Misteri Raibnya Spanduk AMIN 60 Meter di Gunungkidul

Terpopuler Sepekan

Misteri Raibnya Spanduk AMIN 60 Meter di Gunungkidul

Tim detikJogja - detikJogja
Sabtu, 10 Feb 2024 12:10 WIB
Letak baliho yang dipasang di timur Polsek Playen
Spanduk AMIN yang dipasang di Jalan Jogja-Wonosari, Patuk, Gunungkidul. Foto: Dok. Relawan Paslon 01 Gunungkidul, Wiwid Suprianto
Jogja -

Spanduk bergambar pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) di Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul dicopot orang tak dikenal beberapa waktu lalu. Peristiwa itu telah dilaporkan ke Bawaslu Gunungkidul. Cak Imin pun turut angkat bicara.

Berita tersebut menarik perhatian pembaca detikJogja sepekan ini. Berikut rangkumannya.

Spanduk Hilang Misterius

Seorang relawan AMIN di Gunungkidul, Wiwid Suprianto mengatakan spanduk dipasang di pinggir Jalan Jogja-Wonosari, Kapanewon Playen. Ia mendapat laporan dari relawan bahwa spanduk hilang misterius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin sore sampai dengan menjelang maghrib (Minggu, 4/2), tim relawan dari Paslon 01 itu memasang banner yang bisa dikatakan terpanjang di Gunungkidul karena panjangnya rencana mau 100 meter. Terus tadi jam 09.00 WIB kurang lebihnya mau pasang lagi biar genap sampai 100 meter. Mereka kaget dan laporan ke saya kalau banner itu sudah tidak ada," jelas Wiwid kepada wartawan melalui telepon, Senin (5/2/2024).

Spanduk Sepanjang 60 Meter

Spanduk berukuran 3x1 meter dan disambung hingga mencapai 100 meter. Namun pemasangan baru sampai 60 meter dan rencana dilanjutkan hari berikutnya.

ADVERTISEMENT

"60 meter itu 1x3 meter disambung gitu. Tulisannya ada yang 'Perubahan itu gizi anak Indonesia tercukupi', 'Perubahan itu BLT semakin banyak dan luas'. Seperti yang sudah terpasang di tempat-tempat lain," jelasnya.

Wiwid mengaku pihaknya langsung mengadukan hal tersebut ke Bawaslu Gunungkidul. Ia mengatakan laporan itu berisi kronologi dan bukti pemasangan juga saat hilangnya spanduk itu.

"Kami dan kawan-kawan langsung melapor ke Bawaslu. Kami melaporkan kronologinya serta bukti-bukti saat kita memasang, sesudah terpasang dan pagi waktu banner itu hilang," ungkapnya.

Bawaslu Terima Laporan

Sementara itu, Ketua Bawaslu Gunungkidul Andang Nugraha saat dimintai konfirmasi mengatakan pihaknya telah menerima laporan tersebut.

"Kami sudah menerima laporan tersebut dan akan kami tindak lanjuti," terang Andang kepada wartawan melalui telepon, Senin (5/2).

Cak Imin Buka Suara

Terpisah, Cak Imin buka suara soal hilangnya spanduk AMIN yang dipasang relawan di Gunungkidul itu.

"Banyak kasus itu ya saya yang terakhir ini belum monitor," kata Cak Imin di Banyuwangi, Jawa Timur, dilansir detikNews, Selasa (6/2).

Cak Imin menyebut perusakan spanduk AMIN juga terjadi di Banyuwangi dan Malang. Dia menyebut ada upaya perusakan sistematis.

"Tapi banyak perusakan spanduk di Malang, di Banyuwangi, di beberapa tempat bahkan disobek, disisakan separuh dari itu, secara sistematis, kita susah mendeteksi dari mana tapi ada upaya perusakan secara sistematis," ujarnya.

Dia mengatakan aksi perusakan hingga pencopotan spanduk AMIN merupakan kondisi yang memprihatinkan. Dia mengatakan pihaknya akan terus melakukan pemantauan.

"Dan itu memprihatinkan dan terus akan kita pantau untuk kita laporkan pada bawaslu dan penegakan hukum terpadu, polisi, kejaksaan, sama bawaslu," ujarnya.




(rih/rih)

Hide Ads