Bupati Gunungkidul Terbitkan SE Gerakan Idul Fitri Tanpa Sampah, Ini Isinya

Bupati Gunungkidul Terbitkan SE Gerakan Idul Fitri Tanpa Sampah, Ini Isinya

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Kamis, 04 Apr 2024 15:46 WIB
Bupati Gunungkidul Sunaryanta saat ditemui wartawan di Taman Teknologi Pertanian, Kapanewon Patuk, Kamis (15/2/2024).
Bupati Gunungkidul Sunaryanta saat ditemui wartawan di Taman Teknologi Pertanian, Kapanewon Patuk, Kamis (15/2/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja
Gunungkidul - Bupati Gunungkidul Sunaryanta menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang 'Gerakan Idul Fitri Tanpa Sampah'. Sunaryanta berharap tidak ada peningkatan volume sampah selama momen Lebaran.

Dilihat detikJogja, SE tersebut tercatat beberapa poin, seperti masyarakat diimbau untuk membawa peralatan makan dan minum menggunakan wadah pakai ulang saat mudik. Selain itu dalam kegiatan takbir keliling didorong untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman sekali pakai.

SE tersebut ditandatangani oleh Sunaryanta dan diedarkan ke para dukuh, lurah, dan panewu, Rabu (3/4).

"Aktivitas apa pun selama momentum atau libur Lebaran ini kita dorong untuk ramah lingkungan," jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul Harry Sukmono kepada wartawan melalui telepon, Kamis (4/4/2024), saat dimintai konfirmasi soal SE tersebut.

"Seperti kegiatan ibadah Salat Id tanpa sajadah koran dan sebagainya. Bisa menggunakan yang lain yang tidak menimbulkan sampah," terangnya.

Adapun sampah yang dimaksud ialah sampah organik maupun nonorganik. "Kan sampah yang kita kelola itu sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga kecuali sampah B3," lanjutnya.

Selain itu, Harry mengungkapkan pihaknya mendorong masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan atau minuman yang tidak ramah lingkungan saat silaturahmi.

Harry juga mendorong penggunaan daun pisang maupun jati untuk membungkus makanan, yang dinilai menarik dan ramah lingkungan, pada momen Lebaran nanti. Sebab, Harry menilai hal tersebut bisa menghadirkan nuansa tradisional terutama bagi warga Gunungkidul yang pulang kampung dari luar kota.

"Itu menarik, karena orang yang berkunjung itu keluarga kita yang sudah lama meninggalkan Gunungkidul, yang kangen dengan kemasan tradisional ataupun tamu yang rindu dengan kemasan tradisional," katanya.

Hotel maupun pelaku usaha juga didorong untuk ikut andil dalam gerakan Lebaran tanpa sampah tersebut. "Hotel dan para pelaku usaha (didorong untuk mengikuti gerakan tersebut)," jelasnya.

Selain itu, saat Lebaran nanti, Harry mengatakan petugas kebersihan tidak cuti dan tetap membersihkan sampah.




(apu/rih)

Hide Ads