Menilik Pos Lansia di Semanu Gunungkidul, Wadah Mbah-mbah Asyik Beraktivitas

Menilik Pos Lansia di Semanu Gunungkidul, Wadah Mbah-mbah Asyik Beraktivitas

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Minggu, 31 Mar 2024 08:00 WIB
Aktivitas lansia di Pos Lansia di Padukuhan Jetis Kulon, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul.
Aktivitas lansia di Pos Lansia di Padukuhan Jetis Kulon, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul.Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja
Gunungkidul -

Ada sebuah tempat bernama Pos Lansia di Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Sesuai namanya, pos tersebut didirikan khusus untuk orang-orang lanjut usia.

Pos Lansia merupakan tempat atau wadah untuk para lansia melakukan berbagai kegiatan, berbeda dengan panti jompo yang memang merawat dan menyediakan tempat tinggal.

Pos Lansia dicetuskan pertama kali oleh Ratno Sungkowo, berawal dari keprihatinannya lantaran tidak ada pos pelayanan terpadu (posyandu) khusus lansia atau tempat untuk lansia beraktivitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratno lalu menggandeng Puskesmas untuk membuat Pos Lansia itu pada 2019.

"Dulu belum ada Posyandu lansia, makanya kita gandeng Puskesmas bikin Posyandu lansia," kata Ratno saat ditemui detikJogja di lokasi, Jumat (29/3/2024) sore.

ADVERTISEMENT

Ratno mengatakan, dirinya juga prihatin lantaran tingginya kasus bunuh diri di Gunungkidul yang didominasi oleh lansia. Menurut dia, banyaknya lansia mengakhiri hidup lantaran tidak adanya tempat untuk melakukan kegiatan.

"Sesuai data dari BPS atau pihak kepolisian dari 2001-2015, rata-rata satu bulan itu lebih dari dua orang meninggal karena bunuh diri. Kebanyakan itu lansia. Sehingga kita membuat tempat ini, Pos Lansia," kata dia.

Hingga kini sudah ada sekitar 60 warga setempat berusia rata-rata 70 tahun ke atas yang terdaftar. Warga yang aktif mengikuti kegiatan terhitung ada 45-50 orang. Siapa saja boleh mengikuti kegiatan di Pos Lansia. Berbagai kegiatan di sana dilakukan pada pagi-sore hari.

"Sisanya fisiknya sudah lemah, jadi tinggal di rumahnya masing-masing (tidak ke Pos Lansia)," ujar dia.

Ratno menjelaskan, kebanyakan lansia datang sendiri ke Pos Lansia untuk mengikuti kegiatan. Ada pula sebagian yang diantar keluarga. Lansia yang sakit dan tidak bisa ke Pos Lansia, sesekali akan dijenguk.

"Mbah-mbah yang sudah tidak bisa ke sini karena sudah sakitnya parah, hanya di rumah aja, sesekali kita home care gitu pas ada pemeriksaan kesehatan. Kita silaturahim," ujarnya.

Di pos itu ada 5 relawan yang membantu kegiatan para lansia. Awalnya, Ratno mengurus tempat tersebut bersama istrinya dan dua orang lain.

"2024 ini nambah satu kadernya yang membantu kita untuk semua kegiatan di sini," jelasnya.

Aktivitas di Pos Lansia

Aktivitas lansia di Pos Lansia di Padukuhan Jetis Kulon, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul.Aktivitas lansia di Pos Lansia di Padukuhan Jetis Kulon, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja

Pantauan detikJogja, Jumat (29/3) sore, para lansia sudah berkumpul di Pos Lansia yang berada di Padukuhan Jetis Kulon, Kalurahan Pacarejo itu. Mereka terlihat melakukan berbagai kegiatan seperti mengaji hingga merawat tanaman.

Terlihat puluhan lansia sedang bersama-sama belajar membaca Al Quran maupun dengan metode Iqro. Mereka tampak serius belajar meski telah berusia senja.

Pembelajaran itu digelar di gazebo berukuran sekitar 12 X 12 meter persegi. Lansia lelaki berada di saf depan, perempuan di belakang.

Orang-orang berpeci dan berkerudung itu tampak mengantre untuk mendapatkan giliran belajar dari lima mentor yang ada. Ada pula yang berbincang sambil menunggu giliran.

Di depan gazebo tersebut terdapat sebuah kebun yang memiliki rumah kaca atau greenhouse berukuran sekitar 6X4 meter persegi. Berbagai macam tanaman dari kangkung hingga lidah buaya tampak tumbuh subur di rumah kaca itu.

Seorang nenek mengambil selang dan mulai menyirami tanaman itu. Satu per satu tanaman disiramnya secara perlahan.

Di tempat tersebut, para lansia juga bisa melakukan senam dan kontrol kesehatan yang biasa dilakukan dua bulan sekali. Semua difasilitasi secara gratis oleh Puskesmas sekitar.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lansia Merasa Senang

Para lansia merasa senang berkumpul di Pos Lansia lantaran memiliki teman sejawat. Apalagi mereka bisa menghabiskan waktu luang dengan berbagai kegiatan di pos berbentuk gazebo itu.

Seorang lansia bernama Mardio (78) tertarik menghabiskan waktu luang di tempat tersebut karena bisa berkumpul dengan orang sepantaran.

"Semua kegiatannya senang, bisa merawat kebun. Juga kumpul-kumpul dengan teman-teman yang seumuran," kata Mardio kepada detikJogja.

Mardio mengaku hampir tidak pernah absen dari kegiatan Pos Lansia. Dia bergabung sejak pos itu didirikan.

Menurutnya, kegiatan di Pos Lansia tiap sore tidak mengganggu kegiatan Mardio yang sehari-hari mencari pakan ternak dan mengurus sawah.

Senada diutarakan Parmi (65). Nenek yang tinggal bersama anaknya itu mengaku senang merawat kebun di tempat tersebut.

"Saya senang nyirami tanaman-tanaman. Ada sawi, ada kangkung, ada apa saja yang ditanam. Sudah pernah panen juga dan dibagikan ke lansia-lansia di sini," kata Parmi.

Setiap harinya kesibukan Parmi di rumah ialah menyiapkan makanan, mencari pakan ternak, serta mengurus sawah. Sehingga kegiatannya di Pos Lansia memberikan nuansa baru bagi nenek yang baru belajar mengaji Iqra jilid 3 itu.

"Apalagi di sini suka sama teman-teman karena seumuran. Saya senang ada senamnya, ngaji," ujar dia.

Parmi sering berbincang dengan teman seumurannya terkait soal pertanian dan kesehatan. "Di sini orangnya baik-baik," pungkas dia.

Aktivitas lansia di Pos Lansia di Padukuhan Jetis Kulon, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul.Aktivitas lansia di Pos Lansia di Padukuhan Jetis Kulon, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja

Berharap Bisa Mandiri

Ratno menjelaskan, selama ini kegiatan dan fasilitas di Pos Lansia masih dibantu oleh beberapa pihak seperti Puskesmas dan Rumah Zakat. Ke depannya, Ratno berharap pengelolaan tempat tersebut bisa dilakukan secara mandiri tanpa sokongan dana maupun materi dari mana pun.

"Saya inginnya mandiri. Kalau ada yang mau membantu (dana maupun materi) kita terbuka, tapi inginnya tetap mandiri," ucap dia.

Ratno telah menyiapkan beberapa hal yang bisa mendukung Pos Lansia bisa mandiri. Seperti dengan budi daya lebah klanceng, lele, serta pengolahan lidah buaya untuk dibuat minuman.

Ratno juga memiliki program untuk membantu perekonomian para lansia. Ia terkadang mengajak lansia membuat kue yang dijual dan keuntungannya bisa mereka nikmati.

"Jadi setiap Selasa, Rabu, Kamis, si mbah-mbah kalau nggak hujan ya kita membuat kue lempeng," ucapnya.

Para lansia itu diminta membentuk kelompok terdiri dari 7-10 orang untuk memproduksi kue lempeng. Kue itu akan dijual untuk penghasilan sampingan mereka.

Halaman 3 dari 2
(cln/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads