Tragedi kapal Titanic yang karam masih menyimpan banyak kisah menarik. Salah satunya dialami penumpang asal Jepang, Masabumi Hosono, yang justru dihujat karena tidak mati dalam tragedi itu. Seperti apa kisahnya?
Seperti diketahui tragedi Titanic menabrak gunung es terjadi pada 1912 silam. Dari total 2.208 penumpang, hanya 707 jiwa yang berhasil selamat. Termasuk salah satunya Masabumi Hosono, birokrat Jepang yang bekerja di Rusia untuk Kementerian Transportasi Jepang.
Dilansir detikInet dari Insider, Rabu (5/6/2024), Hosono menjadi penumpang kelas dua dan diyakini satu-satunya penumpang berkewarganegaraan Jepang. Dia sempat mencatat pengalamannya selamat yang ditulis saat berada di kapal penyelamat RMS Carpathia dan dipublikasikan keluarganya pada 1997 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, Hosono mengaku terbangun karena pintu kamarnya diketuk. Namun, karena dia orang asing, Hosono diminta turun ke bawah. Saat itu, dia sudah pasrah dan mempersiapkan diri untuk mati. Namun, ada peluang untuknya selamat karena ada kapal pelampung yang masih kosong untuk dua orang.
Seorang pria disebut langsung meloncat, sedangkan Hosono mengaku masih ragu-ragu.
"Aku sendiri sedih karena berpikir tidak bisa lagi melihat anak dan istri tercinta karena tidak ada solusi selain berbagi takdir yang sama dengan Titanic. Namun contoh dari pria pertama yang meloncat memaksaku mengambil peluang terakhir ini," tulisnya.
Hosono akhirnya selamat. Namun, cibiran dan kritik menghujaninya saat pulang ke Jepang. Dia dinilai sebagai sosok pengecut yang tidak mematuhi prinsip mengutamakan wanita dan anak lebih dulu dan memilih menghindari mati terhormat. Publik menilainya mencederai prinsip samurai untuk mengorbankan diri.
Akibatnya tahun 1914, Hosono kehilangan pekerjaannya. Cap negatif ke dirinya bahkan terus menghantuinya hingga akhir hayatnya pada 1939. Penilaian negatif ke Hosono pun bertahan sampai pada 1990-an saat film Titanic yang disutradarai James Cameron tayang.
Namun, opini publik berubah saat tulisan tangan Hosono dipublikasikan pada 1997. Dari catatan itu terungkap jika Hosono diduga ikut membantu menjatuhkan kapal sekoci dan menyelamatkan penumpang lain.
Periset Titanic, Matt Taylor, menyebut tulisan Hosono itu akhirnya bisa memulihkan nama baiknya. Dalam surat itu, Hosono menuliskan jika seorang petugas kapal akhirnya mendesaknya untuk naik ke sekoci dan membantu mendayungnya menjauhi Titanic yang karam. Hal ini membantu penumpang di dalam sekoci selamat dari tragedi Titanic. Surat ini pun membantah klaim jika Hosono bergegas melarikan diri.
(ams/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu