Korban Meninggal Akibat Keracunan di Playen Gunungkidul Jadi 2 Orang

Korban Meninggal Akibat Keracunan di Playen Gunungkidul Jadi 2 Orang

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Senin, 27 Mei 2024 11:18 WIB
ilustrasi keracunan
Foto ilustrasi keracunan: Dok.Detikcom
Gunungkidul -

Korban meninggal dunia akibat diduga keracunan makanan di Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, bertambah satu orang. Dengan demikian, hingga hari ini ada dua korban meninggal dalam kasus tersebut.

"Betul, tambah satu meninggal," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Ismono, kepada wartawan melalui pesan singkat, Senin (27/5/2024).

Ismono mengatakan korban yang meninggal kali ini berusia 60 tahun. Korban sempat dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Jogja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini tim Dinkes DIY, Dinkes GK (Gunungkidul), Panewu, Polsek melakukan penyelidikan epidemiologi," ujar dia.

Lurah Ngawu, Wibowo Dwi Jadmiko, mengatakan korban meninggal yang terbaru berinisial WA (60). WA meninggal pada Minggu (26/5) sekitar pukul 22.00 WIB.

ADVERTISEMENT

Jenazah WA dimakamkan kompleks pemakaman Duwet Sari, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen, pukul 11.16 WIB tadi.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga diduga keracunan usai menyantap makanan pada acara syukuran Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Kamis (23/5) lalu.

"Informasi yang saya terima ada lima orang dilakukan rawat inap, tiga di RS Bethesda Wonosari dan dua di RS Nur Rohmah, dan 7 orang rawat jalan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Ismono, kepada wartawan, Minggu (26/5) kemarin.

Salah satu dari lima korban yang dirawat di rumah sakit itu akhirnya meninggal pada Minggu (26/5).

"Informasi yang saya terima dari Kepala Puskesmas Playen I bahwa pada hari Sabtu, 25 Mei 2024, sekitar pukul 21.35 WIB, anggota piket Polsek Playen mendapatkan laporan adanya informasi keracunan makanan syukuran di rumah salah satu warga Kalurahan Ngawu, Playen," ujar Ismono.

Ismono menjelaskan, pihaknya tidak bisa mengambil sampel makanan, karena insiden itu berlangsung pada Kamis. Ismono pun mengaku menunggu hasil pemeriksaan laboratorium korban.

"Karena kejadian sudah pada hari Kamis, 23 Mei dan baru terlaporkan pada hari Sabtu, 25 Mei 2024, maka untuk sampel makanan terpaksa tidak bisa diambil," ujar dia, kemarin.




(dil/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads