Renungan Harian Katolik Selasa 21 Mei 2024 dengan Bacaannya: Keselamatan

Renungan Harian Katolik Selasa 21 Mei 2024 dengan Bacaannya: Keselamatan

Santo - detikJogja
Selasa, 21 Mei 2024 04:00 WIB
Pemuda dari Gereja Katholik Santo Ignatius Loyola melakukan Visualisasi Kisah Sengsara Yesus Kristus melalui tablo jalan salib, Jakarta, Jumat (03/04/2015). Wafatnya Isa Almasih yang jatuh pada hari ini diperingati dengan cara prosesi Jalan Salib. Jalan Salib merupakan masa-masa terakhir Yesus Kristus menjelang disalib.
Ilustrasi renungan harian Katolik Selasa 21 Mei 2024 Foto: Grandyos Zafna
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Selasa 21 Mei 2024 merupakan peringatan fakultatif S. Kristoforus dr Magallan; dengan orang kudus Beato Krispinus dari Viterbo, Biarawan. Santo Eugenius de Mazenod OMI, Uskup. Santo Godrikus, Pengaku Iman. Beato Herman Yosef, Pengaku Iman; dan warna liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang keselamatan, mari simak renungan harian Katolik Selasa 21 Mei 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh S. Advent Novianto SJ, Direktur Program Pusat Pastoral Ketapang, Kalimantan Barat. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini Selasa 21 Mei 2024

Bacaan Hari Ini

Yak. 4:1-10;

  • Yak 4:1 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
  • Yak 4:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
  • Yak 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
  • Yak 4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
  • Yak 4:5 Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!"
  • Yak 4:6 Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
  • Yak 4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
  • Yak 4:8 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
  • Yak 4:9 Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita.
  • Yak 4:10 Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.

Mzm. 55:7-8,9-10a,10b-11a,10b-11a,23;

  • Mzm 55:7 bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela
  • Mzm 55:8 Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."
  • Mzm 55:9 Bingungkanlah mereka, kacaukanlah percakapan mereka, ya Tuhan, sebab aku melihat kekerasan dan perbantahan dalam kota!
  • Mzm 55:10 Siang malam mereka mengelilingi kota itu di atas tembok-temboknya, dan di dalamnya ada kemalangan dan bencana;
  • Mzm 55:10 Siang malam mereka mengelilingi kota itu di atas tembok-temboknya, dan di dalamnya ada kemalangan dan bencana;
  • Mzm 55:11 penghancuran ada di tengah-tengahnya, di tanah lapangnya tidak habis-habisnya ada penindasan dan tipu.
  • Mzm 55:10 Siang malam mereka mengelilingi kota itu di atas tembok-temboknya, dan di dalamnya ada kemalangan dan bencana;
  • Mzm 55:11 penghancuran ada di tengah-tengahnya, di tanah lapangnya tidak habis-habisnya ada penindasan dan tipu.
  • Mzm 55:23 Tetapi Engkau, ya Allah, akan menjerumuskan mereka ke lubang sumur yang dalam; orang penumpah darah dan penipu tidak akan mencapai setengah umurnya. Tetapi aku ini percaya kepada-Mu.

Mrk. 9:30-37.

  • Mrk 9:30 Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang;
  • Mrk 9:31 sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."
  • Mrk 9:32 Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.
  • Mrk 9:33 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?"
  • Mrk 9:34 Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.
  • Mrk 9:35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya."
  • Mrk 9:36 Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:
  • Mrk 9:37 "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."

BcO 2 Kor 2:12-3:6

  • 2Kor 2:12 Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.
  • 2Kor 2:13 Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia.
  • 2Kor 2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
  • 2Kor 2:15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
  • 2Kor 2:16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?
  • 2Kor 2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
  • 2Kor 3:1 Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?
  • 2Kor 3:2 Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
  • 2Kor 3:3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
  • 2Kor 3:4 Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.
  • 2Kor 3:5 Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
  • 2Kor 3:6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.

Renungan Hari Ini

Dari prioritas dan tujuan yang dimiliki seseorang, kita bisa melihat ukuran yang diterapkannya. Di media sosial yang tersebar luar, kita dapat melihat bahwa kebanyakan dari kita melihat kekayaan, ketenaran, dan keviralan sebagai ukuran kesuksesan hidup.

Prioritas dan tujuan orang-orang yang demikian adalah hidup yang mudah, enak, dan nyaman. Orang diajak untuk berlomba-lomba menggenggam semuanya, seakan semua harus tunduk di bawah kehendak kita.

ADVERTISEMENT

Hari ini, semua ukuran itu dijungkirbalikkan oleh Yesus. Para murid mungkin awalnya mengikuti Yesus demi hal-hal yang disebutkan di atas. Namun, cara pandang Yesus membalikkan paradigma mereka.

Mereka awalnya hanya terdiam dan berbicara sembunyi-sembunyi satu sama lain. Akhirnya, Yesus menjelaskan apa yang dimaksudkan-Nya. Yesus tidak meminta para murid menjadi nomor satu, tenar, dan terkenal.

Bagi-Nya, popularitas tidak boleh dijadikan ukuran. Yang justru dijadikan ukuran oleh Yesus adalah posisi yang terakhir: Para murid haruslah siap sedia untuk melayani. Fokus dan prioritas mereka hendaknya adalah keselamatan, bukan kesuksesan manusiawi.

Kesuksesan manusiawi belum tentu bisa memberikan keselamatan. Yesus menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama dan terpenting. Agar bisa mendapatkan keselamatan itu, disposisi yang wajib dipegang oleh para murid adalah diri yang siap melayani, serta disposisi laksana seorang anak yang siap belajar.

St. Fransiskus Xaverius adalah pribadi yang awalnya amat mengagungkan kesuksesan duniawi. Ia sangat berambisi meraih itu semua. Namun, ambisi itu akhirnya dimentahkan oleh St. Ignatius Loyola yang mengatakan, "Apa gunanya mendapatkan seluruh dunia, tetapi kehilangan dirinya?"

Sejak saat itu, St. Fransiskus Xaverius berpindah haluan dan mengikuti jejak St. Ignatius Loyola dalam mengabdi Allah. Akhirnya, mereka pun mendirikan Serikat Yesus.

Hari ini, mari kita merenungkan beberapa pertanyaan berikut: "Apa sebenarnya ukuran yang kita pegang dalam hidup ini?" Seperti St. Fransiskus Xaverius, bagaimana perasaan kita saat mendengarkan perkataan St. Ignatius Loyola, "Apa gunanya mendapatkan seluruh dunia, tetapi kehilangan dirinya?"

Doa Penutup

Allah yang Maha Kuasa, segala kebaikan dan setiap keindahan Kauciptakan dalam cinta kasihMu. Semoga kami memulai hari ini dengan sukacita dan mengisinya dengan usaha cinta kasih bagiMu dan bagi semua saudara kami.

Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik Selasa 21 Mei 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads