Renungan Harian Katolik Rabu 28 Februari 2024 dan Bacaannya: Kekuasaan

Renungan Harian Katolik Rabu 28 Februari 2024 dan Bacaannya: Kekuasaan

Santo - detikJogja
Rabu, 28 Feb 2024 04:01 WIB
ilustrasi berdoa alkitab
Ilustrasi renungan harian katolik. Foto: Getty Images/iStockphoto/undefined undefined
Jogja - Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi, hari ini Rabu 28 Februari 2024 merupakan hari biasa Pekan II Prapaskah; dengan orang kudus Santa Antonia, Abbas. Santo Hilarius, Paus; dan warna liturgi ungu.

Mengangkat tema tentang kekuasaan, mari simak renungan harian Katolik Rabu 28 Februari 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk lengkap dengan bacaan dan doanya.

Renungan Harian Katolik Hari Ini 28 Februari 2024

Bacaan Hari Ini

Yeremia 18:18-20

  • Berkatalah mereka: "Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan memperhatikan setiap perkataannya!"
  • Perhatikanlah aku, ya Tuhan, dan dengarkanlah suara pengaduanku!
  • Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? Namun mereka telah menggali pelubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka.

Mazmur 31:5-6,14,15-16

  • Ke dalam tangan-Mulah ku serahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya Tuhan, Allah yang setia.
  • Engkau benci kepada orang-orang yang memuja berhala yang sia-sia, tetapi aku percaya kepada Tuhan.
  • Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya Tuhan, aku berkata: "Engkaulah Allahku!"
  • Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!
  • Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!

Matius 20:17-28

  • Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan:
  • "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati.
  • Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan."
  • Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
  • Kata Yesus: "Apa yang kau kehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
  • Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Ku minum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat."
  • Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."
  • Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.
  • Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
  • Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
  • Dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
  • Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

BcO Keluaran 17:1-16

  • Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah Tuhan, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu.
  • Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai Tuhan?"
  • Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"
  • Lalu berseru-serulah Musa kepada Tuhan, katanya: "Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!"
  • Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kau pakai memukul sungai Nil dan pergilah.
  • Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kau pukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum."
  • Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.
  • Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai Tuhan dengan mengatakan: "Adakah Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak?"
  • Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim.
  • Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku."
  • Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit.
  • Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.
  • Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.
  • Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
  • Kemudian berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Tuliskanlah semuanya ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan, dan ingatkanlah ke telinga Yosua, bahwa Aku akan menghapuskan sama sekali ingatan kepada Amalek dari kolong langit."
  • Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: "Tuhanlah panji-panjiku!"
  • Ia berkata: "Tangan di atas panji-panji Tuhan! Tuhan berperang melawan Amalek turun-temurun."

Renungan Hari Ini

Bagi Yesus, pergi ke Yerusalem berarti menderita dan mati. Tapi pada hari ketiga Ia akan bangkit. Pada saat yang sama ibu anak-anak Zebedeus meminta kursi bahkan mau meminum cawan.

Mereka tidak memahami makna hal duduk di sebelah kanan dan sebelah kiri Yesus. Yang mereka pikirkan hanyalah kedudukan dan kekuasaan, padahal kekuasaan itu hanya dapat diperoleh bila Allah berkenan memberikan.

Kekuasaan adalah hak Allah bukan manusia, maka untuk mendapatkan kursi itu tergantung Allah yang memberikan; kursi adalah anugerah Allah; Selain menegaskan bahwa kekuasaan adalah hadiah Allah, Yesus pun menyatakan bahwa kekuasaan-Nya itu diperoleh melalui kerelaan menderita sampai mencurahkan darah-Nya.

Kekuasaan yang didapatkan dengan kekerasan senjata akan menghasilkan kelompok yang menang dan kalah, kelompok yang mengorbankan dan yang dikorbankan, yang kuat dan lemah, yang mengalahkan dan dikalahkan.

Yesus tidak menghendaki pembedaan demikian, yang selamat dan tidak selamat. Ia inginkan pembedaan itu. Dalam kerajaan-NYa, semua orang selamat; semua orang menang; semua kuat; semua orang berdaulat dan bahagia.

Yesus pun menegaskan bahwa kekuasaan-Nya diarahkan untuk melayani, bukan untuk dilayani; Tujuan kekuasaan-Nya bukanlah keuntungan diri; tujuan kekuasaan-Nya bukan kesenangan diri; tujuan kekuasaan-Nya bukanlah kepentingan diri.

Tujuan kekuasaan adalah bonum commune. Kita harus berjuang supaya tetap ada orang Kristen yang menjadi pemimpin kita namun Kristiani di sini bukan sekadar sebagai status melainkan sebagai bukti dari pelayanan.

Kita dorong orang muda supaya terlibat dalam kepemimpinan negara dengan membawa identitas Kristiani yakni menjadi pemimpin yang bersih, baik, rela menderita, rela mengingkari diri demi kebaikan orang lain.

Doa Penutup

Ya Yesus, Engkau mengajar kami untuk berani menerima kenyataan sepahit apapun demi Kerajaan Surga. Engkau juga telah menunjukkan kepada kami jalan cinta kasih dan pengorbanan.

Kobarkan api kasih-Mu dalam hati kami untuk saling melayani. Untuk berani berbuat baik tanpa mengharapkan balas jasa dari sesama kami. Amin.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Rabu 28 Februari 2024 dengan bacaan dan doanya. Semoga berkat Tuhan senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.


(cln/ahr)

Hide Ads