- Sejarah Hari Puisi Nasional 28 April
- Sosok Chairil Anwar di Balik Hari Puisi Nasional
- Jumlah dan Contoh Karya Sajak Chairil Anwar Di antara karyanya yang terkenal adalah puisi berjudul Aku dan 1943. Ini bait-baitnya: Puisi Aku Puisi 1943
- Cara Memperingati Hari Puisi Nasional
- Ucapan Hari Puisi Nasional 2024
Salah satu peringatan nasional pada bulan April adalah Hari Puisi Nasional. Setiap 28 April, berbagai kegiatan dilakukan untuk memperingatinya. Namun, tahukah detikers bagaimana sejarahnya hingga 28 April dijadikan Hari Puisi Nasional?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Untuk jenis karya sastra satu ini, Indonesia memiliki banyak nama hebat yang patut dikenang, salah satunya bahkan berkaitan langsung dengan peringatan Hari Puisi Nasional.
Siapakah sosok penyair di balik peringatan Hari Puisi Nasional 28 April? Di bawah ini telah detikJogja siapkan informasi mengenai sejarah hingga cara memperingati Hari Puisi Nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Hari Puisi Nasional 28 April
Berdasarkan keterangan dalam situs resmi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Hari Puisi di Indonesia diperingati pada dua tanggal, yakni 28 April dan 26 Juli. Mengapa bisa demikian?
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang bekerja sama dengan Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia menetapkan 28 April sebagai Hari Puisi Nasional. Tanggal ini dipilih karena berkesesuaian dengan wafatnya penyair kondang Indonesia, Chairil Anwar.
Sementara itu, pemilihan 26 Juli sebagai Hari Puisi Nasional diprakarsai oleh Sutardji Calzoum Bachri, Presiden Sastrawan Indonesia. Ia mencetuskan tanggal ini bersama 40 sastrawan lainnya di Anjungan Idrus Tintin, Pekanbaru, Riau, pada 22 November 2012. 26 Juli sendiri adalah tanggal lahir Chairil Anwar yang berdasar catatan sejarah, lahir pada 26 Juli 1922.
Lebih lanjut, dalam laman Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, dijelaskan bahwa pemilihan 26 Juli ini didasarkan atas kegelisahan seorang penyair senior Indonesia, Rida K Liamsi. Ia gelisah karena belum adanya tanggal pasti untuk Hari Puisi di Indonesia.
Hasan Aspahani, salah seorang penyair yang menghadiri deklarasi 22 November 2012, menyatakan bahwa para anggota deklarasi menganggap tanggal kelahiran lebih baik dibanding kematian. Sebab, kematian berkonotasi dengan hal-hal yang tidak mengenakkan, seperti tragis dan penyakit.
Kendati demikian, dapat disimpulkan bahwa Hari Puisi Nasional bertujuan untuk mengenang sang legenda puisi, Chairil Anwar. Pun juga untuk merayakan peran serta puisi dalam kehidupan budaya masyarakat Indonesia.
Sosok Chairil Anwar di Balik Hari Puisi Nasional
Dirangkum dari buku Chairil Anwar Hasil Karya dan Pengabdiannya oleh Sri Sutjianingsih, Chairil Anwar lahir pada 26 Juli 1922 di Medan, Sumatra. Ia merupakan putra dari pasangan Tulus dan Saleha.
Dibesarkan dalam lingkungan keluarga Minangkabau yang sangat taat dalam beragama, Chairil kecil merasa terkekang. Ditambah lagi, kedua orang tuanya yang sama-sama galak, keras hati, dan tidak mau mengalah terus-menerus bertengkar.
Pendidikan Chairil Anwar dimulai di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Medan. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan ke MULO Medan. Namun, baru kelas dua, Chairil Anwar muda memilih putus sekolah dan pergi ke Batavia.
Pada masa Perang Kemerdekaan pecah, Chairil Anwar aktif menyuarakan pendapat-pendapatnya dalam sajak. Ia juga mondar-mandir di daerah Karawang Bekasi yang menjadi medan laga. Saat itulah, ia bertemu dengan calon istrinya di kemudian hari, yaitu Hapsah.
Ia lalu menikahi Hapsyah pada 6 September 1946. Dalam dunia pernikahan, Chairil Anwar juga tidak mau terikat. Sepanjang hari ia habiskan untuk menulis sajak dan membaca. Keduanya lantas berpisah karena kondisi ekonomi.
Chairil Anwar mulai terkena beberapa penyakit setelahnya. Ia benar-benar jatuh sakit pada April 1949. Selama sakit, ia dirawat oleh rekan-rekan dekatnya, antara lain M Balfas, Rivai Apin, hingga H B Jassin.
Nafas terakhirnya dihembuskan pada 29 April 1949. Jenazahnya disemayamkan di Pekuburan Karet, Jakarta. Kendati sosoknya telah tiada, namanya akan terus menghiasi sejarah bangsa Indonesia.
Jumlah dan Contoh Karya Sajak Chairil Anwar
Masih dilihat dari sumber yang sama, Chairil Anwar berhasil menelurkan 96 judul karya. Dari angka tersebut, 72 adalah sajak asli, 2 sajak saduran, 11 sajak terjemahan, 11 prosa asli, dan 4 prosa terjemahan.
Di antara karyanya yang terkenal adalah puisi berjudul Aku dan 1943. Ini bait-baitnya:
Puisi Aku
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Puisi 1943
Racun berada direguk pertama
Membusuk rabu terasa di dada
Tenggelam darah dalam nanah
Malam kelam membelam
Jalan kaku-lurus. Putus
Candu tumbang
Tanganku menadah patah
Luluh terbenam
Hilang lumpuh
Lahir tegak berderak
Rubuh runtuh
Mengaum. Mengguruh
Menentang. Menyerang
Kuning
Merah
Hitam Kering
Tandas
Rata rata rata dunia kau aku terpaku
Cara Memperingati Hari Puisi Nasional
Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk memperingati Hari Puisi Nasional. Di antaranya adalah:
- Mengunggah ucapan puitis di media sosial.
- Mengadakan seminar tentang puisi.
- Mengkaji puisi-puisi sastrawan Indonesia.
- Membuat lomba cipta dan baca puisi.
Ucapan Hari Puisi Nasional 2024
Supaya lebih semarak, detikers dapat mengunggah beberapa ucapan Hari Puisi Nasional 2024 berikut ini:
- Selamat Hari Puisi Nasional 2024! Di balik senyum sang penyair, tersembunyi ribuan cerita yang menari di antara garis-garis puisi.
- Dalam lentera kata, jiwa-jiwa terhubung dalam ketenangan, menemukan makna yang terpahat di dalam irama puisi.
- Melalui pintu hati yang terbuka, puisi membawa kita melewati lautan perasaan yang tak terbatas. Selamat Hari Puisi Nasional 2024!
- Pada hamparan kertas kosong, setiap titik dan garis menjadi pintu menuju alam semesta kata-kata yang tak terhingga.
- Dalam redup malam, puisi adalah cahaya yang membimbing langkah-langkah kita menuju keindahan yang tak terlukiskan.
- Di tengah gemuruh dunia, kita temukan keheningan yang mengalir dalam lirik-lirik puisi, merangkul kita dalam kedamaian yang menyentuh.
- Pada setiap sela napas, puisi adalah harmoni yang menggetarkan jiwa, membangkitkan rasa yang terkubur dalam hati. Selamat Hari Puisi Nasionall 28 April 2024!
- Dalam keheningan yang dalam, terdengar suara puisi yang mengalun, mengingatkan kita akan keindahan yang tersembunyi di balik kata-kata.
- Di antara angin yang bertiup, puisi adalah pesan yang mengembara, membawa cerita-cerita yang terukir di dalam jiwa.
- Dalam pelukan malam yang lembut, kita temukan pelangi kata-kata yang menerangi langit jiwa, merangkul kita dalam keajaiban yang tak terduga.
Nah, itulah sejarah hingga cara memperingati Hari Puisi Nasional 28 April. Semoga menambah wawasan detikers, ya!
(cln/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu