Renungan Harian Katolik Minggu 25 Februari 2024 dan Bacaannya: Pengalaman

Renungan Harian Katolik Minggu 25 Februari 2024 dan Bacaannya: Pengalaman

Santo - detikJogja
Minggu, 25 Feb 2024 04:00 WIB
ilustrasi berdoa alkitab
Ilustrasi Renungan Harian Katolik Minggu 25 Februari 2024. Foto: Getty Images/iStockphoto/undefined undefined
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi, hari ini Minggu 25 Februari 2024 merupakan hari Minggu Pekan II Prapaskah; dengan orang kudus Santo Walburga, Abbas; dan warna liturgi ungu.

Mengangkat tema tentang pengalaman, mari simak renungan harian Katolik Minggu 25 Februari 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk lengkap dengan bacaan dan doanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 25 Februari 2024

Bacaan Hari Ini

Kejadian 22:1-2,9a,10-13,15-18

- Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
- Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Ku katakan kepadamu."
- Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
- Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
- Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
- Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kau apa-apakan dia, sebab telah Ku ketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
- Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
- Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham,
- Kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri? Demikianlah firman Tuhan?: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
- Maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
- Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."

Mazmur 116:10,15,16-17,18-19

- Aku percaya, sekalipun aku berkata: "Aku ini sangat tertindas."
- Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya.
- Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku!
- Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan,
- Akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya,
- Di pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem! Haleluya!

ADVERTISEMENT

Roma 8:31b-34

- Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
- Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
- Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
- Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?

Markus 9:2-10

- Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,
- Dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.
- Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.
- Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
- Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.
- Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Ku kasihi, dengarkanlah Dia."
- Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.
- Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.
- Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati."

BcO Keluaran 13:17-14:9

- Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir."
- Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.
- Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: "Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini."
- Demikianlah mereka berangkat dari Sukot dan berkemah di Etam, di tepi padang gurun.
- Tuhan berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.
- Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.
- Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, demikian:
- "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka balik kembali dan berkemah di depan Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di depan Baal-Zefon berkemahlah kamu, di tepi laut.
- Maka Firaun akan berkata tentang orang Israel: Mereka telah sesat di negeri ini, padang gurun telah mengurung mereka.
- Aku akan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia mengejar mereka. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah Tuhan." Lalu mereka berbuat demikian.
- Ketika diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa itu telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa itu, dan berkatalah mereka: "Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa kita membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?"
- Kemudian ia memasang keretanya dan membawa rakyatnya serta.
- Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya, segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya.
- Demikianlah Tuhan mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan.
- Adapun orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon.

Renungan Hari Ini

Penampakan kemuliaan Yesus menjadi pernyataan yang sangat jelas tentang siapa Yesus sebenarnya dan apa yang dikerjakan-Nya di tengah-tengah manusia. Yesus adalah Anak Allah yang menyelamatkan manusia.

Kesaksian Elia dan Musa meneguhkan hal itu. Perubahan wajah Yesus menjadi bercahaya menunjukkan bahwa Yesus adalah pribadi Maha Mulia. Pakaian Yesus yang berubah menjadi sangat putih menegaskan kebenaran kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah yang terkasih.

Kepada-Nya semua orang perlu mengarahkan telinga untuk mendengarkan Dia. Pengalaman mengajarkan merupakan sesuatu yang istimewa dari Yesus karena tidak semua orang mau mengajar dan membagikan apa yang mereka alami, rasakan dan yang mereka hadapi.

Petrus, Yakobus dan Yohanes memiliki pengalaman yang khas dengan Yesus di atas sebuah gunung yang tinggi. Sungguh indah mengalami pengalaman bersama Allah sehingga mampu mengubah perjalanan hidup mereka.

Mereka menjadi pewarta Sabda Allah yang handal dan tak gentar menghadapi resiko apa saja. Seperti Petrus, Yakobus dan Yohanes kita juga memiliki pengalaman yang membahagiakan ketika kita berada dekat dengan Yesus.

Pengalaman yang indah bersama Yesus hendaknya menjadi kekuatan bila kita mengalami tantangan dan cobaan hidup. Pada waktunya pula secara sempurna kita akan dihadiahi kemuliaan karena boleh memandang wajah dan kemuliaan Allah secara langsung di dalam kerajaanNya.

Namun untuk sampai ke sana, Yesus ingatkan agar kita perlu "turun gunung". Artinya, kemuliaan yang "di atas" bisa dicapai dalam karya "di bawah", dalam pengorbanan, dalam perjuangan dan upaya di bumi. Mari kita berjuang menjadi pekerja yang baik di dunia agar kemuliaan di surga kita akan raih pula.

Doa Penutup

Allah yang Maha Baik, aku bersyukur atas Sabda-Mu hari ini. Engkau memberi motivasi kepadaku untuk selalu berada di dekatMu.

Engkau mengundangku untuk selalu hidup di hadiratMu dan senantiasa siap melakukan apa yang Engkau kehendaki dalam hidup ini. Semoga karena rahmat-Mu aku tidak pernah berkecil hati. Amin.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Minggu 25 Februari 2024 dengan bacaan dan doanya. Semoga berkat Tuhan senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads