Renungan Harian Katolik Sabtu 13 April 2024 dan Bacaannya: Kekuatan

Renungan Harian Katolik Sabtu 13 April 2024 dan Bacaannya: Kekuatan

Santo - detikJogja
Sabtu, 13 Apr 2024 04:04 WIB
ilustrasi berdoa alkitab
Ilustrasi renungan katolik. Foto: Getty Images/rudi_suardi
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi, hari ini Sabtu 13 April 2024 merupakan hari biasa pekan II Paskah; dengan orang kudus Santo Martinus I, Paus dan Martir. Santa Margaretha dari Metola, Pengaku Iman; dan warna liturgi putih.

Mengangkat tema tentang kekuatan, mari simak renungan harian Katolik Sabtu 13 April 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Agus Kani CS, Pastor Kapelan Komunitas Katolik Bahasa Portugis di Frankfurt, Jerman, lengkap dengan bacaan dan doanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 13 April 2024

Bacaan Hari Ini

Kis 6:1-7;

  • Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
  • Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.
  • Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
  • Dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
  • Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
  • Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
  • Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.

Mzm 33:1-2,4-5,18-19;

  • Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, dalam Tuhan! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur.
  • Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
  • Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.
  • Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia Tuhan.
  • Sesungguhnya, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,
  • Untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Yoh. 6:16-21.

  • Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu.
  • Dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka,
  • Sedang laut bergelora karena angin kencang.
  • Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka.
  • Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!"
  • Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.

BcO Kis. 7:44-8:3

  • Kemah Kesaksian ada pada nenek moyang kita di padang gurun, seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa untuk membuatnya menurut contoh yang telah dilihatnya.
  • Kemah itu yang diterima nenek moyang kita dan yang dengan pimpinan Yosua dibawa masuk ke tanah ini, yaitu waktu tanah ini direbut dari bangsa-bangsa lain yang dihalau Allah dari depan nenek moyang kita; demikianlah sampai kepada zaman Daud.
  • Daud telah mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan ia memohon, supaya ia diperkenankan untuk mendirikan suatu tempat kediaman bagi Allah Yakub.
  • Tetapi Salomolah yang mendirikan sebuah rumah untuk Allah.
  • Tetapi Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia, seperti yang dikatakan oleh nabi:
  • Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, demikian firman Tuhan, tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?
  • Bukankah tangan-Ku sendiri yang membuat semuanya ini?
  • Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
  • Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh.
  • Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya."
  • Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
  • Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
  • Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
  • Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.
  • Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
  • Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
  • Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggAllah ia.
  • Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh. Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
  • Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat.
  • Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.

Renungan Hari Ini

Kita masing-masing tentunya memiliki ketakutan, keterbatasan, dan ketidakmampuan dalam hidup. Itulah sebabnya ketika berhadapan dengan persoalan, banyak dari kita cenderung untuk mundur, ragu-ragu, bahkan menghindar.

Alih-alih melangkah maju, kita malah berhenti atau memutar arah untuk melarikan diri. Kita juga sering dicengkeram oleh rasa takut, baik yang nyata maupun yang sekadar angan-angan kita sendiri.

ADVERTISEMENT

Hari ini, para murid dikisahkan menyeberangi danau menuju Kapernaum. Saat itu, danau tengah bergelora karena angin kencang. Ketika melihat Yesus yang berjalan di atas air, ketakutan para murid semakin bertambah.

Mereka mengira sedang melihat hantu. Melihat kepanikan murid-murid-Nya, Yesus menguatkan mereka dengan berkata, "Aku ini, jangan takut!" Tuhan yang dianggap menakutkan ternyata justru menenteramkan mereka.

Ketika kita sedang bergumul melawan persoalan-persoalan hidup, kita sering kali gagal menyadari kehadiran Tuhan sebagaimana yang dialami oleh para murid. Sebagai orang beriman, kita mestinya tidak perlu panik dan takut.

Percayalah bahwa Tuhan akan hadir dan mengulurkan tangan-Nya untuk mengatasi permasalahan yang kita hadapi. Dia memperlakukan kita sama seperti kepada para murid-Nya.

Fokus kita akan diubah: Dari mengandalkan kekuatan sendiri kepada pengakuan akan kekuatan kasih-Nya. Kepada kita, Ia pun berkata, "Aku ini, jangan takut!"

Karena itu, berhadapan dengan berbagai pergumulan hidup, janganlah kita merasa takut. Tuhan selalu ada di samping kita dan tidak pernah lelah meneguhkan diri kita.

Dialah sumber kekuatan dan sukacita kita, bahkan ketika kita sedang dalam kepungan badai dan gelombang kehidupan. Dia akan selalu menyertai kita sampai akhir zaman.

Janganlah takut, sebab Tuhan kita telah menaklukkan maut.

Doa Penutup

Allah Maha Pengasih, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi anak-anakMu karena kami percaya akan Kristus. Semoga kami memperoleh kebebasan sejati dan warisan abadi.

Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Sabtu 13 April 2024 dengan bacaan dan doanya. Semoga berkat Tuhan senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(cln/cln)

Hide Ads