Wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Firman Allah SWT ini diantarkan oleh Jibril kepada Rasulullah SAW di Gua Hira. Ini bunyi ayatnya lengkap dengan Arab, Latin, dan terjemahan berikut sejarahnya.
Menurut informasi yang disajikan situs NU Online, wahyu pertama ini turun pada suatu malam di bulan Ramadhan tahun 610 Masehi. Ayat ini diturunkan dalam kondisi Nabi Muhammad SAW sedang menyendiri di Gua Hira.
Seperti apa bacaan ayatnya? Di bawah ini informasi lengkap seputar surat Al-Alaq 1-5 berikut sejarah turunnya wahyu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Surat Al-Alaq 1-5
Dikutip dari Quran Nahdlatul Ulama, ini redaksi surat Al-Alaq ayat satu sampai lima:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ١
Arab Latin: Iqra' bismi rabbikalladzî khalaq
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!"
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ ٢
Arab Latin: khalaqal-insâna min 'alaq
Artinya: "Dia menciptakan manusia dari segumpal darah."
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ ٣
Arab Latin: iqra' wa rabbukal-akram
Artinya: "Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia,"
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ ٤
Arab Latin: alladzî 'allama bil-qalam
Artinya: "yang mengajar (manusia) dengan pena."
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ٥
Arab Latin: 'allamal-insâna mâ lam ya'lam
Artinya: "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
Sejarah Turunnya Surat Al-Alaq 1-5
Nabi Muhammad SAW besar di bawah asuhan pamannya, Abu Thalib. Ia tumbuh menjadi sosok yang penuh dengan kebajikan. Sang Nabi sering merenung di tempat yang sepi, jauh dari keramaian. Seperti yang biasanya ia lakukan di Gua Hira.
Di dalam gua tersebut, Rasulullah berdoa memohon pencerahan kepada Tuhan semesta alam. Sampai pada suatu malam di tahun 610 M, ketika Nabi Muhammad dikagetkan dengan suara Jibril yang menggelegar.
Jibril mendatangi Nabi Muhammad dan berkata, "Bacalah!". Nabi menjawab, "Aku tidak bisa membaca.". Lalu malaikat itu menarik dan memeluknya erat-erat hingga terasa payah.
Kondisi demikian terjadi hingga tiga kali sampai akhirnya Jibril melepas Nabi dan membacakan surat Al-Alaq ayat satu sampai dengan lima. Setelah kejadian itu, Nabi Muhammad lantas pulang ke rumah istrinya, Khadijah binti Khuwailid.
Ia lalu memohon kepada sang istri tercinta, "Selimutilah aku!". Setelah rasa takutnya hilang, Nabi bercerita tentang kejadian yang baru saja menimpanya. Alih-alih merasa takut atau cemas, Khadijah menenangkan Rasulullah SAW dengan kata-katanya.
Khadijah kemudian mengantarkan Nabi Muhammad kepada Waraqah bin Naufal. Usai mendengar kisah yang dialami Nabi Muhammad SAW, Waraqah berkata, "Itulah Namus (Jibril) yang pernah diutus Allah kepada Musa. Mudah-mudahan aku masih hidup di saat engkau diusir kaummu!"
Rasulullah SAW bertanya, "Apakah mereka akan mengusirku?" Waraqah menjawab, "Ya, sebab setiap orang yang membawa seperti apa yang engkau bawa pasti dimusuhi orang. Jadi kelak engkau mengalami masa-masa seperti itu, dan jika aku masih hidup, aku pasti akan menolongmu sekuat tenagaku."
Nah, itulah informasi seputar surat Al-Alaq ayat 1-5 berikut sejarah kejadiannya. Semoga bermanfaat, ya!
(apl/rih)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM