Puluhan pemuda asal Klaten, Jawa Tengah, diamankan polisi setelah terlibat bentrok dengan warga di jalan baru wilayah Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Gunungkidul. Kepolisian pun memberi hukuman beragam bagi para pelaku.
Kasi Humas Polsek Patuk, Aiptu Purwanto menerangkan ada 34 anak yang dibawa ke kantor polisi buntut bentrokan pada akhir pekan kemarin.
"Ada 34 anak, kendaraan ada 22. Yang dewasa umur 27 tahun 1 orang, terus umur 20 dan 21 masing-masing 1 orang. Yang lain di bawah 18 tahun. Itu semua dari Klaten. Ada yang dari Cawas, Wedi, Karangdowo, Manisrenggo, Karangnongko. Jadi itu memang kelompok (geng) kalau begitu," papar Purwanto, Minggu (17/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aiptu Purwanto menjelaskan, saat dibawa ke Polsek Patuk, sebagian dari pemuda itu kedapatan membawa gesper dan gir yang diikat di ujung tali.
"(tujuannya) Jalan-jalan, tapi ditemukan ada gesper, ada tali dipasangi gir juga. Warga melihat ada yang bawa sajam (senjata tajam), tapi anaknya lari belum ketemu. Disinyalir memang sudah menyiapkan untuk kisruh," sambung dia.
Motor Ditilang-Ortu Dipanggil
Aiptu Purwanto melanjutkan, para pemuda lantas dibawa untuk mendapatkan pembinaan di Polsek Patuk. Orang tua mereka juga dipanggil. Sementara motor milik mereka ditilang.
"Motor yang tidak komplet, pajak mati, atau tidak punya SIM, kita tilang. Dibawa ke Polres, motor ditahan. Kalau punya SIM STNK cuma tilang saja. Terus membuat pernyataan antara anak sama orang tua," kata Purwanto.
Sudah Koordinasi Kumpul di Nglanggeran
Aiptu Purwanto menuturkan, awal mula insiden tersebut berawal ketika para pemuda berkoordinasi untuk berkumpul di jalan baru Nglanggeran. Koordinasi dilakukan melalui grup WhatsApp (WA).
"Itu punya grup WA, kayak geng gitu lah. Itu (janjian) setelah subuhan mau ke Nglanggeran, jalan baru," papar Purwanto.
Di simpang lima jalan baru Tawang, Kalurahan Nglanggeran, gerombolan asal Klaten itu berkumpul. Puluhan kendaraan pun memenuhi jalan.
"Di perlimaan Tawang jalan baru itu kumpul lebih kurang 40 kendaraan memenuhi jalan, sekitar jam 05.30 pagi sampai jam 06.00 pagi," ujar Purwanto, kemarin.
Purwanto menyampaikan warga yang melintas menegur para pemuda itu. Namun, gerombolan pemotor itu justru menantang warga yang menegur.
Walhasil, jelas Purwanto, banyak warga yang datang dan menuai gesekan. Para pemuda tersebut memilih untuk lari.
"Itu malah nantang-nantang ceritanya. Akhirnya kan semakin banyak warga yang datang. Timbul (gesekan) terus lari semua," ungkapnya.
Bentrok dengan Warga Lain
Selanjutnya, Purwanto menjelaskan para pemuda tersebut tidak bentrok dengan warga setempat tetapi dengan masyarakat yang masih belum diketahui alamatnya.
"Mereka bentrok itu bukan sama warga Nglanggeran, tapi dengan masyarakat yang kita tidak tahu alamatnya, yang tadi habis subuh jalan-jalan di jalan baru," terangnya.
Polisi akhirnya menuju ke lokasi usai mendapatkan info tersebut. Namun para pemuda bermotor itu telah kabur dan berpencar. Polisi pun hanya mengamankan sebagian pemuda tersebut.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa