Meledak, Tutup Ketel Uap Seberat 50 Kg Melayang 300 Meter-Timpa Rumah Warga

Meledak, Tutup Ketel Uap Seberat 50 Kg Melayang 300 Meter-Timpa Rumah Warga

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Senin, 12 Feb 2024 23:06 WIB
Tutup ketel uap seberat 50 kg yang terjatuh di rumah Suroso yang berjarak 300 meter dari lokasi kejadian, pabrik tahu di Wonosari, Gunungkidul.
Tutup ketel uap seberat 50 kg yang terjatuh di rumah Suroso yang berjarak 300 meter dari lokasi kejadian, pabrik tahu di Wonosari, Gunungkidul.Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja
Gunungkidul -

Sebuah pabrik tahu milik Sugiyono (39) meledak di Padukuhan Karangasem, Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Tutup ketel uap seberat 50 kilogram (kg) terlempar hingga 300 meter dan menimpa atap rumah warga, Prawiro Suroso (70).

"Saat itu saya sedang di rumah. Kemudian tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh di dalam rumah di belakang itu. Ternyata setelah dilihat itu tutup ketel masih merah. Wong dari jarak dua meter masih panas," jelas Suroso kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Senin (12/2/2024) malam.

Suroso menjelaskan ia merasa kaget saat rumahnya kejatuhan tutup ketel uap itu. Tutup tersebut memiliki berat sekitar 50 kg dengan diameter 80 cm dan tebal 2 cm.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kaget pas kejatuhan tutup ketel itu," katanya.

Selanjutnya, saudara Suroso yang rumahnya berada di depan rumah Suroso, Gumerek (60), menerangkan, sebelum menghantam rumah saudaranya, tutup ketel seberat 50 kg itu tampak melayang sebelum menimpa rumah Suroso.

ADVERTISEMENT

"Kronologisnya tidak tahu kan terbang di atas. Yang jelas itu tahu-tahu menimpa rumah bagian belakang dekat kamar mandi," kata Gumerek saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, malam ini.

Kondisi atap rumah Suroso usai tertimpa tutup ketel uap yang meledak di Wonosari, Gunungkidul.Kondisi atap rumah Suroso usai tertimpa tutup ketel uap yang meledak di Wonosari, Gunungkidul. Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja

Saat kejadian berlangsung, Gumerek mengatakan pemilik rumah berada di rumahnya dan sedang menjalankan sholat maghrib. Dalam rumah yang berbentuk memanjang ke samping itu, Gumerek menjelaskan pemilik rumah sedang sholat di sebelah timur.

"Saat itu kebetulan penghuni lagi di rumah, kebetulan di sebelah timur. Wong pas sholat maghrib jamaah itu. Jadi pas agak jauh dari rumah yang tertimpa," terangnya.

Lebih lanjut dijelaskan Gumerek, tutup ketel itu menimpa rumah saudaranya selang semenit terdengar suara ledakan. Awalnya, warga sempat mengira ledakan terjadi di pom setempat.

"Selang satu menit itu kena rumah tutup ketelnya. Tadi dikira itu pom karena di sebelah barat pom," ungkapnya.

"Masyarakat berduyun-duyun melihat ke pom ternyata tidak ada apa-apa. Ternyata malah di belakang pom yang produksi tahu tadi," lanjutnya.

Baca juga: Sultan Siap Jadi Fasilitator Pertemuan Jokowi-Megawati, Tapi...

Ledakan tersebut, ungkap Gumerek, terdengar hingga radius lebih dari 2 km dari lokasi kejadian. Gumerek mengatakan ledakan tersebut terdengar layaknya ledakan bom.

"Tadi terdengar sampai Pacing, itu masih kedengaran, lebih dua kilo. Mentel kedengeran. Kayak bom itu, saya sampai kaget," pungkasnya.

Pabrik tahu di Gunungkidul rusak gegara ketel uap meledak, Senin (12/2/2024).Pabrik tahu di Gunungkidul rusak gegara ketel uap meledak, Senin (12/2/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja

Diberitakan sebelumnya, pabrik tahu milik Sugiyono (39) meledak akibat kran ketel uap tidak ditutup. Anggota TRC BPBD Gunungkidul, Wasesa, menerangkan akibat kejadian tersebut kerugian ditaksir mencapai Rp 37 juta. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian itu.

"Kronologi dari info yang saya terima saat produksi ketel uap meledak. Untuk kerugian pabriknya sendiri sebesar Rp 37 juta. Korban jiwa tidak ada. Korban luka juga tidak ada. Dua karyawan sedang bekerja tadi," jelas Wasesa kepada wartawan saat ditemui di lokasi.




(cln/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads