Dinkes Gunungkidul Ungkap Biang Kerok 110 Warga Semin Keracunan Usai Hajatan

Dinkes Gunungkidul Ungkap Biang Kerok 110 Warga Semin Keracunan Usai Hajatan

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Kamis, 02 Mei 2024 11:25 WIB
ilustrasi keracunan
Ilustrasi keracunan massal (Foto: Dok.Detikcom)
Gunungkidul -

Sebanyak 110 warga Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul, keracunan usai menghadiri hajatan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mengungkap penyebab keracunan itu.

Diketahui 110 lebih warga Semin tersebut keracunan usai menghadiri hajatan di rumah warga di Kalurahan Kalitekuk pada 5 Maret 2024 lalu. Kala itu, bingkisan yang diterima warga berupa nasi dengan lauk urap, dan telur.

Kepala Dinkes Gunungkidul Ismono menerangkan hasil dari pemeriksaan lab sampel makanan maupun feses pasien ditemukan bakteri dan jamur patologis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil pemeriksaan laboratorium baik sampel makanan nasi, oseng tempe, tempe bacem, gudangan, maupun feses pasien ditemukan bakteri dan jamur patologis," kata Ismono melalui pesan singkat, Kamis (2/5/2024).

Ismono menerangkan bakteri maupun jamur patologis dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Dia menjelaskan mikroorganisme tersebut bisa muncul akibat beberapa kemungkinan.

ADVERTISEMENT

"Mikroorganisme ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan bagi yang mengonsumsinya," katanya.

"Mikroorganisme tersebut dapat disebabkan beberapa kemungkinan misal mencuci, memasak dan mengolah makanan kurang higienis, makanan dikonsumsi dalam kondisi sudah basi, dihinggapi lalat, saat mengolah makanan kondisi tangan dan wadah pengolahan makanan tidak bersih, dan sebagainya," lanjutnya.

Ismono menyebut bakteri dan jamur itu ternyata paling sering dikeluhkan menyebabkan gangguan pencernaan.

"Bakteri dan jamur yang ditemukan tersebut secara parameter uji laboratorium adalah jenis bakteri yang paling sering menyebabkan gangguan pencernaan," jelas Ismono.

Diberitakan sebelumnya, Lurah Kalitekuk Waluya menerangkan keracunan massal terjadi usai warga menghadiri hajatan di salah satu rumah warga di Padukuhan Kalitekuk pada Selasa (5/3) malam.

"Bingkisan berupa urap yang banyak dirasakan (keracunan) itu. Sebenarnya makan nasi sama telurnya tidak berpengaruh," terang Waluya kepada wartawan di Kalitekuk, Semin, Kamis (7/3) lalu.

Usai mengonsumsi makanan hajatan itu warga mengeluhkan mual, muntah hingga diare pada Rabu (6/3) pagi. Waluyo mengungkapkan banyak warga yang dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan.




(ams/apl)

Hide Ads