Seorang penjahit bernama Jenjem Nuryowati (68) meninggal dunia di kiosnya sesaat setelah mengeluh sakit. Peristiwa itu terjadi di komplek Pasar Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kronologi
Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti, mengatakan peristiwa ini dilaporkan terjadi pada Sabtu (25/5/2024), sekitar pukul 12.30 WIB. Korban dikatakan sempat mengeluh sakit kepada rekannya.
"Iya benar, untuk korban merupakan penjahit di salah satu kios jahit di Pasar Wates," ungkap AKP Triatmi saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (25/5/2024) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut dijelaskan Novi, korban yang sedang menjahit pakaian tiba-tiba mengeluhkan sakit. Korban kemudian minta tolong rekannya untuk memijat korban dengan harapan sakitnya bisa segera pulih.
"Saat itu korban memanggil saksi satu untuk memijat badannya karena merasa tidak enak badan dan setelah itu korban mengatakan akan istirahat dengan posisi di meja mesin jahit. Saksi satu lalu mencoba mengangkat korban, tapi posisi korban sudah tidak sadar sehingga jatuh dipelukannya," terang Novi.
![]() |
Mendapati korban pingsan, rekanya lalu meminta tolong pedagang lain di Pasar Wates sehingga membuat suasana saat itu menjadi riuh. Tak lama, petugas kesehatan didatangkan untuk mengecek tubuh korban, tapi ternyata korban tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
"Saat dilakukan pengecekan oleh tenaga kesehatan, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Oleh karena itu korban langsung dibawa pulang ke rumah duka di Wates. Kemudian melaporkan ke Polsek Wates guna tindak lanjut," ujar Novi.
Hasil Pemeriksaan Medis
Novi mengatakan hasil pemeriksaan oleh Polsek Wates dan tim medis dari Dinas Kesehatan Kulon Progo tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Adapun dari keterangan pihak keluarga diketahui bahwa korban mengidap penyakit jantung dan hipertensi.
"Dari pihak keluarga mengatakan korban punya riwayat Jantung dan hipertensi. β Obat yang diminum Amlodipin. Informasinya sudah periksa ke RSUD Wates kemarin dan rencana mau kontrol lagi tanggal 30 Mei 2024," terangnya.
Menurut Novi, tidak ada tanda-tanda mencurigakan pada korban. Sehingga jasad korban telah dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.
(cln/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas