Budayawan Butet Kertaredjasa kembali menyalurkan hak suaranya dalam Pemungut Suara Ulang (PSU) di TPS 32 Pakuncen, Wirobrajan, Kota Jogja. Ia menyebut pelaksanaan PSU hanya basa-basi semata.
Pantauan detikJogja di lokasi, Butet tiba sekitar pukil 10.00 WIB. Ia ditemani istri dan anaknya. Usai nyoblos, Butet sempat menyapa warga sekitar kemudian langsung pergi meninggalkan lokasi.
Butet mengatakan, digelarnya PSU ini hanya basa-basi semata. Alasannya tetap nyoblos dalam PSU ini hanya karena untuk menyalurkan kewajiban sebagai warga negara yang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini (PSU) sebagai suatu prosedur ya baik, saya sebagai warga negara wajib mengikuti PSU ini, meskipun ya saya anggep basa basi saja nggak apa-apa," ujar Butet kepada wartawan usai nyoblos, Sabtu (24/2/2024).
Anggapan Butet tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, hasil dari PSU ini tak akan berpengaruh banyak pada rekapitulasi nantinya. Selain itu, Butet menjelaskan, masalah sebenarnya bukan pada PSU.
"Tapi sebagai warga negara melaksanakan kewajiban sebaik baiknya, saya juga yakin nggak bakal memberikan pengaruh apa-apa tapi sebagai prosedur. Kan aku bilang, basa basi," imbuhnya.
"Nggak akan ada pengaruh apa-apa karena masalahnya itu bagi saya bukan pada PSU-nya, masalahnya sangat mendasar kok. Orang-orang yang sehat jiwanya, yang waras tahu persis masalah mendasar yang terjadi kecurangan pemilu ini," pungkas Butet.
Di TPS 32 Pekuncen sendiri harus dilaksanakan PSU lantaran dari hasil pengawasan dari Panwaslu Kecamatan Wirobrajan terdapat ketidaksesuaian hak suara yang didapatkan oleh pemilih dengan kategori Daftar Pemilih Khusus (DPK).
Perihal PSU di TPS tersebut juga tertuang dalam rekomendasi Saran Perbaikan dari Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan Wirobrajan bernomor 026/PP.01/K.YO-05-07/02/2024 perihal saran perbaikan.
(apl/apl)
Komentar Terbanyak
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya