Dirjen Kementan Ngaku Disebut SYL Tak Loyal karena Terlambat Setor Uang

Nasional

Dirjen Kementan Ngaku Disebut SYL Tak Loyal karena Terlambat Setor Uang

Anggi Muliawati - detikJogja
Senin, 13 Mei 2024 23:08 WIB
Sidang Lanjutan SYL Dengerkan Keterangan 4 Saksi
Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat mengikuti sidang lanjutan beragenda mendengarkan keterangan 4 saksi. (Foto: Ari Saputra)
Jogja -

Dirjen Peternakan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah mengaku pernah diancam oleh mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) gegara dianggap telat menyerahkan uang setoran. Hal itu terungkap dalam sidang di PN Jakarta Pusat hari ini.

Dilansir detikNews, dalam sidang kasus pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo, Muhammad Hatta, dan Kasdi Subagyono, di PN Jakarta Pusat, Senin (13/5/2024), Jaksa KPK awalnya menanyakan alasan Nasrullah mau menuruti permintaan SYL.

Nasrullah mengaku hanya berusaha menjalankan perintah SYL. Dia bilang dirinya bisa dinilai tidak loyal jika tidak menjalankan perintah itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada nggak bapak, pernah bapak kalau bahasa hukum prestasinya tidak sesuai yang diharapkan. Misalnya urunannya tidak sesuai dengan jumlahnya. Ada kan bapak bilang. Pada saat itu tegurannya ada nggak langsung?" tanya jaksa, dikutip dari detikNews.

"Tidak ada, karena mungkin dianggap saya sudah berkontribusi," jawab Nasrullah.

ADVERTISEMENT

Kemudian jaksa membacakan BAP Nasrullah.

"Izin Yang Mulia, saya membacakan BAP saksi di halaman 31, 'saya pernah menerima ancaman dan paksaan dari SYL secara tidak langsung saat menjabat sebagai Dirjen Peternakan, karena saya sering terlambat atau sepenuhnya tidak mengikuti perintah untuk memenuhi kebutuhan nonbudgeter'," kata jaksa.

"'Seingat saya kejadian itu sekitar bulan Juli 2022, saat SYL mengumpulkan eselon I di Kementerian kemudian di ruang transit tamu gedung Kementan. Kemudian SYL memberikan arahan, selanjutnya yang bersangkutan dengan nada marah menunjuk saya sambil berbicara dengan kalimat 'kamu itu kurang loyal'. Bapak bilang tadi representasi loyalitas bapak, tapi masih dianggap kurang loyal bagi dia," sambung jaksa.

Dalam BAP yang dibacakan jaksa, Nasrullah menyebut dirinya hanya diam ketika ditunjuk-tunjuk oleh SYL. Setelah itu, Nasrullah dipanggil Sekjen Kementan Kasdi Subagyono.

"Kasdi menyampaikan kepada saya bahwa peristiwa saya ditunjuk SYL adalah suatu bentuk kemarahan yang bersangkutan kepada saya karena saya dianggap kurang loyal. Pemahaman saya kurang loyal yang dimaksud yaitu sering terlambat memenuhi kebutuhan nonbudgeter," kata jaksa saat membacakan BAP Nasrullah.

Dalam BAP, Nasrullah juga menjelaskan bahwa di beberapa kesempatan SYL selalu menyampaikan dirinya diminta mengevaluasi pihak tidak loyal. Nasrullah mengatakan SYL lalu meminta Kasdi mengevaluasi jabatan.

"'Di beberapa kali komunikasi antara Kasdi dengan saya saat menagih uang setoran dana operasional keperluan SYL, yang bersangkutan menyampaikan agar saya cepat menyetor iuran sesuai dengan pembagian yang dibebankan kepada Ditjen. Dan setiap penyampaian kepada saya selalu dibilang "bapak, Pak Menteri marah kepada bapak karena bapak selalu terlambat menyetor uang pemerintahan untuk beliau".' Ini benar keterangan saudara?" tanya jaksa.

"Iya pak," jawab Nasrullah.

Diberitakan detikNews sebelumnya, SYL didakwa menerima melakukan pemerasan dan menerima gratifikasi dengan total Rp 44,5 miliar. Dia didakwa bersama dua mantan anak buahnya, yakni Sekjen Kementan nonaktif Kasdi dan Direktur Kementan nonaktif M Hatta. Kasdi dan Hatta diadili dalam berkas perkara terpisah.




(dil/dil)

Hide Ads