuk doa ini dibaca sebanyak 40 atau 100 kali:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Bacaan Latin: Rabbighfir lî, warhamnî, wa tub 'alayya, innaka antat tawwâbur rahîm.

Arti: "Tuhanku, ampunilah aku. Kasihanilah aku. Terimalah tobatku. Sungguh, Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang." (Ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I'ânatut Thâlibîn, juz I, halaman 255).

Artikel ini ditulis oleh Dayinta Ayuning Aribhumi peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads