Evakuasi Piton di Saptosari Gunungkidul, Damkar Sampai Harus Tebang Pohon

Evakuasi Piton di Saptosari Gunungkidul, Damkar Sampai Harus Tebang Pohon

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Selasa, 05 Mar 2024 17:14 WIB
Operator Damkar Gunungkidul dibantu warga sekitar saat mengevakuasi ular piton di Padukuhan Wareng, Kalurahan Kepek, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, Selasa (5/3/2024).
Operator Damkar Gunungkidul dibantu warga sekitar saat mengevakuasi ular piton di Padukuhan Wareng, Kalurahan Kepek, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, Selasa (5/3/2024).Foto: Dok. Operator Damkar Gunungkidul, Harjo Sedoso
Gunungkidul -

UPT Damkar Gunungkidul mengevakuasi seekor ular piton di Padukuhan Wareng, Kalurahan Kepek, Kapanewon Saptosari. Disebutkan, proses evakuasi tersebut merupakan yang terlama dalam beberapa tahun terakhir.

"Untuk evakuasinya itu 1 jam dan paling lama secara bertahun-tahun karena posisinya di atas," jelas operator Damkar Gunungkidul, Harjo Sedoso, kepada detikJogja melalui telepon, Selasa (5/3/2024).

Penemuan ular tersebut, jelas Harjo, berawal dari laporan lurah Kepek siang ini sekitar pukul 11.00 WIB. Ular tersebut ditemukan warga saat hendak ke sawah. Sebab, jalan tersebut biasa digunakan warga untuk pergi ke sawah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, Harjo mengisahkan ular tersebut berada di tanah. Namun warga takut untuk mengevakuasinya.

Setelah mendapat laporan itu, Harjo menerangkan pihaknya langsung menuju ke tempat ular piton tersebut. Sesampainya di sana, Harjo mengatakan, ular tersebut sudah berada di atas pohon jati.

ADVERTISEMENT

"Mungkin dari warga berusaha menangkap dan naik ke atas pohon sehingga mereka kesulitan untuk mengevakuasi," kisah Harjo.

Untuk mengevakuasi ular piton di atas pohon jati, Harjo menjelaskan butuh keberanian dua orang termasuk dirinya. Harjo mengungkapkan dirinya sempat kesulitan menangkap ular di atas pohon jati tersebut.

"Kita kesulitan evakuasi di atas, kita harus naik ke pohon," terangnya.

Ular tersebut, Harjo menceritakan sempat bergerak ke dahan pohon jati lainnya. Sebab itu, Harjo mengatakan pihaknya harus menebang pohon tersebut agar lebih mudah mengevakuasi hewan melata itu.

"Tadi kan pohonnya sempat kita robohkan demi untuk nangkap ular, kan nggak mau turun. Pakai senso tadi. Akhirnya setelah sampai bawah kita tangkap," katanya.

Umumnya, Harjo menerangkan proses evakuasi reptil tersebut hanya memakan waktu sekitar 15 menit. Namun evakuasi tersebut merupakan yang terlama.

"Biasanya kalau evakuasinya tidak sampai 15 menit. Selesai evakuasi itu hampir setengah 2," ungkapnya.

Harjo menyebutkan ada empat operator yang datang untuk mengevakuasi. Selain itu ada sekitar lima warga yang membantu.

" Yang jelas harus orang banyak dan tenaganya besar agar tidak dililit," katanya.

Ular piton itu, Harjo mengatakan memiliki berat sekitar 15 kg dan panjang 4 meter. "Sekarang ada di kantor. Besok kita berikan ke pencinta reptil," katanya.




(cln/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads