Satu sapi yang mati mendadak di Padukuhan Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, dinyatakan positif antraks. Selain itu, dua kambing juga positif antraks.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan dua kambing milik seorang warga Padukuhan Kayoman yang sebelumnya suspek antraks kini dinyatakan positif antraks.
Dua kambing tersebut mati mendadak di hari yang sama dengan sapi yang terjangkit antraks tersebut pada 7 Maret 2024 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benar dua kambing yang mati kemarin itu positif antraks," jelas Wibawanti kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Kamis (14/3/2024).
Wibawanti menerangkan empat sampel yang dikirim ke BBVet Wates dinyatakan positif antraks. Empat sampel tersebut, Wibawanti menyebutkan yakni tanah tempat kambing dikuliti, satu sapi, dan dua kambing.
"Satu sampel lainnya itu dari tanah tempat morak (menguliti kambing) itu. Itu menguliti di depan rumah warga yang suspek antraks," katanya.
Lebih lanjut, Wibawanti menerangkan pihaknya bakal memberi vaksin antraks selama enam bulan sekali di wilayah tersebut. "Minimal sampai delapan tahun," sebutnya.
Vaksin tersebut akan diberikan ke 89 sapi dan 175 kambing di Padukuhan Kayoman. Vaksin tersebut akan diberikan beberapa hari mendatang sebab sapi dan kambing tersebut telah diberi antibiotik.
Diberitakan sebelumnya, seekor sapi yang mati mendadak milik warga suspek antraks pada 7 Maret 2024 di Padukuhan Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul positif antraks.
"Hasilnya keluar kemarin, saya diberitahu kemarin dari petugasnya BBVet Wates sapi itu positif antraks," jelas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, kepada wartawan melalui telepon, Senin (11/3) lalu.
Wibawanti menerangkan pihaknya melakukan penanganan hewan mati tersebut sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP). "SOPnya SOP antraks," katanya.
Perihal penyebaran bakteri antraks ke wilayah lain, Wibawanti menjelaskan kemungkinannya kecil. "Kalau mungkin menular melalui media lain karena sifat bakteri berat karena ada di dalam tanah," ungkapnya.
Wibawanti menerangkan pihaknya telah memberikan antibiotik dan vitamin kepada 89 sapi dan 175 kambing di Padukuhan Kayoman. Pihaknya juga melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada 50 warga setempat.
(rih/aku)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar