Kementerian Agama (Kemenag) Kanwil DIY menyebut lima orang jemaah haji asal Provinsi DIY meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji. Suhu ekstrem di Arab Saudi yang mencapai 43 derajat celcius menjadi faktor penyebabnya.
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag DIY, Aidi Johansyah, menjelaskan waktu puncak terpanas berada di jam 10.00-14.00 waktu setempat. Akibatnya banyak jemaah haji yang mengalami dehidrasi saat proses lempar Jumroh Aqabah.
"Data sementara jemaah haji dari DIY yang meninggal dunia sebanyak lima orang," ujar Aidi saat dihubungi wartawan, Rabu (19/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang karena lansia tidak kuat di cuaca ekstrem, ada yang lemes. Intinya karena panas," lanjutnya.
Cuaca ekstrem tersebut menyebabkan kondisi heat stroke atau stres panas di mana kondisi tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan. Kondisi ini menyebabkan tubuh melemah terlebih bagi para lansia.
"Mereka kekurangan minum dan agak lemas. Tapi alhamdulilah secara umum dapat teratasi," papar Aidi.
Aidi memaparkan dari data yang diterima pihaknya kelima jemaah tersebut tergolong lansia dengan rentang usia di atas 60 tahun. Rinciannya, dua orang berasal dari Kabupaten Bantul, satu orang dari Kulon Progo, dan dua orang dari Kota Jogja.
"Memang bagi lansia (kondisi) itu sangat berat karena memang sangat panas dan di tenda (Mina) pun penuh," jelasnya.
Lebih lanjut, Aidi mengatakan jemaah yang meninggal dunia nantinya akan dilaporkan oleh ketua kloter ke Maktab. Menurutnya, jenazah tidak bisa dibawa pulang ke Indonesia namun akan diurus oleh Maktab dan dimakamkan di tanah suci.
"Aturan dari Arab Saudi seperti itu," sambung Aidi.
Pemerintah Arab Saudi Larang Lempar Jumroh di Jam Tertentu
Imbas cuaca ekstrem di wilayahnya, Pemerintah Arab Saudi pun memberlakukan aturan pelarangan jemaah melakukan prosesi lempar jumroh di jam tertentu. Konsekuensi jika melanggar, jemaah akan dideportasi.
Aidi menjelaskan Pemerintah Arab Saudi sangat tegas dalam pelarangan tersebut hingga menutup dan mengunci pintu pagar area Mina.
"Memang imbauan sangat keras pemerintah Arab Saudi agar jemaah tidak keluar di jam tersebut (10.00-14.00). Bahkan ancamanya saya baca kemarin bagi jemaah yang ngeyel terancam deportasi," ungkapnya.
(cln/ams)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong