Perang Badar adalah peperangan besar pertama umat Islam yang terjadi di bulan Ramadhan, tepatnya pada tanggal 17. Dalam perang ini, sejumlah 14 orang sahabat Nabi Muhammad SAW gugur.
Jumlah pasukan Islam dalam Perang Badar adalah 313 atau 317 orang sebagaimana informasi dalam buku 'Sirah Nabawiyah' karangan Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfury. Jumlah tersebut tersusun atas 82 hingga 86 orang dari Muhajirin, 61 dari Aus, dan 170 orang dari Khazraj.
Adapun pihak Quraisy, jumlah tentaranya tiga kali lipat lebih banyak, yakni 1.000 orang. Turut serta dalam perang ini, pembesar-pembesar Quraisy seperti Abu Jahal, Umayyah bin Khalaf, hingga Utbah bin Syaibah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, siapa sajakah 14 sahabat Rasulullah SAW yang tewas di Perang Badar? Simak kisah selengkapnya berikut ini!
Daftar Nama Sahabat Rasulullah SAW yang Wafat di Perang Badar
Mengutip informasi dari situs resmi Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan, ke empat belas sahabat Nabi yang wafat di Badar adalah:
- Ubaidah bin al-Harits
- Umair bin al-Hammam
- Dzusy Syimalain bin Abdu Amr
- Aqil bin al-Bukair
- Mihja'
- Shafwan bin Baidha'
- Sa'ad bin Khaitsamah
- Mubasysyir
- Yaid bin al-Hairts
- Umair bin Abi Waqqas
- Rafi' bin al-Mu'alla
- Haritsah bin Suraqah
- Auf bin Afra'
- Mu'awwidz bin Afra'
Ubaidah bin al-Harits adalah salah satu dari tiga orang yang dipercaya Rasulullah untuk melayani adu tanding dari pihak Quraisy bersama dengan Hamzah dan Ali. Kala itu, ia mesti berhadapan dengan Utbah bin Rabi'ah.
Adapun Hamzah, ia berduel dengan Syaibah bin Rabi'ah dan Ali melawan Al-Walid bin Rabi'ah. Ketika kedua sahabatnya menuntaskan misinya dengan mudah, Ubaidah tampak sedikit kewalahan menghadapi Utbah bin Rabi'ah.
Melihat kondisi demikian, Hamzah dan Ali lantas menghampiri Utbah dan membunuhnya. Setelah itu, keduanya memapah Abu Ubaidah yang telah melemah akibat kakinya tertebas. Sekitar empat sampai lima hari setelah Perang Badar, Ubaidah bin al-Harits menghembuskan nafas terakhirnya di Ash-Shafra.
Umair bin Al-Hammam juga memiliki kisah yang menakjubkan dalam perang Badar. Ketika Nabi Muhammad sedang memberikan pasukan Islam semangat, ia berkata, "Bakhin! Bakhin!"
Rasulullah lalu bertanya apa sebabnya Umair mengatakan hal tersebut. Ia menjawab, "Tidak demi Allah wahai Rasulullah. Ini hanya sekadar harapan agar aku termasuk penghuninya." Rasulullah SAW menimpali, "Sesungguhnya engkau memang termasuk penghuninya."
Umair lalu memakan beberapa buah kurma lalu melemparnya. Ia berkata, "Jika aku masih hidup dan masih memakan kurmaku ini, maka ini adalah kehidupan yang amat lama." Setelahnya, ia menerjang musuh dan mati syahid.
Sahabat nabi lainnya, Auf bin al-Harits, bertanya, "Wahai Rasulullah, apa yang membuat Rabb tersenyum terhadap hamba-Nya?" Nabi menjawab, "Jika dia menjulurkan tangannya ke tengah pasukan musuh tanpa mengenakan baju besi."
Auf al-Harits lantas membuang baju besinya, kemudian merangsek menghadang pasukan musuh hingga predikat syahid diperolehnya.
Kisah serupa juga dialami oleh Mu'awwidz bin Afra'. Di perang Badar, ia dan Mu'adz bin Amr menghajar gembong Quraisy, Abu Jahal. Dikisahkan bahwa Mu'awwidz berhasil menyabet Abu Jahal hingga tersungkur sekarat. Setelahnya, Mu'awwidz bertempur dengan gagah berani hingga wafat.
Kisah Singkat Perang Badar
Perang Badar bermula dari rencana pasukan Islam untuk mencegat kafilah dagang Abu Sufyan. Mendengar berita ini, kaum Quraisy meradang dan segera menghimpun pasukan sekaligus memberangkatkannya ke wilayah Badar.
Pada malam 17 Ramadhan 2 Hijriah, pasukan Quraisy mengambil tempat di wilayah bernama Al-Udwatul-Qushwa. Adapun pasukan Islam memilih posisi strategis dekat kolam air yang memiliki peranan penting.
Perang dimulai dengan sesumbar Al-Aswad bin Abdul-Asad al-Makhzumy. Ia bersumpah untuk dapat mengambil air dari kolam dekat pasukan Islam. Namun, niatnya tersebut dihalangi dan ia dibunuh Hamzah bin Abdul Muthalib.
Bara api peperangan dilanjutkan dengan duel tiga lawan tiga. Dari pihak Islam ada Ubaidah bin al-Harits, Ali bin Abi Thalib, dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Adapun dari Quraisy, majulah tiga orang dari satu keluarga, yakni Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, dan Al-Walid bin Utbah.
Ketiga jagoan dari Islam memenangkan adu tanding tersebut dan setelahnya, perang campuh dimulai. Allah SWT lalu mengirimkan bantuan dari golongan malaikat, termasuk Jibril dengan kudanya yang termasyhur, Haizum.
Pertempuran berlangsung sengit dan berakhir dengan kemenangan di tangan pasukan Islam. Jumlah yang wafat adalah 14 orang, terbagi atas enam orang Muhajirin dan delapan orang Anshar.
Adapun dari pihak Quraisy, korban tewas mencapai 70 orang. Kerugian ini juga masih ditambah dengan tertawannya 70 orang di tangan kaum muslim.
Nah, itulah informasi seputar sahabat Nabi Muhammad SAW yang tewas di Perang Badar. Semoga menambah wawasan, ya!
(par/apl)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM