Apa itu Hari Raya Galungan? Menilik penjelasan dari situs resmi Kecamatan Buleleng, peringatan ini adalah hari raya umat Hindu dengan tujuan memperingati terciptanya alam semesta dan seluruh isinya. Selain itu, Hari Raya Galungan juga bertujuan untuk merayakan kemenangan kebaikan (dharma) atas kejahatan (adharma).
Ingin tahu lebih dalam tentang Hari Raya Galungan? Yuk, baca penjelasan selengkapnya di bawah ini yang sudah dirangkum detikJogja.
Hari Raya Galungan Adalah?
Telah disebutkan sepintas di atas bahwa hari raya milik umat Hindu ini bertujuan untuk merayakan terciptanya alam semesta dan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Lebih lanjut, kata 'Galungan' itu sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti bertarung.
Menurut informasi dari artikel berjudul 'Makna Filosofi Hari Raya Galungan pada Era Globalisasi' oleh I Nyoman Suka Ardiyasa dalam jurnal Genta Hredaya, Hari Raya Galungan diselenggarakan setiap enam bulan atau 210 hari.
Peringatan ini dilaksanakan berdasar penanggalan Bali-Jawa pada hari Budha Kliwon Wuku Dungulan. Setelahnya, yakni sepuluh hari kemudian, perayaan akan dilanjutkan dengan peringatan Kuningan.
Kapan Peringatan Hari Raya Galungan 2024?
Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 7 Tahun 2023 tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2024. Dalam dokumen tersebut, tertera penjelasan berbagai hal, termasuk tanggal perayaan Hari Raya Galungan.
Pada poin 3, tertulis dengan jelas bahwa Hari Raya Galungan 2024 akan berlangsung pada 28 Februari 2024. Tak lama, Hari Raya Kuningan akan menyusul, yakni tertanggal 9 Maret 2024. Ini rinciannya:
- Selasa, 27 Februari 2024: Hari Raya Suci Penampahan Galungan
- Rabu, 28 Februari 2024: Hari Raya Suci Galungan
- Kamis, 29 Februari 2024: Hari Raya Suci Umanis Galungan
Masih berdasar surat edaran yang sama, Hari Raya Galungan kedua akan dilangsungkan lagi pada bulan September. Berikut ini jadwalnya:
- Selasa, 24 September 2024: Hari Raya Suci Penampahan Galungan
- Rabu, 25 September 2024: Hari Raya Suci Galungan
- Kamis, 26 September 2024: Hari Raya Suci Umanis Galungan
Rangkaian Kegiatan Peringatan Hari Raya Galungan
Sebagai sebuah hari raya besar umat Hindu, Hari Raya Galungan tersusun atas beberapa rangkaian kegiatan. Di bawah ini penjelasannya diambil dari situs resmi Desa Sarimekar:
1. Tumpek Wariga
Rangkaian pertama adalah Tumpek Wariga yang terjadi 25 hari sebelum Galungan. Pada tahap ini, masyarakat akan menghaturkan sesaji yang berbentuk bubur sumsum berwarna. Tak hanya itu, pepohonan akan disirami air suci dan diberi sesaji bubuh dengan disertai canang pesucian, sesayut tanem tuwuh, dan diisi sasat.
Setelahnya, sang empunya pohon akan mengetuk atau mengelus batang pohon. Harapannya adalah pohon tersebut dapat berbuah untuk upacara Hari Raya Galungan.
2. Sugihan Jawa
'Sugi' berarti bersih, sedangkan 'Jawa' bermakna luar. Rangkaian ini berisikan kegiatan pembersihan apa-apa yang ada di luar diri manusia. Dalam tahap Sugihan Jawa, umat Hindu akan melangsungkan upacara Mererebu atau Mererebon.
Yang dibersihkan adalah merajan dan rumah. Tak hanya itu, di lingkungan Sanggah Gede, Panti, Dadya, hingga Pura Kahyangan Tiga akan dihadirkan sesaji. Kegiatan Sugihan Jawa dirayakan setiap Kamis Wage wuku Sungsang.
3. Sugihan Bali
Berlainan dengan Sugihan Jawa, Sugihan Bali adalah agenda pembersihan diri sendiri. Urutan pelaksanaannya adalah mandi, pembersihan fisik, dan permohonan kepada Tirta Gocara sebagai simbol penyucian jiwa. Sugihan Bali dirayakan tiap Jumat Kliwon wuku Sungsang.
4. Hari Penyekeban
Rangkaian ini dilaksanakan setiap Minggu Pahing wuku Dungulan. Tujuannya adalah mengekang diri agar tidak melanggar hal-hal salah dalam agama.
5. Hari Penyajan
Lebih lanjut, ada Hari Penyajan yang diperingati tiap Senin Pon wuku Dungulan. Berasal dari kata 'Saja' yang berarti benar, hari ini memiliki makna filosofis memantapkan diri demi Hari Raya Galungan.
Berdasar kepercayaan, pada hari ini, umat Hindu akan digoda oleh Sang Bhuta Dungulan dengan tujuan menguji kualitas tingkat pengendalian diri umat Hindu.
6. Hari Penampahan
Rangkaian Hari Raya Galungan berikutnya adalah Hari Penampahan yang terjadi satu hari sebelum Hari Raya Galungan. Hari ini terjadi tepat pada Selasa Wage wuku Dungulan.
Umat Hindu akan membuat penjor sebagai bentuk wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah. Penjor ini sendiri terbuat dari batang bambu yang melengkung dengan hiasan-hiasan padanya.
Selain itu, ada juga prosesi penyembelihan babi yang nantinya akan digunakan sebagai pelengkap upacara. Makna simbolisnya adalah membunuh semua nafsi binatang dalam diri manusia.
Masyarakat percaya bahwa pada Hari Penampahan, leluhur akan mendatangi sanak keluarganya di dunia. Karenanya, pelbagai suguhan dipersiapkan, mulai dari nasi, jajanan, hingga rokok.
7. Hari Raya Galungan
Terakhir adalah Hari Raya Galungan itu sendiri. Peringatan dimulai dengan kegiatan sembahyang di rumah hingga pura sekitar lingkungan masing-masing. Sama seperti lebaran, umat Hindu yang merantau akan kembali ke kampung halaman untuk bersembahyang.
Terkhusus umat Hindu yang memiliki anggota keluarga dengan status 'Makingsan di Pertiwi', maka wajib membawakan banten ke kuburan. Istilahnya adalah 'Mamunjung ka Setra Kuburan.'
Nah demikian informasi seputar Peringatan Hari Raya Galungan 2024 plus rangkaian kegiatannya. Selamat Hari Raya Galungan 2024!
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka