Musim Pancaroba Adalah: Pengertian, Ciri, Dampak dan Mitigasinya

Musim Pancaroba Adalah: Pengertian, Ciri, Dampak dan Mitigasinya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Sabtu, 02 Mar 2024 17:51 WIB
Ilustrasi cuaca
Ilustrasi musim pancaroba. Foto: Getty Images/iStockphoto/Thithawat_s
Jogja -

Musim pancaroba adalah istilah yang kerap terdengar pada momen-momen peralihan musim di Indonesia. Sejatinya, apa itu musim pancaroba? Untuk dapat mengetahuinya, simak penjelasan tentang musim pancaroba mulai dari pengertian hingga mitigasinya berikut.

Musim pancaroba 2024 akan segera datang menghampiri. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa masyarakat perlu waspada dan berhati-hati terhadap cuaca ekstrem.

"Selama periode pancaroba, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es." ujarnya, dikutip detikJogja dari situs resmi BMKG, Sabtu (2/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengingat pentingnya informasi terkait musim pancaroba, di bawah ini detikJogja rangkumkan penjelasannya, mencakup pengertian, ciri, dampak, hingga mitigasi musim pancaroba.

Pengertian Musim Pancaroba

Menilik Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pancaroba diartikan sebagai keadaan yang tidak menentu (serba kalut dan sebagainya). Lebih lanjut, berdasar penjelasan dari buku 'IPS 2A SMP Kelas VIII' oleh DRS. Anwar Kurnia, musim pancaroba adalah musim peralihan dari kemarau ke hujan maupun sebaliknya.

ADVERTISEMENT

Biasanya, musim pancaroba akan terjadi di bulan Maret-April dan bulan September-Oktober. Meski demikian, musim ini dapat terjadi secara tidak menentu mengingat embusan angin yang juga tidak menentu dan terus berubah.

Ciri Musim Pancaroba

Terdapat beberapa ciri khas musim pancaroba yang dapat membedakannya dengan musim hujan atau kemarau. Ditilik dari situs Rumah Sakit BP Batam, salah satu cirinya adalah perubahan suhu yang ekstrem.

Tak hanya itu, peningkatan kelembapan, perubahan cuaca yang cepat, peningkatan angin, hingga perubahan pola hujan adalah ciri lain dari musim pancaroba.

Dampak Musim Pancaroba

Segala perubahan yang telah disebutkan sebelumnya tentu memiliki dampak. Di antaranya adalah dampak di bidang kesehatan.

Merangkum informasi dari laman resmi Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, di antara penyakit yang mengancam saat musim pancaroba adalah:

  1. Flu
  2. Demam berdarah dengue (DBD)
  3. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
  4. Diare

Untuk mencegah terkena penyakit-penyakit di atas maupun yang lain, lakukan beberapa tips berikut:

  1. Konsumsi vitamin C.
  2. Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang.
  3. Cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer sebelum dan sesudah makan.
  4. Jaga kebersihan tubuh dengan mandi rutin.
  5. Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.

Tak hanya di bidang kesehatan, musim pancaroba juga dapat menyebabkan dampak lain seperti bencana alam, penurunan produksi pertanian dan perikanan, hingga terganggunya ekosistem alami. Lantas, apa yang harus dilakukan?

Mitigasi Musim Pancaroba

Telah disebutkan sebelumnya bahwa musim pancaroba dapat memicu terjadinya bencana alam. Masih ditilik dari situs Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, bencana alam yang lazim terjadi saat musim pancaroba adalah puting beliung atau angin kencang. Berikut ini mitigasinya:

Sebelum Bencana:

  1. Kenali tanda-tanda terjadinya bencana alam puting beliung.
  2. Potong ranting dan daun rimbun pohon tinggi yang rapuh.
  3. Kenali lingkungan tempat tinggal untuk mendapat informasi tentang tempat perlindungan yang aman.
  4. Hafalkan nomor telepon penting untuk dihubungi (keluarga, saudara, damkar, polisi, rumah sakit).
  5. Sediakan kotak P3K dan perlengkapan bertahan hidup lainnya.
  6. Berlatih simulasi penyelamatan diri.

Saat Bencana Terjadi:

  1. Lindungi badan dan kepala dari reruntuhan bangunan.
  2. Lari keluar rumah jika rumah terkena puting beliung.
  3. Berlindung di tempat kokoh (hindari pohon atau papan reklame yang tidak kuat).
  4. Matikan barang elektronik dari arus listrik.

Setelah Bencana:

  1. Keluar dari tempat perlindungan.
  2. Periksa lingkungan sekitar (apakah ada bangunan roboh, konslet, dan lain sebagainya).
  3. Minta pertolongan via telepon.
  4. Dengarkan informasi terkini.
  5. Berdoa pada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Nah, demikian penjelasan tentang musim pancaroba, mulai dari pengertian hingga mitigasinya. Semoga informasi yang dihadirkan bermanfaat, ya!

(cln/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads