Spanduk bergambar pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sepanjang 60 meter di Kapanewon Playen, Gunungkidul, dicopot orang tak dikenal. Cak Imin menyebut ada upaya perusakan sistematis.
"Banyak kasus itu ya saya yang terakhir ini belum monitor," kata Cak Imin di Banyuwangi, Jawa Timur, dilansir detikNews, Selasa (6/2/2024).
Cak Imin menyebut perusakan spanduk AMIN juga terjadi di Banyuwangi dan Malang. Dia menyebut ada upaya perusakan sistematis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi banyak perusakan spanduk di Malang, di Banyuwangi, di beberapa tempat bahkan disobek, disisakan separuh dari itu, secara sistematis, kita susah mendeteksi dari mana tapi ada upaya perusakan secara sistematis," ujarnya.
Dia mengatakan aksi perusakan hingga pencopotan spanduk AMIN merupakan kondisi yang memprihatinkan. Dia mengatakan pihaknya akan terus melakukan pemantauan.
"Dan itu memprihatinkan dan terus akan kita pantau untuk kita laporkan pada Bawaslu dan penegakan hukum terpadu, Polisi, Kejaksaan sama Bawaslu," ujarnya.
Spanduk 60 Meter AMIN di Playen Dicopot
Sebelumnya diberitakan, spanduk bergambar paslon AMIN di Kapanewon Playen, Gunungkidul dicopot orang tak dikenal. Relawan pendung AMIN pun melaporkan peristiwa itu ke Bawaslu Gunungkidul.
"Kemarin sore sampai dengan menjelang Maghrib, tim relawan dari Paslon 01 itu memasang banner yang bisa dikatakan terpanjang di Gunungkidul karena panjangnya rencana mau 100 meter. Terus tadi jam 09.00 WIB kurang lebihnya mau pasang lagi biar genap sampai 100 meter. Mereka kaget dan laporan ke saya kalau banner itu sudah tidak ada," jelas seorang relawan Paslon 01 di Gunungkidul, Wiwid Suprianto, kepada wartawan melalui telepon, Senin (5/2).
Baliho tersebut, jelas Wiwid, berukuran 3 X 1 meter dan disambung hingga mencapai 100 meter. Namun pemasangan baliho itu, jelas Wiwid, baru sampai 60 meter dan rencana dipasang pagi tadi tetapi sudah raib.
"60 meter itu 1 X 3 meter disambung gitu. Tulisannya ada yang 'Perubahan itu gizi anak Indonesia tercukupi', 'Perubahan itu BLT semakin banyak dan luas'. Seperti yang sudah terpasang di tempat-tempat lain," jelasnya.
Hari ini, jelas Wiwid, pihaknya langsung mengadukan hal tersebut ke Bawaslu Gunungkidul. Ia mengatakan laporan itu berisi kronologi dan bukti pemasangan juga saat hilangnya baliho itu.
"Kami dan kawan-kawan langsung melapor ke Bawaslu. Kami melaporkan kronologinya serta bukti-bukti saat kita memasang, sesudah terpasang dan pagi waktu banner itu hilang," ungkapnya.
Baliho tersebut, ungkap Wiwid, dipasang di timur Polsek Playen. "Di wetan (timur) Polsek Playen agak jauh," ujarnya.
Terpisah, Ketua Bawaslu Gunungkidul, Andang Nugraha, saat dimintai konfirmasi mengatakan pihaknya telah menerima dan akan menindaklanjuti laporan tersebut.
"Kami sudah menerima laporan tersebut dan akan kami tindak lanjuti," terang Andang kepada wartawan melalui telepon, Senin (5/2).
(ams/dil)
Komentar Terbanyak
UAD Bikin Rudal Merapi Antipesawat, Mampu Kunci Target dengan Cepat
Pakar UGM Sebut Pajak Toko Online Langkah Positif, tapi...
Israel Tuduh Iran Luncurkan Rudal Saat Gencatan Senjata, Ancam Serang Teheran