Lima pemuda yang hendak tawuran dan membawa molotov hingga celurit diamankan warga di persawahan wilayah Pendowoharjo, Sewon, Kabupaten Bantul, dini hari tadi. Kini kelimanya masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Sewon.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan kejadian berawal saat polisi mendapat informasi ihwal pelajar dari dua SMA akan tawuran di jalan Ring Road Selatan, Kasihan, pada Kamis (18/4) dini hari. Sekitar pukul 02.30 WIB, komunitas warga yang juga mendapat informasi itu melihat rombongan bermotor melintas dari Pajangan menuju ke Jalan Bantul.
"Sampai di simpang empat Klodran, dari arah barat Pokdar Kamtibmas melihat rombongan bermotor yang melaju secara ugal-ugalan. Karena itu Pokdar Kamtibmas mengejar rombongan itu ke timur simpang empat Klodran," kata Jeffry kepada detikJogja, Kamis (18/4/2024) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pokdar Kamtibmas kemudian mengejar rombongan tersebut. "Sampai di utara SMA N 3 Bantul itu malah ada satu orang (dari rombongan pemotor) yang mengeluarkan senjata tajam," ujarnya.
Pokdar Kamtibmas tetap meneruskan pengejaran hingga akhirnya bisa meringkus lima pemuda itu di area persawahan Pendowoharjo sekitar pukul 03.00 WIB. Karena kedapatan membawa sajam, kelimanya langsung dibawa ke Polsek Sewon.
Lima pemuda itu semuanya warga Bantul. Mereka inisial RAR (17) warga Sewon, APK (18) warga Kasihan, DRN (17) warga Sewon, BAA (16) warga Sewon, dan KNN (18) warga Kasihan.
"Dari pemeriksaan, polisi menyita dua molotov, senjata tajam jenis celurit dan dua motor. Untuk yang membawa dan sempat mengeluarkan celurit saat kejar-kejaran itu inisial KNN," ungkap Jeffry.
Kepada polisi, kelima pemuda itu mengaku membawa senjata tajam dan molotov dengan alasan hendak tawuran dengan siswa dari SMA lain. "Motifnya mereka itu mau tawuran, makanya bawa benda-benda itu," ujarnya.
Jeffry menambahkan, lima pemuda itu saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polsek Sewon. "Perintah Kapolres tegas, tidak dipulangkan dan diproses lebih lanjut," pungkasnya.
(dil/rih)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong