Taman doa di kompleks Gereja Santo Yohanes Rasul Pringwulung, Jogja, menuai perhatian di media sosial. Taman doa ini ramai disebut estetik dan merupakan bangunan baru.
Taman doa ini bernama Taman Doa di Bawah Salin Yesus dan berlokasi di kompleks Gereja Pringwulung, Jalan Empu Panuluh, Pringwulung, Condongcatur, Depok, Sleman. Di taman doa ini ada patung yang menggambarkan momen Bunda Maria dan Santo Yohanes Rasul bersujud di bawah salib Yesus. Lewat patung itu digambarkan Bunda Maria yang dirangkul Santo Yohanes Rasul saat menatap putranya disalib.
Taman doa ini berdiri di atas lahan sekitar 1.300 meter persegi. detikers yang ingin mengunjungi taman doa ini bisa masuk melalui pintu parkir timur gereja. Dari situ akan ada tangga ke bawah yang menghubungkan ke patung jalan salib yang menggambarkan kisah sengsara Yesus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsep taman doa ini terbuka dan dilengkapi dengan bangku-bangku kecil serta taman kecil. Suasana pada malam hari semakin apik karena area taman doa ini dihiasi lampu.
Ada pula tiga gazebo kecil di kompleks Taman Doa di Bawah Salib Yesus. Pondok ini bisa digunakan bagi pengunjung yang ingin beristirahat atau berkegiatan di taman doa ini.
Tak ada biaya untuk masuk ke taman doa ini. detikers bisa berkunjung setiap hari hingga ditutupnya portal di sekitar kawasan Pringwulung pada pukul 23.00 WIB.
Jika detikers ingin berkunjung di Taman Doa di Bawah Salib Yesus disarankan untuk datang sore hari ketika matahari sudah tidak panas lagi. Ketika sore menjelang malam, detikers juga bisa menyaksikan estetiknya lampu-lampu di Taman Doa di Bawah Salib Yesus yang bisa memanjakan mata.
Diresmikan 2023
Sebagai informasi, Gereja Pringwulung mengambil Santo Yohanes rasul sebagai pelindungnya. Kawasan gereja ini berdekatan dengan kampus di kawasan Sleman, oleh karenanya banyak kaum muda alias mahasiswa yang berkunjung ke gereja ini.
Taman doa ini direncanakan pada 2022 dan mulai dibangun pada 2023. Taman doa ini diresmikan pada 27 Desember 2023.
"Taman doa ini mulai dibicarakan sejak tahun 2022 dengan keinginan membuat satu taman doa yang mencerminkan spiritualitas Yohanes Rasul. Pada tahun 2023 mulai dikerjakanlah taman doa ini dan jadilah taman doa ini diresmikan pada 27 Desember 2023," ucap Pastor Paroki Gereja Santo Yohanes Rasul, Rosarius Sapto Nugroho Pr (55) saat ditemui detikJogja di Wisma Domus Pacis, Selasa (2/4/2024).
Taman Doa di Bawah Salib Yesus ini diresmikan bertepatan dengan pesta perak HUT gereja Pringwulung.
![]() |
Filosofi Patung Yohanes, Maria, dan Salib Yesus
Sapto lalu mengungkap makna di balik pemilihan patung Yohanes, Bunda Maria, dan Yesus yang disalib. Dia menceritakan Santo Yohanes Rasul merupakan murid yang sangat dikasihi Tuhan karena telah mengikuti-Nya dengan taat sampai di bawah salib bersama dengan Bunda Maria, Ibu Yesus. Selain itu, ketika Yesus disalib, Yohanes dan Maria tetap setia menunggu Yesus hingga wafat di kayu salib.
"Santo Yohanes itu sedang memapah Bunda Maria yang ada dalam kesedihan yang begitu besar dan bersama-sama saling menguatkan dalam peristiwa menyakitkan hati itu. Totalitas dan kekuatan iman antara Yohanes dan Maria kepada Yesus inilah yang ingin kita tonjolkan," ucap Sapto.
Dalam Altar Taman Doa di Bawah Salib Yesus juga ada lukisan matahari besar berwarna kuning. Matahari ini menjadi simbol dari keselamatan yang juga diambil dari filosofi ketaatan Yohanes dan Maria kepada Yesus.
"Jadi ketika ada dialog 'Ini Ibumu, ini Anakmu' itu ada juga pertemuan pandangan personal antara Yesus dengan Bunda Maria dan Yohanes Rasul. Pertemuan itu pun bukan cuma soal pandeng-pandengan (saling tatap) tetapi kami yakin ada sebuah perjumpaan roh yang sangat mendalam antara Yesus dengan Bunda Maria dan Santo Yohanes Rasul," ucap Sapto.
"Perjumpaan roh itu disebut dengan perjumpaan roh ketaatan yang sama-sama taat kepada yesus yaitu taat menunggu Yesus sampai mati. Bunda Maria dan Yohanes Rasul pun ketaatannya juga terlihat waktu mengikuti sampai di bawah salib," tambahnya.
![]() |
Dia menerangkan teladan ketaatan Santo Yohanes Rasul dan Maria itulah yang ingin ditonjolkan.
"Harapannya umat kalau datang ke situ bukan hanya untuk menyampaikan permohonan tetapi juga menimba memperoleh satu kata yang sama yaitu 'taat' seperti Bunda Maria dan Yohanes Rasul sehingga bisa menumbuhkan sebuah totalitas sebagai orang Katolik," jelasnya.
Ramai Dikunjungi Anak Muda
Saat detikJogja berkunjung ke Taman Doa di Bawah Salib Yesus ini beberapa waktu lalu, tampak banyak anak muda yang sedang khusyuk berdoa. Salah satunya, Dela (21) yang datang pada siang hari karena mencari suasana sepi.
"Saya datang siang-siang gini supaya lebih tenang sih mas, karena kalau datang kesini sore itu pasti rame banget. Jadinya saya datang siang supaya doanya lebih khusyuk," ucap Dela.
Pengunjung lainnya, Galih menyebut taman doa di Gereja Pringwulung ini menjadi alternatif selain Candi Ganjuran. Terlebih lokasinya berada dekat tempat tinggalnya.
"Sebetulnya saya tadi mau ke Ganjuran. Berhubung waktu sudah siang kan paling dekat itu di taman doa sini, jadinya saya lebih pilih kesini," ucap Galih.
Artikel ini ditulis oleh Yohanes Wibisono dan Azhar Hanifah peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ams/rih)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK