Tips Aman Sembelih Hewan Kurban dari Dosen UGM

Tips Aman Sembelih Hewan Kurban dari Dosen UGM

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Rabu, 05 Jun 2024 15:19 WIB
Peserta mengikuti pelatihan penyembelihan hewan qurban di Masjid Nurul Iman Perum Widya Asri, Kota Serang, Banten, Minggu (26/5/2024). Pelatihan yang digelar perkumpulan juru sembelih halal tersebut diikuti 65 orang pengurus masjid dan panitia qurban dari berbagai daerah. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/rwa.
Pelatihan Penyembelihan Hewan Kurban Jelang Idul Adha. Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman.
Sleman -

Dosen Fakultas Peternakan UGM mengingatkan kepada para juru sembelih hewan kurban untuk mengenali beberapa potensi bahaya pada saat proses penyembelihan. Salah satu potensi bahaya ketika hewan kurban stres.

Beberapa hal yang sering terjadi dan menimbulkan risiko bagi pekerja penyembelih hewan kurban, antara lain tertendang hewan kurban dan lain sebagainya.

Wakil Ketua Halal Center UGM, Nanung Danar Dono, memberikan beberapa tips agar hewan kurban terhindar dari stres sebelum disembelih. Beberapa syarat agar hewan kurban terbebas dari stres, yaitu tempat penyembelihan hendaknya tenang dan tidak gaduh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tempat penyembelihan hendaknya tenang, bersih, suci dari najis dan tidak gaduh," kata Nanung, dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Rabu (5/6/2024).

Selain kondisi tempat penyembelihan, dia juga meminta agar hewan kurban diistirahatkan sebelum disembelih. Selain itu, di tempat penyembelihan, jangan sampai hewan kurban melihat darah. Sebab, hal itu bisa memicu stres.

ADVERTISEMENT

"Istirahatkan ternak setelah perjalanan dan jangan sampai hewan kurban melihat darah dari temannya yang telah disembelih," bebernya.

Sementara itu, Ketua Juru Sembelih Halal (JULEHA) DIY, Cuk Tri Noviandi, mengatakan potensi bahaya kepada juru sembelih bisa diantisipasi dan dikurangi dampaknya. Para juru sembelih, kata dia, harus mengerti standard operational procedures (SOP) mengenai penyembelihan maupun mengenakan APD.

"Alat pelindung diri bukan untuk mencegah kecelakaan (reduce likelihood), namun hanya sekedar mengurangi efek atau keparahan kecelakaan (reduce consequences)," kata Cuk.

Sementara itu, Endy Triyannanto dari Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fakultas Peternakan mengingatkan tentang pentingnya higienitas pengelolaan daging kurban.

Di sisi lain, membekukan daging tidak membunuh bakteri. Namun hanya memperlambat pertumbuhan saja. Oleh karena itu, praktik penanganan yang baik tetap diperlukan.

"Jika daging sudah dipastikan aman dikonsumsi maka tentu akan mencegah penularan penyakit," pungkasnya.




(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads