3,5 Juta Pemudik Bakal Serbu Bantul, Catat Jalur Rawan Macet-Alternatifnya!

3,5 Juta Pemudik Bakal Serbu Bantul, Catat Jalur Rawan Macet-Alternatifnya!

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Kamis, 04 Apr 2024 14:58 WIB
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, Selasa (26/3/2024).
Foto: Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, Selasa (26/3/2024). (Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Bantul -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul memperkirakan 3,5 juta orang bakal memasuki Bantul selama libur Lebaran. Oleh sebab itu, Dinas Perhubungan (Dishub) telah memetakan jalur rawan macet sekaligus jalur alternatif bagi pemudik dan wisatawan.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menyebut 11,7 juta orang akan berdatangan ke DIY selama masa lebaran. Nantinya 11,7 juta orang itu bakal tersebar di lima kabupaten/kota.

"Diperkirakan yang datang ke Bantul 3,5 juta. Dengan peristiwa mudik ini tentu akan banyak kebutuhan yang perlu kita persiapkan untuk mencapai aktivitas lebaran yang aman dan nyaman di Bantul," katanya kepada wartawan, Kamis (4/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, Halim menyebut jika Dishub telah memetakan jalur rawan macet di Bantul. Selain itu, Dishub juga telah mempersiapkan jalur alternatif baik untuk mudik dan wisata.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Singggih Riyadi saat dimintai konfirmasi terpisah mengatakan bahwa telah mempersiapkan jalur-jalur alternatif. Bahkan, Dishub telah memasang rambu-rambu penunjuk arah untuk jalur alternatif.

ADVERTISEMENT

"Misalnya yang dari Klangon (Sedayu) itu tidak harus lurus Jalan Wates tapi bisa belok ke kanan melalui jalur Sedayu-Pajangan," ujarnya.

Kemudian yang dari arah Srandakan nanti pemudik bisa melewati Palbapang hingga ke jalur jalan lintas selatan (JJLS). Kemudian pemudik yang melintas jalur Piyungan bisa melalui Jalan Sampakan-Pleret sebagai jalur alternatif.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Singggih Riyadi saat memberikan keterangan, Kamis (4/4/2024).Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Singggih Riyadi saat memberikan keterangan, Kamis (4/4/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

"Nanti kita pasang rambu-rambu penunjuk arahnya. Sehingga nanti para pemudik bisa mudah mengakses jalur-jalur alternatif itu ketika terjadi kemacetan atau kepadatan lalu lintas," ucapnya.

Sedangkan untuk jalur yang berpotensi macet di Bantul, Singgih menyebut ada beberapa titik. Menurutnya, jalur tersebut merupakan jalan masuk utama menuju Bantul.

"Jalur yang berpotensi macet untuk arus mudik nanti di Jalan Wates, Jalan Wonosari, Jalan Piyungan, dan Jalan Parangtritis," katanya.

Sedangkan untuk jalur wisata yang berpotensi macet seperti di Jalan Parangtritis, khususnya arah ke TPR induk Parangtritis. Selain itu jalur Mangunan-Dlingo, khususnya dari arah Imogiri menuju Mangunan.

"Kemarin kami sudah sepakat dengan Ditlantas Polda DIY, Dishub DIY khusus jalur Mangunan-Dlingo kami tangani sama-sama. Jadi kami terapkan satu arah di Mangunan-Dlingo," ujarnya.

"Nantinya yang (masuk) melalui Patuk hanya yang mau ke HeHa. Selain itu harus lewat Imogiri dan keluar lewat Patuk," lanjut Singgih.

Jalan masuk utama dari Kulon Progo menuju Bantul di Srandakan, Bantul. Foto diunggah Kamis (4/4/2024).Jalan masuk utama dari Kulon Progo menuju Bantul di Srandakan, Bantul. Foto diunggah Kamis (4/4/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Selain itu, Singgih juga telah menyiapkan Pos pengamanan (Pam). Nantinya saat H-7 ada di 7 Pos Pam, yakni di Klangon, bundaran Srandakan, simpang empat Kasongan, simpang tiga Piyungan, Pos induk Gabusan, depan Pasar Bantul dan simpang Druwo, Sewon.

"Nanti mulai H+1 kita tambah lagi 4 titik, yakni di Jembatan Kretek II, TPR Parangtritis, Jalur Cinomati lalu Imogiri-Mangunan," ucapnya.

Sementara itu, Kabid Lalu Lintas Dishub) Bantul, Sri Harsono menyebut bahwa untuk memastikan tidak ada bus yang turun dari Mangunan ke Imogiri, Dishub bakal menempatkan petugas di beberapa titik. Adapun titik-titik itu seperti di Balai Kalurahan Mangunan dan kawasan hutan Pinus, Puncak Becici, dan dari arah jalur Cinomati.

Menyoal rekayasa lalu lintas di kawasan Parangtritis, Sri mengaku bersifat situasional. Di mana jika terjadi kemacetan barulah petugas memberlakukan rekayasa tersebut.

"Jalir Parangtritis situasional ya. Jadi kalau memang jalur padat kami arahkan untuk keluar melalui Jembatan Kretek II," ujarnya.




(apu/ahr)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Hide Ads