Renungan Harian Katolik Minggu 14 April 2024 dan Bacaannya: Kebangkitan

Renungan Harian Katolik Minggu 14 April 2024 dan Bacaannya: Kebangkitan

Santo - detikJogja
Minggu, 14 Apr 2024 04:00 WIB
ilustrasi salib
Foto: Ilustrasi renungan Katolik 14 April 2024 (Pixabay @geralt)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi, hari ini Minggu 14 April 2024 merupakan hari Minggu Paskah III; dengan orang kudus Santo Tiburtius, Valerianus, Maximus, Martir. Santa Lidwina, Pengaku Iman; dan warna liturgi putih.

Mengangkat tema tentang kebangkitan, mari simak renungan harian Katolik Minggu 14 April 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Hortensis F. Mandaru dari Departemen Penerjemahan Lembaga Alkitab Indonesia, lengkap dengan bacaan dan doanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 14 April 2024

Bacaan Hari Ini

Kis. 3:13-15,17-19;

  • Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan.
  • Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu.
  • Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.
  • Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu.
  • Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita.
  • Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,

Mzm. 4:2,4,7,9;

  • Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan? Sela
  • Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. Sela
  • Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.

1Yoh. 2:1-5a;

  • Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
  • Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
  • Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.
  • Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.
  • Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.

Luk. 24:35-48.

  • Lalu kedua orang itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
  • Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!"
  • Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.
  • Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?
  • Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."
  • Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.
  • Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?"
  • Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.
  • Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.
  • Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
  • Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
  • Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,
  • Dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
  • Kamu adalah saksi dari semuanya ini

BcO Kis. 8:4-25

  • Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
  • Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.
  • Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.
  • Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan.
  • Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
  • Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihir di kota itu dan mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak seolah-olah ia seorang yang sangat penting.
  • Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan berkata: "Orang ini adalah kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa Besar."
  • Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia mentakjubkan mereka oleh perbuatan sihirnya.
  • Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan.
  • Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi.
  • Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ.
  • Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus.
  • Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
  • Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.
  • Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka,
  • Serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus."
  • Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang.
  • Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah.
  • Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini;
  • Sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan."
  • Jawab Simon: "Hendaklah kamu berdoa untuk aku kepada Tuhan, supaya kepadaku jangan kiranya terjadi segala apa yang telah kamu katakan itu."
  • Setelah keduanya bersaksi dan memberitakan firman Tuhan, kembalilah mereka ke Yerusalem dan dalam perjalanannya itu mereka memberitakan Injil dalam banyak kampung di Samaria.

Renungan Hari Ini

Berita gembira tentang kebangkitan pasti tidak langsung dipercaya, apalagi jika pembawa berita itu kaum perempuan. Persis itulah yang diceritakan oleh Lukas.

Sebelum adegan dalam bacaan Injil hari ini, para murid sudah menepis berita dari para perempuan sebagai omong kosong, atau lebih tepatnya berita yang tidak masuk akal (Luk. 24:11).

ADVERTISEMENT

Sekarang, Yesus yang hadir di tengah-tengah mereka pun tetap saja belum dipercaya. Suasana hati mereka bercampur baur antara girang dan masih heran; entah mana yang dominan!

Lukas tampaknya ingin mengajar kita tentang apa itu iman. Pertama, beriman berarti berani melampaui kepastian akal budi. Mengapa? Sebab, keraguan pasti selalu ada.

Keraguan bahkan menjadi bagian hakiki dari pengembaraan iman. Para murid harus berani membuat lompatan: Percaya kendati bimbang. Iman selalu penuh ketegangan antara percaya dan tidak, antara hasrat akan kepastian dan penyerahan diri, antara pengembaraan akal dan ketaatan budi serta kehendak.

Para murid memperagakan pencarian dan pergumulan itu. Meragu itu perlu, sehingga kita tidak perlu malu jika mengalaminya.

Kedua, iman bukan hanya upaya kita. Upaya kita bahkan sering tidak berdaya. Hanya Tuhan yang mampu mendorong kita membuat lompatan iman.

Dalam cerita ini, Yesus mengerahkan segala cara untuk membuat para murid-Nya percaya bahwa kebangkitan itu nyata. Mula-mula, Ia menyapa.

Sementara para murid bercakap-cakap dan berdiskusi, Yesus menginterupsi, "Damai sejahtera bagi kamu!" Eirene atau shalom adalah buah kebangkitan yang dapat mengusir kebingungan, kegalauan, dan ketakutan.

Selanjutnya, dengan kehadiran fisik-Nya, Yesus datang dan berdiri di tengah-tengah mereka. Ia hadir secara nyata. yesus ingin sekali agar kehadiran-Nya yang nyata itu sungguh-sungguh dirasakan.

Karena itu, mereka diundang untuk melihat dan meraba diri-Nya. Dengan itu, fakta kebangkitan ditegaskan, sekaligus bahwa iman bukanlah khayalan belaka.

Beriman berarti mengalami kehadiran Tuhan dalam keseharian hidup yang nyata. Yesus kemudian juga makan di hadapan para murid. Makan selalu menjadi ajang pewahyuan.

Makan di hadapan mereka membuktikan Yesus hidup secara nyata dan jasmaniah. Tidak lupa Yesus memberi penjelasan tentang Kitab Suci. Iman akan kebangkitan hanya dapat dipahami dalam terang Alkitab.

Peristiwa Yesus adalah peristiwa penggenapan. Semua yang dikatakan tentang Dia harus digenapi.

Ketiga, iman selalu juga berarti penugasan. Terlalu sering orang melihat iman sebagai urusan dan konsumsi pribadi saja, padahal beriman selalu berarti juga bersaksi.

Semua murid, dahulu dan kini, dipanggil untuk bersaksi tentang Tuhan yang wafat dan telah bangkit. Itulah berita gembira bagi dunia.

Mengapa? Sebab, kebangkitan Tuhan menyapa dan berdampak bagi semua orang. Dengan kebangkitan Kristus, ajakan pertobatan menjadi berita gembira karena pengampunan disediakan-Nya secara berlimpah.

Doa Penutup

Allah, Bapa kami yang ada di surga, kami umatMu selalu bergembira karena diangkat menjadi anak-anakMu. Semoga kami dapat mengharapkan kebangkitan serta keselamatan abadi.

Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Minggu 14 April 2024 dengan bacaan dan doanya. Semoga berkat Tuhan senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads