Ketum PP Muhammadiyah Minta Prabowo Serap Aspirasi Paslon Lain

Ketum PP Muhammadiyah Minta Prabowo Serap Aspirasi Paslon Lain

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Selasa, 23 Apr 2024 15:30 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir saat ditemui di Fisipol UGM, Selasa (23/4/2024).
Foto: Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir saat ditemui di Fisipol UGM, Selasa (23/4/2024). (Jauh Hari Wawan S/detikJogja)
Sleman - Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan sengketa hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yang diajukan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta kepada capres terpilih, Prabowo Subianto untuk merangkul paslon lain.

"Pada yang memperoleh mandat, yakni Pak Prabowo tentu juga harus menyerap aspirasi dari keempat tokoh tadi yang juga menjadi sebuah pertanggungjawaban politik dan konstitusi yang besar dan berat," kata Haedar saat ditemui wartawan di Fisipol UGM, Sleman, DIY, Selasa (23/4/2024).

Haedar menyatakan, ke depan banyak tantangan yang harus dihadapi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah perlu menata Indonesia menjadi lebih baik.

"Karena Indonesia ke depan kan harus menata seluruh problem Indonesia dan berbagai aspek kemudian membangun Indonesia berbasis kepada Pancasila. Supaya Pancasila itu tidak hanya sebagai sesuatu yang normatif dan terakhir membawa kemajuan setara dengan bangsa lain," ujarnya.

Haedar juga meminta usai Pemilu 2024, seluruh komponen masyarakat bisa bersatu.

"Pascapemilu seluruh komponen bangsa dalam keragaman orientasi politik itu harus mulai membangun semangat bersatu dalam keragaman, jangan sampai kita larut dalam situasi politik yang kemudian kita terpecah," ucapnya.

Dia turut mengingatkan agar semua pihak bisa belajar dari kekurangan, kelemahan, dan problem yang dihadapi Indonesia.

"Juga sekali lagi seluruh pihak termasuk partai politik, nanti juga eksekutif, legislatif, yudikatif harus belajar dari kekurangan, kelemahan dan problem selama ini dihadapi. Bahwa Indonesia itu memiliki masalah karena jangan-jangan kita sendiri memang untuk menciptakan masalah itu," pungkasnya.


(apu/rih)

Hide Ads