Renungan Harian Katolik Minggu 5 Mei 2024 dan Bacaannya: Mengasihi Sesama

Renungan Harian Katolik Minggu 5 Mei 2024 dan Bacaannya: Mengasihi Sesama

Santo - detikJogja
Minggu, 05 Mei 2024 04:00 WIB
Romo Stevanus Pangestu, Prof. Yuda Turana (Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya), Bapa Ignatius Kardinal Suharyo (Ketua Pembina Yayasan Atma Jaya), Linus M. Setiadi (Ketua Yayasan Atma Jaya) saat penandatanganan prasasti peresmian Kapel St. Albertus Magnus Atma Jaya di Gedung Karol, Kampus Semanggi, Jumat (1/3/2024).
Ilustrasi renungan Katolik. Foto: Dok. Atma Jaya
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Minggu 5 Mei 2024 merupakan hari biasa pekan V Paskah, hari Minggu Imam; dengan orang kudus Santo Hilarius dari Arles, Uskup. Santa Yutta, Pengaku Iman; dan warna liturgi putih.

Mengangkat tema tentang menganggap sesama sebagai sahabat dan mengasihinya, mari simak renungan harian Katolik Minggu 5 Mei 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Jarot Hadianto dari Unit Naskah dan Penerbitan Lembaga Biblika Indonesia. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini Minggu 5 Mei 2024

Bacaan Hari Ini

Kis. 10:25-26,34-35,44-48;

  • Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus.
  • Tetapi Petrus menegakkan dia, katanya: "Bangunlah, aku hanya manusia saja."
  • Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
  • Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.
  • Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.
  • Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,
  • Sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus:
  • "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?"
  • Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.

Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4;

ADVERTISEMENT
  • Mazmur. Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
  • Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.
  • Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.
  • Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang daripada Allah kita.
  • Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah!

1Yoh. 4:7-10;

  • Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
  • Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
  • Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
  • Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Yoh. 15:9-17.

  • "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggAllah di dalam kasih-Ku itu.
  • Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
  • Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
  • Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
  • Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
  • Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
  • Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
  • Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
  • Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

BcO Kis. 20:17-38

  • Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus.
  • Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini:
  • Dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
  • Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;
  • Aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.
  • Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
  • Selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.
  • Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
  • Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.
  • Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapapun yang akan binasa.
  • Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.
  • Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
  • Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.
  • Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
  • Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.
  • Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
  • Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga.
  • Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.
  • Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima."
  • Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.
  • Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.
  • Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.

Renungan Hari Ini

Menjelang kepergian-Nya, Yesus menyampaikan wejangan kepada para murid-Nya. Ia sangat mengasihi mereka, sebagaimana Bapa sangat mengasihi Dia.

Kasih itu terwujud nyata saat mereka berkeliling bersama mewartakan Injil, dan berpuncak pada penyerahan diri Yesus di kayu salib. Mengapa Yesus begitu mengasihi mereka?

Di samping meneruskan kasih Bapa, ternyata ada alasan lain yang begitu mengharukan. Yesus mengasihi para murid karena mereka adalah sahabat-sahabat-Nya.

Ini merupakan pengangkatan ke level yang tak terbayangkan sebelumnya. Seorang hamba hanya mengikuti kemauan tuannya. Namun sahabat, selain memiliki kedekatan yang erat, juga adalah tempat berbagi.

Para murid bukan hamba, melainkan sahabat-sahabat Yesus. Kepada para sahabat-Nya itu, Yesus menceritakan rencana dan kehendak Bapa.

Tidak ada sesuatu pun yang disembunyikan-Nya. Demi mereka pula, Ia merelakan nyawa-Nya. Ini adalah bukti kasih yang paling agung.

Dunia penuh dengan kebencian. Lawan-lawan Yesus sedang bergerak, bersiap hendak menangkap dan menghabisi-Nya. Pada akhirnya, nafsu angkara mereka nanti terpuaskan melihat Yesus mati tergantung di kayu salib.

Sikap yang memprihatinkan. Bagaimana bisa mereka bersorak di atas penderitaan orang lain? Namun, itulah yang terjadi.

Nasib para murid kelak tidak jauh berbeda. Hidup mereka akan semakin berat. Meskipun begitu, hendaknya mereka tidak menyerah, tidak pula mengikuti arus dunia.

Sebagai pesan terakhir, Yesus mengatakan satu hal lagi: "Kasihilah seseorang terhadap yang lain." Yesus melihat, kalau para murid mengembangkan sikap saling mengasihi, kesatuan kelompok itu akan senantiasa terjaga.

Mereka juga tidak akan tertular oleh semangat kebencian dan kekerasan yang melanda masyarakat. Sementara orang lain saling membenci, hendaknya para murid saling mengasihi.

Semoga justru masyarakatlah yang tertular oleh semangat kasih yang dihidup secara nyata oleh murid-murid Yesus. Perintah agung Yesus ini sederhana, tetapi tidak mudah dilaksanakan.

Kita boleh bangga bahwa agama kita mengajarkan cinta kasih. Namun, sudahkah kita sendiri melaksanakan ajaran itu?

Jika sulit bagi kita untuk mengasihi orang lain, Yesus di sini menawarkan bantuan: Pertama-tama lihatlah orang lain sebagai sahabat, meskipun mungkin orang itu tidak sempurna.

Kalau sudah menganggap seseorang sebagai sahabat, tentu lebih mudah bagi kita untuk mengasihinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Ingat, Yesus lebih dahulu menganggap kita sahabat dan mengasihi kita, meski kita sama sekali tidak sempurna.

Doa Penutup

Allah yang Maha Kuasa, hari-hari raya Paskah ini kami meriahkan dengan hati gembira untuk menghormati Kristus yang telah bangkit.

Semoga kami mewujudkan misteri Paskah dalam kehidupan sehari-hari.

Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik Minggu 5 Mei 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(apl/apl)

Hide Ads