Malam Nuzulul Quran: Pengertian, Sejarah, Dalil, hingga Keutamaannya

Malam Nuzulul Quran: Pengertian, Sejarah, Dalil, hingga Keutamaannya

Zalsabilah Ridwan - detikJogja
Rabu, 27 Mar 2024 11:14 WIB
Ilustrasi alquran
Ilustrasi Malam Nuzulul Quran. Foto: Getty Images/iStockphoto/Tenerum
Jogja -

Setiap tahunnya, umat Islam di seluruh dunia memperingati sebuah peristiwa penting dalam sejarah keislaman yang dikenal sebagai Nuzulul Quran. Nuzulul Quran tidak hanya merupakan peristiwa sejarah, tetapi juga sebuah pengingat akan pentingnya Al-Quran sebagai pedoman hidup yang mengarahkan umat manusia menuju kebaikan dan kebenaran.

Nuzulul Quran bukan hanya sekedar mengenang momen turunnya wahyu pertama, tetapi juga mengajak umat Islam untuk memahami pesan-pesan yang terkandung dalam Al-Quran. Al-Quran tidak hanya sebagai kitab suci, tetapi juga sebagai sumber ilmu dan petunjuk yang membimbing manusia dalam setiap aspek kehidupannya.

Momen ini menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperdalam pemahaman terhadap ajaran Islam serta mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap ayat yang diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Dikutip dari laman NU Online dan jurnal berjudul Nuzulul Qur'an dan Asbabun Nuzul oleh Muhammad Yunan dari STAIN Majene, berikut seputar informasi tentang Nuzulul Quran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Nuzulul Quran

Nuzulul Quran terdiri dari dua kata yaitu nuzul dan Al-Quran yang berbentuk idafah. Penggunaan kata nuzulul tidak dapat dipahami secara harfiah, sebab Al-Quran tidak berbentuk fisik atau materi. Namun dalam pengertian Majazi, Nuzulul Quran adalah penyampaian wahyu kepada Nabi Muhammad SAW ke alam nyata melalui perantara yakni Malaikat Jibril AS.

Sejarah & Dalil Nuzulul Quran

Al-Quran pertama kali diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW pada tanggal 17 Ramadhan dan dikenal dengan sebutan Nuzulul Quran atau turunnya Al-Quran. Peristiwa ini kerap diperingati oleh banyak kalangan Muslim, terutama Nahdliyin.

ADVERTISEMENT

Syekh M Ali As-Shabuni menjelaskan bahwa Al-Quran turun saat Rasulullah SAW berusia 40 tahun, sekitar tahun 608-609 M, saat beliau berada di gua Hira yang terletak sekitar 5 kilometer dari Makkah. Saat itu, Jibril mendatangi Rasulullah SAW dan memberikan wahyu. Jibril memeluk dan melepaskan Rasulullah SAW sebanyak 3 kali dalam peristiwa tersebut.

Terdapat dua mazhab pokok dikalangan para ulama seputar turunnya Al Quran, yaitu:

1. Menurut Ibnu Abbas dan sejumlah ulama, yang dimaksud turunnya Al Quran adalah turunnya Al Quran secara sekaligus ke Baitul 'Izzah ke langit dunia untuk menunjukkan kepada para malaikat dan diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang dilakukan secara bertahap selama dua puluh tiga tahun. Pendapat ini diperjelas oleh riwayat-riwayat Ibnu Abbas, antara lain:

"Al-Quran, diturunkan salinan ke langit dunia pada lailah al-qadr. Kemudian setelah itu, ia diturunkan selama dua puluh tahun." (Diriwayatkan oleh al-hakim, Al Baihaqi dan al-Nasa'i)

"Al-Quran itu dipisahkan dari al-zikr, lalu diletakkan di Baitul 'Izzah di langit dunia. Maka Jibril mulai menurunkannya kepada Nabi SAW." (Diriwayatkan oleh al-Hakim)

2. Pendapat yang disandarkan pada al-Sya'bil bahwa permulaan turunnya Al-Quran dimulai pada lailah al-qadr di bulan Ramadhan. Setelahnya, turun secara bertahap sesuai dengan peristiwa yang mengiringinya selama dua puluh tiga tahun. Dengan demikian, Al-Quran turun secara bertahap kepada Rasulullah SAW.

ΩˆΩŽΩ‚ΩΨ±Ω’Ψ’Ω†ΩŽΨ§ ΩΩŽΨ±ΩŽΩ‚Ω’Ω†ΩŽΨ§Ω‡Ω لِΨͺΩŽΩ‚Ω’Ψ±ΩŽΨ£ΩŽΩ‡Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ§Ψ³Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰Ω° مُكْثٍ ΩˆΩŽΩ†ΩŽΨ²Ω‘ΩŽΩ„Ω’Ω†ΩŽΨ§Ω‡Ω ΨͺΩŽΩ†Ω’Ψ²ΩΩŠΩ„Ω‹Ψ§

Artinya:

"Dan Al-Quran itu Telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian." (QS. Al-Isra': 106)

ΩˆΩŽΩ‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ†ΩŽ ΩƒΩŽΩΩŽΨ±ΩΩˆΨ§ Ω„ΩŽΩˆΩ’Ω„ΩŽΨ§ Ω†ΩΨ²Ω‘ΩΩ„ΩŽ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω الْقُرْؒنُ Ψ¬ΩΩ…Ω’Ω„ΩŽΨ©Ω‹ ΩˆΩŽΨ§Ψ­ΩΨ―ΩŽΨ©Ω‹ ΩƒΩŽΨ°ΩŽΩ„ΩΩƒΩŽ Ω„ΩΩ†ΩΨ«ΩŽΨ¨Ω‘ΩΨͺَ بِهِ ΩΩΨ€ΩŽΨ§Ψ―ΩŽΩƒΩŽ وَرَΨͺΩ‘ΩŽΩ„Ω’Ω†ΩŽΨ§Ω‡Ω ΨͺΩŽΨ±Ω’ΨͺΩΩŠΩ„Ω‹Ψ§ (32)

ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ ΩŠΩŽΨ£Ω’ΨͺΩΩˆΩ†ΩŽΩƒΩŽ Ψ¨ΩΩ…ΩŽΨ«ΩŽΩ„Ω Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ¬ΩΨ¦Ω’Ω†ΩŽΨ§ΩƒΩŽ Ψ¨ΩΨ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΩ‚Ω‘Ω ΩˆΩŽΨ£ΩŽΨ­Ω’Ψ³ΩŽΩ†ΩŽ ΨͺΩŽΩΩ’Ψ³ΩΩŠΨ±Ω‹Ψ§ (33)

"Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya kami perkuat hatimu dengannya dan kami membacanya secara tartil (teratur dan benar). Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya." (QS. Al-Furqan: 32-33)

Ada juga sebagian ulama yang berpandangan bahwa Al-Quran turun pertama-tama secara berangsur-angsur ke Lauh al-mahfuz, kemudian diturunkan secara sekaligus ke Bait al-Tezah. Dan setelah itu, turun sedikit demi sedikit.

Keutamaan Nuzulul Quran

  1. Diturunkan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW berupa Al Alaq ayat 1-5.
  2. Diangkatnya Nabi Muhammad SAW oleh Allah dan menjadi nabi yang terakhir. Ketika menerima wahyu pertama, Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasulullah.
  3. Meneguhkan hati Rasulullah SAW dalam menghadapi kaum dengan watak dan sikap yang begitu keras.
  4. Turunnya Al Quran sebagai kebenaran dan jawaban tegas kepada kaum musyrikin yang sering mengajukan pertanyaan yang bertujuan menguji kenabian Rasulullah SAW.
  5. Al quran merekonstruksi kerusakan dan perendahan martabat kaum musyrikin dengan penetapan hukum yang tegas.

Demikian penjelasan mengenai Nuzulul Quran. Sebagai umat muslim tentunya kita harus mengetahui peristiwa bersejarah dan penting ini. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasanmu, ya!

Artikel ini ditulis oleh Mutiara Zalsabilah Ridwan, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

(cln/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads