SMK Muhammadiyah 3 Jogja menyatakan siswanya tidak terlibat dalam kericuhan pelajar di Jogja, Senin (13/5) lalu. Pihak sekolah bahkan menyebut SMK Muhammadiyah 3 sebagai korban dalam peristiwa itu.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Muhammadiyah 3 Jogja, Muhammad Al Rifqi menjelaskan pihaknya merupakan korban bersama dengan beberapa sekolah lainnya.
"Ada sekitar 6 sekolah yang menjadi korban, SMA Muhammadiyah 7, SMA Muhammadiyah 3, SMK Muhammadiyah 3, SMKN 5, SMK Piri dan SMA Bopkri 2," jelas Rifqi ditemui wartawan di kantornya, Rabu (15/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi di dalam pemberitaan memang yang muncul nama SMK Muhammadiyah 3, itu yang kita merasa sangat dirugikan karena kita tidak melakukan apa-apa, jadi korban malah, nama kita yang tersebar, tercoreng," imbuhnya.
Pada saat kejadian, Rifqi menceritakan, ada dua kali penyerangan ke SMK Muhammadiyah 3. Yakni sekitar pukul 10.47 WIB dan 12.40 WIB.
"Pertama sekitar pukul 10.47 WIB ada rombongan sekitar 5-10 motor dari arah selatan ke utara dengan memprovokasi, bleyer-bleyer, dan teriak-teriak tapi itu hanya lewat saja karena kebetulan di belakang ada rombongan Brimob," papar Rifqi.
"Kedua pukul 12.40 WIB ada kurang lebih 50 motor berboncengan dari arah selatan memakai seragam abu-abu putih dan sudah coret-coretan kemungkinan mereka merayakan kelulusan, sempat berhenti di depan dan merusak gerbang, dan masuk lingkungan sekolah," imbuhnya.
Rifqi bilang, rombongan tersebut kemudian dihalau oleh satpam, guru, dan siswa yang sedang berolahraga di lapangan, agar tak masuk dan merusak fasilitas sekolah. Setelahnya, rombongan dikejar oleh warga dan lari ke arah utara.
"Satu (siswa) tertinggal, masuk ke dalam selokan. Dan itu langsung diamankan oleh Polsek Umbulharjo, dibawa ke polsek dan langsung diserahkan ke polresta," ungkapnya.
"Pada saat menghalau itu yang direkam kayak tawuran, padahal Itu hanya kita menghalau bukan tawuran," imbuhnya.
Rifqi bilang para siswanya pada saat kejadian juga tak terprovokasi, hanya merespons dengan berteriak balik dan meminta bantuan warga sekitar. Menurutnya, sudah tak pernah ada kejadian seperti ini.
"Bahkan sebelum kejadian itu dari polresta datang ke sini sebelum kelulusan, menyampaikan insyaallah aman karena siswa sini sudah tidak ada namanya lagi di polresta artinya tidak ada kejadian-kejadian melibatkan siswa SMK Muhammadiyah 3," paparnya.
Usai kejadian ini Rifqi mengatakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY pun langsung datang untuk meminta klarifikasi kejadian. Selain itu, usai kejadian langsung memberi imbauan ke para siswa melalui pengeras suara.
"Dari sekolah memang tidak terlalu membesar-besarkan kejadian itu, harapan kami langsung hilang. Kemarin kita lihat siswa kita setelah kejadian langsung pelajaran biasa sampai pulang sekolah," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, kericuhan yang dilakukan sekelompok pelajar terjadi di beberapa tempat di sekitar Umbulharjo, Jogja. Para pelajar tersebut bahkan melempari SMK Muhammadiyah 3 Jogja dengan petasan.
Polisi langsung turun tangan meredam ricuh pelajar itu sehingga tidak meluas menjadi tawuran.
(ahr/ahr)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan