Natalia Diterkam Buaya Saat Mandi di Sungai, Kaki Kanannya Putus

Regional

Natalia Diterkam Buaya Saat Mandi di Sungai, Kaki Kanannya Putus

Riani Rahayu - detikJogja
Jumat, 26 Apr 2024 15:45 WIB
Ibu rumah tangga (IRT) bernama Natalia (32) di Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) diterkam buaya saat sedang mandi di Sungai Kapuas.
Foto: Natalia saat dievakuasi usai diterkam buaya di Sungai Kapuas. (dok. Polres Sanggau)
Jogja -

Natalia (32), seorang perempuan Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), harus kehilangan kakinya sampai bagian lutut. Pasalnya, ia diterkam buaya saat sedang mandi di Sungai Kapuas.

Dilansir detikSulsel Jumat (26/4/2024), insiden itu terjadi di pinggiran Sungai Kapuas, Dusun Kelapuk, Desa Kampung Baru, Kecamatan Toba pada Rabu (24/4) sekitar pukul 06.15 WIB. Awalnya, korban berada di atas lanting yang terletak di pinggir Kapuas.

"Korban melakukan aktivitas mandi. Beberapa saat berselang tiba-tiba buaya menerkam bagian kaki kanan korban," kata Ps Kasi Humas Polres Sanggau Keken Sukendar kepada detikcom, Kamis (25/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keken menerangkan, saat diterkam itulah, Natalia melakukan perlawanan hebat. Korban berusaha menyelamatkan diri dengan menari kaki kanannya.

"Korban berusaha menarik kaki agar terlepas. Kaki kanan korban putus sampai lutut," bebernya.

ADVERTISEMENT

Selain berusaha melepaskan diri dari terkaman buaya, Natalia juga berteriak meminta tolong. Teriakannya didengar korban, yang bergegas datang membantu.

"Mendengar teriakan korban, warga kemudian datang membantu, saat itulah terjadi tarik menarik kaki korban antara buaya dan warga hingga akhirnya terlepas dan kakinya putus," jelasnya.

Segera setelah Natalia dibawa ke permukaan, warga melarikannya ke Puskesmas Tayan Hilir menggunakan speedboat. Korban kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Pontianak untuk penanganan lanjutan.

"Dari petugas medis korban harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat tindakan lebih lanjut," kata dia.

Kapuas adalah Habitat Buaya

Keken melanjutkan, Sungai Kapuas menjadi habitat buaya muara. Ia berpendapat, reptil tersebut kerap menyerang manusia diduga karena ekosistemnya terganggu.

"Kemungkinan buaya ini kekurangan pasokan makanan sehingga menyerang manusia," ucapnya.

Dia menyebut kasus buaya menyerang manusia di Sungai Kapuas sudah sering terjadi. Pihaknya pun meminta warga untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai.

"Karena kejadian berulang, jadi sudah dikoordinasikan dengan BKSDA. Kami juga sosialisasikan kepada masyarakat yang tinggal di pesisir sungai untuk lebih waspada terhadap ancaman serupa," pungkasnya.




(apu/rih)

Hide Ads