Jembatan di Pantai Siung Ambruk Bikin Wisatawan Jatuh, Ini Dugaan Penyebab

Jembatan di Pantai Siung Ambruk Bikin Wisatawan Jatuh, Ini Dugaan Penyebab

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Sabtu, 13 Apr 2024 18:10 WIB
Jembatan TKP wisatawan jatuh di Pantai Siung Gunungkidul. Foto diambil Sabtu (13/4/2024).
Foto: Jembatan TKP wisatawan jatuh di Pantai Siung Gunungkidul. Foto diambil Sabtu (13/4/2024). (Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja)
Gunungkidul - Seorang wisatawan terjatuh dari jembatan yang rusak saat berkunjung ke Pantai Siung, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Pantai Siung ungkap penyebab jembatan ambruk.

Ketua Pokdarwis Pantai Siung, Saido, menerangkan penyebab jembatan penghubung ke wahana foto ambruk di pantai Siung itu akibat ada ruas bambu yang keropos akibat air laut yang masuk. Air laut masuk ke bambu lewat lobang bekas paku.

"Itu ternyata bawah bekas paku itu rapuh di lobang pakunya itu ada air masuk di dalam," kata Saido kepada detikJogja saat ditemui di lokasi, Sabtu (13/4/2024).

Bambu yang rapuh tersebut tidak tampak secara kasat mata dari permukaan. Terlebih, posisi bambu itu berada di bagian bawah jembatan sebagai otot.

"Dari luar (bambu yang keropos) tidak kelihatan. Bambunya kan sebagai otot-otot jembatan itu," jelasnya.

Sebelum Lebaran, Saido menerangkan pihaknya telah mengecek kondisi jembatan tersebut dan masih dalam kondisi baik.

"Setelah Januari (2024) sepi dan sebelum Lebaran sudah dicek oleh teman-teman dan masih bagus," ungkapnya.

Saido memastikan sebenarnya jembatan tersebut masih kokoh. Jatuhnya wisatawan tersebut akibat menginjak ruas bambu yang rapuh. Beruntung seorang wisatawan dan seorang pemandu tersebut terjatuh ke air laut sehingga tidak mengalami cedera serius.

"Sebenarnya sudah bagaimana caranya kokoh tapi ternyata apes. Alhamdulillah ada air yang besar dan (seorang wisatawan dan pemandu) jatuh ke air," katanya.

Saido mengatakan dirinya tidak mengetahui secara pasti kronologi kejadiannya. Dia menerangkan pihaknya dan korban sudah berdamai. "Sudah damai juga sudah baik," ucapnya.

Jembatan TKP wisatawan jatuh di Pantai Siung Gunungkidul. Foto diambil Sabtu (13/4/2024).Jembatan TKP wisatawan jatuh di Pantai Siung Gunungkidul. Foto diambil Sabtu (13/4/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja

Sempat Dipasang Papan "Wahana Ditutup"

Usai insiden tersebut, Saido mengatakan pihaknya langsung menutup jembatan tersebut. Selain itu dia memasang papan bertuliskan "Wahana Ditutup" di depan jembatan.

"Hari itu jembatan langsung kita putus dan kita kasih tulisan 'Wahana Ditutup'," jelasnya.

Namun hari ini papan imbauan tersebut sudah tidak ada. Saido menduga ada orang yang mengambil papan tersebut.

Saido menerangkan imbauan yang dibuat dari kayu berbentuk kotak dan ditulis menggunakan spidol itu masih ada kemarin sore.

"Kemarin sore masih ada itu (imbauan wahana ditutup)," katanya.

Hal itu dilakukan guna mencegah wisatawan yang hendak mengakses sebab jembatan telah rusak.

"Nanti kita kasih tulisan lagi. Dikasih tulisan itu sama dicopot jembatannya biar tidak ada yang ke sana lagi," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, paman Bayu, Juna Priya Djati curhat di grup Facebook Info Cegatan Gunungkidul tentang keponakannya yang terjatuh akibat jembatan bambu di Pantai Siung yang rusak. Insiden tersebut terjadi pada Kamis (11/4/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat itu Juna dan keluarganya asal Jakarta berkunjung ke pantai Siung. Bayu terjatuh dari jembatan tersebut dari ketinggian sekitar 5 meter.

Akibatnya, dia mengalami lecet-bengkak di lengan kanannya. Selain Bayu, seorang pemandu juga terjatuh.

"1 orang keponakan dan 1 orang bapak yang mandu. Hanya memar (di siku sebelah kanan), sesak dan lecet di siku. Tadi lecet di kaki dia (si pemandu). Itu bawahnya air yang ada batunya, tapi pas air naik. jadi tidak langsung kena batuan plus (ada) pasir," jelas Juna saat dihubungi detikJoga, Kamis (11/4).

"Habis itu (Bayu) diurut kebetulan sopir masku bisa urut dan pada pulang (ke Jakarta) dan tidak lanjut main," lanjutnya.

Dari insiden tersebut, Juna menyayangkan pengelolaan fasilitas pariwisata tersebut. Menurutnya, fasilitas tersebut seharusnya ditutup lantaran sudah tidak layak.

"Harusnya ini dipikirkan dan ini berbahaya. Ini kalau kena batu luka berat siapa yang tanggung jawab," ucap Juna.

"Bambunya lapuk malah (diperbolehkan untuk) dilewati," tutur dia.


(apu/apu)

Hide Ads