KLHK Turun Tangan Bantu Selesaikan Masalah Sampah di DIY

KLHK Turun Tangan Bantu Selesaikan Masalah Sampah di DIY

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 07 Mei 2024 18:03 WIB
Depo sampah Mandala Krida Jogja tutup dan tidak melayani pembuangan sampah dari warga. Foto diunggah Minggu (5/5/2024).
Depo sampah Mandala Krida Jogja tutup dan tidak melayani pembuangan sampah dari warga. Foto diunggah Minggu (5/5/2024). Foto: Dwi Agus/detikJogja
Jogja -

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turut turun tangan langsung membantu mengatasi masalah sampah di kabupaten-kota di DIY, utamanya masalah sampah di Kota Jogja.

Hal ini disampaikan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati usai Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah Triwulan 1 2024, di kompleks Kepatihan.

"Kami membantu untuk mencarikan misalnya bank sampah yang harus didirikan. Ketika bank sampah ada dan bank sampah yang pasif butuh offtaker atau pembeli sampah," jelas Rosa kepada wartawan di kompleks Kepatihan, Selasa (7/5/2024).

"Kami membantu untuk memberikan jalan keluar offtakernya itu siapa, atau juga CSR dari perusahaan-perusahaan yang bisa kemudian mengambil perusahaan itu," imbuhnya.

Terkait hal tersebut, Rosa menyampaikan pihaknya terus berkomunikasi aktif bukan hanya dengan pemerintah provinsi, namun tentu juga pemerintah di kabupaten dan kota.

"Kami dengan pemerintah provinsi berkomunikasi untuk mengatasi hal tersebut. Dalam hal ini pemerintah provinsi dan kabupaten-kota yang terkait sudah banyak bekerja keras," paparnya.

Terkhusus untuk masalah sampah di Kota Jogja yang notabene tak memiliki lahan pengolahan sampah yang memadai, Rosa mengatakan harus ada kajian agar dapat menemukan teknologi atau cara yang paling tepat.

Ia melanjutkan, salah satu cara yang mungkin dapat digunakan yakni incinerator atau pembakaran sampah. Namun Rosa tak menyarankan hal tersebut dilakukan di Kota Jogja.

"Salah satunya adalah menggunakan incenerator, tapi sebenarnya Jogja nggak cocok kalau menurut saya untuk insinerator. Tapi ada pertanyaan untuk PJ Wali Kota dengan kapasitas yang sekarang tidak mencukupi apakah bisa dengan incenerator dan sebagainya," ungkapnya.

"Mungkin incinerator tapi harus ada kajian apakah cocok incenerator di situ (Kota Jogja) karena kalau mau membangun incinerator emisinya harus (diperhatikan), jarak dengan (pemukiman) warga juga harus dijaga dan sebagainya," imbuh Rosa.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Singgih Raharjo menjelaskan di Kota Jogja saat ini punya dua tempat pengelolaan sampah yang dapat beroperasi yakni TPST Nitikan dan TPST Kranon.

Selanjutnya menyusul TPST Karangmiri yang diprediksi siap digunakan awal bulan Juni. Namun, menurutnya 3 TPST tersebut belum mampu mengakomodir seluruh sampah di Kota Jogja. Cara yang kemudian bisa diambil dengan bekerjasama dengan pihak swasta.

"Kalau pengelolaan sampah kota padat penduduk paling cocok apa teknologinya? Di kota-kota besar yang pada penduduk insinerator, tapi itu perlu kajian dan akan kami lakukan kajian itu," jelas Singgih.




(ahr/apl)

Hide Ads