Waduh! Sampah Menumpuk di Pedestrian Jalan HOS Cokroaminoto Jogja

Waduh! Sampah Menumpuk di Pedestrian Jalan HOS Cokroaminoto Jogja

Adji G Rinepta - detikJogja
Kamis, 18 Apr 2024 17:05 WIB
Penampakan tumpukan sampah di Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Jogja, siangΒ iniΒ (18/4/2024).
Foto: Penampakan tumpukan sampah di Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Jogja, siangΒ iniΒ (18/4/2024). (Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja -

Setelah libur Lebaran, tumpukan sampah terlihat membentang di pedestrian jalan HOS Cokroaminoto, Gedongtengen, Kota Jogja, hari ini. Terkait hal ini Pemkot Jogja berdalih keterbatasan tempat pengelolaan sampah menjadi sebabnya.

Pantauan detikJogja di lokasi siang ini, tumpukan sampah tersebut berada di sisi barat jalan di samping halte Trans Jogja. Meski tumpukannya tidak tinggi, namun sampah-sampah membentang sekitar 6 meter.

Sampah didominasi bungkusan plastik berukuran cukup besar. Ironisnya, di samping tumpukan sampah terlihat ada spanduk imbauan larangan membuang sampah dari Pemkot Jogja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi hal tersebut, Sub Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Mareta Hexa Sevana menjelaskan hal ini disebabkan oleh masih terbatasnya tempat pengelolaan sampah di Kota Jogja.

Menurutnya, hingga hari ini praktis hanya TPS3R Nitikan yang baru bisa digunakan mengolah sampah.

ADVERTISEMENT

"Nanti akan diatur waktu pengambilannya, disesuaikan dengan kemampuan mesin pengolah kami yang di Nitikan," jelas Mareta saat dihubungi wartawan, Kamis (18/4/2024).

"Tentu saja untuk saat ini karena baru tersedia 1 lokasi pengolahan jadi agak terhambat dalam mengangkut semua lokasi sampah liar. Karena kalau mesin-mesin kita paksa harus mengolah semua di waktu yang bersamaan pasti akan risiko jebol di mesinnya," imbuhnya.

Sedangkan tempat pengolah sampah lainnya di Kota Jogja seperti Kranon dan Karangmiri, Mareta menjelaskan proses pembangunan masih terus berjalan dan ditargetkan selesai tengah tahun ini.

"Kalau proyek pembangunan Kranon sudah tahap plester landasan hanggar, kalau yang Karangmiri plesternya sudah selesai tinggal pemasangan tiang-tiang untuk struktur lantai 2 atau mezanin. Sesuai kontrak yang Kranon selesai akhir Mei, Karangmiri pertengahan Juni," ungkapnya.

Diharapkan ketiga tempat pengolahan sampah tersebut mampu mengatasi masalah sampah di Kota Jogja. Apalagi, pada Mei nanti akan mulai diberlakukan desentralisasi sampah.

"Di Nitikan kapasitas mesin yang terpasang targetnya 50 ton/hari, di Kranon 30 ton/hari, di Karangmiri 20 ton/hari. Karena mesin yg terpasang juga beda-beda menyesuaikan space yang tersedia," paparnya.

Lebih lanjut Mareta mengatakan pihaknya masih belum menghitung total sampah yang dihasilkan saat periode libur Lebaran di Kota Jogja.

"Masih nunggu hasil rapat rekonsiliasi timbangan biasanya di minggu pertama bulan depan. Belum ada rekapan data timbangan selama lebaran dari pengelola TPA Piyungan," tutupnya.




(apu/cln)

Hide Ads