Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Februari 2024 dan Bacaannya: Mengasihi

Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Februari 2024 dan Bacaannya: Mengasihi

Santo - detikJogja
Sabtu, 24 Feb 2024 04:01 WIB
Ilustrasi perayaan Kenaikan Isa Almasih di Gereja
Ilustrasi renungan harian Katolik. Foto: Pradita Utama/detikcom
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi, hari ini Sabtu 24 Februari 2024 merupakan hari biasa Pekan I Prapaskah; dengan orang kudus Santo Montanus dan Lucius dkk, Martir; dan warna liturgi ungu.

Mengangkat tema tentang mengasihi, mari simak renungan harian Katolik Sabtu 24 Februari 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk lengkap dengan bacaan dan doanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 24 Februari 2024

Bacaan Hari Ini

Ulangan 26:16-19

  • "Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan ini; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu.
  • Engkau telah menerima janji dari pada Tuhan pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkaupun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya.
  • Dan Tuhan telah menerima janji dari padamu pada hari ini, bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya,
  • Dan Iapun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa yang telah dijadikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya."

Mazmur 119:1-2,4-5,7-8

  • Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan.
  • Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati,
  • Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh.
  • Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
  • Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil.
  • Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.

Matius 5:43-48

  • Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
  • Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
  • Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
  • Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
  • Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?
  • Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

BcO Keluaran 12:37-49; 13:11-16

  • Kemudian berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak.
  • Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi.
  • Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakarlah menjadi roti bundar yang tidak beragi, sebab adonan itu tidak diragi, karena mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya.
  • Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun.
  • Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan Tuhan dari tanah Mesir.
  • Malam itulah malam berjaga-jaga bagi Tuhan, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan Tuhan.
  • Berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun: "Inilah ketetapan mengenai Paskah: Tidak seorangpun dari bangsa asing boleh memakannya.
  • Seorang budak belian barulah boleh memakannya, setelah engkau menyunat dia.
  • Orang pendatang dan orang upahan tidak boleh memakannya.
  • Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikitpun dari daging itu keluar rumah; satu tulangpun tidak boleh kamu patahkan.
  • Segenap jemaah Israel haruslah merayakannya.
  • Tetapi apabila seorang asing telah menetap padamu dan mau merayakan Paskah bagi Tuhan, maka setiap laki-laki yang bersama-sama dengan dia, wajiblah disunat; barulah ia boleh mendekat untuk merayakannya; ia akan dianggap sebagai orang asli. Tetapi tidak seorangpun yang tidak bersunat boleh memakannya.
  • Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu."
  • Apabila engkau telah dibawa Tuhan ke negeri orang Kanaan, seperti yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu dan kepada nenek moyangmu, dan negeri itu telah diberikan-Nya kepadamu,
  • Maka haruslah kau persembahkan bagi Tuhan segala yang lahir terdahulu dari kandungan; juga setiap kali ada hewan yang kau punyai beranak pertama kali, anak jantan yang sulung adalah bagi Tuhan.
  • Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kau tebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.
  • Dan apabila anakmu akan bertanya kepadamu di kemudian hari: Apakah artinya itu? Maka haruslah engkau berkata kepadanya: Dengan kekuatan tangan-Nya Tuhan telah membawa kita keluar dari Mesir, dari rumah perbudakan.
  • Sebab ketika Firaun dengan tegar menolak untuk membiarkan kita pergi, maka Tuhan membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung manusia sampai anak sulung hewan. Itulah sebabnya maka aku biasa mempersembahkan kepada Tuhan segala binatang jantan yang lahir terdahulu dari kandungan, sedang semua anak sulung di antara anak-anakku lelaki kutebus.
  • Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di dahimu, sebab dengan kekuatan tangan-Nya Tuhan membawa kita keluar dari Mesir."

Renungan Hari Ini

Yesus mengajar orang banyak supaya mengasihi para musuh dan berdoa untuk para penganiaya. Hal ini penting supaya menjadi anak-anak Bapa di surga. Kasih itu tanpa syarat. Kasih tidak cukup dengan kata-kata.

ADVERTISEMENT

Kasih harus nyata dalam perbuatan. Kasih tidak cukup hanya dengan orang yang mengasihi kita. Kasih mengatasi segala-galanya. Kasih tidak pernah memandang dia itu saudara, musuh dan orang berdosa.

Maka kita mengasihi semua orang, termasuk mereka yang membenci dan menganiaya kita. Bahkan kita juga harus berani mendoakan musuh dan mereka yang sudah membenci dan menganiaya kita.

Apakah itu mungkin? Ya, karena kasih itu selalu mungkin asalkan kita mau bersikap rendah hati dan mau menyangkal diri. Apa yang diajarkan Yesus telah diwujudkan dalam hidup-Nya.

Ia mengasihi kita tanpa syarat. Ia tidak mengasihi kita cuma dalam kata-kata. Ia mengasihi kita dalam perbuatan nyata. Ia mengasihi kita tanpa membeda-bedakan.

Ia mengasihi kita, meskipun kita berdosa terhadap-Nya. Ia mendoakan mereka yang menganiaya-Nya. "Ya Bapa, ampuni mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan". Yesus juga sesungguhnya tidak ingin kita mempunyai musuh.

Kalau kita berdoa dan berbuat baik bagi "musuh" bukankah berarti kita tidak ada musuh. Inilah yang Yesus inginkan; jangan pernah menjadikan orang lain sebagai musuh.

Sesama adalah mereka yang pantas untuk dikasihi, mereka yang harus selalu mendapat doa, perhatian dan kasih kita. Kasih adalah hukum utama bagi kita semua.

Doa Penutup

Ya Yesus, aku mengucap syukur kepada-Mu karena ajaran cinta kasih yang Engkau berikan kepada kami. Cinta yang tidak mengenal batas dan tanpa syarat. Aku sadar, bahwa kasih yang Engkau ajarkan seringkali tidak mampu saya lakukan.

Namun kasih dan kesetiaan-Mu tanpa pamrih. Engkau memampukan saya untuk mengasihi orang yang membenci dan memusuhiku. Ampuni juga saya orang yang berdosa ini. Amin.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Sabtu 24 Februari 2024 dengan bacaan dan doanya. Semoga berkat Tuhan senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(dil/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads