BMKG Sebut Bantul Siaga Kekeringan, BPBD Tunggu Permintaan Air

BMKG Sebut Bantul Siaga Kekeringan, BPBD Tunggu Permintaan Air

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Selasa, 11 Jun 2024 13:52 WIB
Kantor BPBD Kabupaten Bantul, Selasa (11/6/2024).
Kantor BPBD Kabupaten Bantul, Selasa (11/6/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut jika Kabupaten Bantul masuk dalam status siaga kekeringan. Sedangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Bantul mengaku belum menerapkan status tersebut karena permintaan dropping air masih nihil.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul, Antonio Hutagaol, mengatakan telah melakukan pertemuan di BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam pertemuan itu, BMKG menjelaskan bahwa Bantul masuk dalam status siaga kekeringan.

"Jadi kami pun juga berdasarkan pengalaman, kami akan mengeluarkan status siaga. Biasanya nanti selain BMKG, nanti ada tidaknya permohonan dari masyarakat untuk membutuhkan air," katanya kepada detikJogja, Selasa (11/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, saat ini BPBD Bantul belum bisa menerapkan status tersebut. Semua itu karena hingga saat ini belum ada masyarakat yang mengajukan permohonan dropping air bersih.

"Dan sampai saat ini belum ada yang mengajukan permohonan untuk dropping air di Bantul. Sehingga kami belum mengeluarkan status itu (status siaga kekeringan)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Apabila sudah ada permohonan tersebut, Antonio mengaku langsung melakukan rapat internal dengan pihak-pihak terkait. Di sisi lain, BMKG telah memberikan peringatan berupa prediksi kemarau yang agak panjang di Bumi Projotamansari.

"Nanti kalau sudah bermunculan (dropping air), kita baru koordinasi untuk mengeluarkan status tersebut," ucapnya.

Terkait wilayah mana saja yang kerap mengajukan permohonannya dropping air bersih, Antonio mengaku ada beberapa. Semua itu mengacu data tahun lalu

"Berdasarkan data tahun lalu, yang paling banyak permohonan dropping air dari Muntuk, Dlingo, Guwosari, Pajangan, dan Sedayu, Bantul," katanya.

Menyoal syarat pengajuan permohonan dropping air bersih, Antonio menyebut sangat mudah. Di mana masyarakat tinggal mengajukan surat kepada Kepala BPBD Bantul.

"Itu gampang, hanya tinggal membuat surat permohonan dropping air yang ditujukan ke Kepala BPBD Bantul, sampaikan lokasi di mana lalu kita lakukan assessment, kita lihat lalu kita kirimkan. Penting sampaikan surat permohonan ke BPBD dulu," ujarnya.

Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini kekeringan di wilayah DIY. Bantul disebut sebagai salah satu kabupaten di DIY yang berstatus siaga kekeringan.

Hal itu diungkapkan Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas. Dia menjelaskan, peringatan dini kekeringan meteorologis ini dari hasil pemantauan berkurangnya curah hujan.

"Peringatan dini kekeringan meteorologis adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya, dalam jangka waktu yang panjang dengan kurun waktu bulanan, dua bulanan dan seterusnya," kata Reni dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Senin (10/6).




(apu/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads