Dibuka Kapolri, Pasar Kangen Wiwitan Pasa di Polda DIY hingga 9 Maret

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat membuka Pasar Kangen Wiwitan Pasa #2 Tahun 2024 di Mapolda DIY, Kamis (7/3/2024) malam. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Daftar Isi

Jadwal Pasar Kangen Wiwitan Pasa Polda DIY

Hari Pertama, 7 Maret 2024

Hari Kedua, 8 Maret 2024

Hari Ketiga, 9 Maret 2024

Sleman -

Pasar Kangen Wiwitan Pasa #2 Tahun 2024 di Polda DIY resmi dibuka. Kegiatan tersebut berlangsung di halaman Polda DIY mulai 7 Maret hingga 9 Maret 2024.

Acara pembukaan Pasar Kangen Wiwitan Pasa #2 ini dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kompolnas, sejumlah pejabat TNI Polri, pimpinan kampus di Jogja, serta tokoh masyarakat.

Ribuan masyarakat juga hadir dalam acara tersebut. Orang tua, para pemuda, hingga anak-anak, terlihat memadati area Polda DIY yang 'disulap' seperti pasar malam.

Suasana Pasar Kangen Wiwitan Pasa #2 Tahun 2024 di Mapolda DIY, Kamis (7/3/2024) malam. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Dalam kesempatan itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit berkesempatan membuka acara. Bersama pejabat Polri dan TNI serta para hadirin lainnya, Kapolri turut membunyikan mainan tradisional dari bambu yakni otok-otok.

Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan wujud ikhtiar dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 H.

"Mengangkat tema 'Gandeng Renteng Kumandange Pasar' yang bermakna ajakan saling kerja sama dan menghargai untuk menuju kerukunan serta mengumandangkan kerja produktif," kata Suwondo, Kamis (7/3/2024) malam.

Suwondo melanjutkan, penyelenggaraan ini diawali oleh semangat bersama antara Polda DIY dan para seniman budayawan. Suwondo ingin menunjukkan bahwa Polri tidaklah menjadi kantor yang menakutkan, tapi kantor yang menjadi tempat berkumpul masyarakat.

"Kesempatan ini dan juga membuat acara ini merajut kembali keharmonisan bagi kita semua terutama masyarakat di Jogja," ujarnya.

Total ada 160 tenant yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mulai dari stand kuliner, barang antik, dan lain sebagainya. Serta ada pameran seni rupa dan kegiatan seni budaya lainnya.

"Kegiatan ini merupakan manifestasi terhadap sinergitas seni, budaya, religi dan perekonomian yang diharapkan mampu menjadi ajang partisipasi bagi kita semua. Mahasiswa, pemusik jalanan, kemudian budaya dalam menebarkan budaya adiliuhung serta turut dalam rangka menjaga karya pelukis dan fotografer di Jogjakarta," ucap Suwondo.