Hiii! Ular 3,5 Meter Ngumpet di Tumpukan Kayu Ngestiharjo Bantul

Hiii! Ular 3,5 Meter Ngumpet di Tumpukan Kayu Ngestiharjo Bantul

Agus Septiawan - detikJogja
Rabu, 07 Feb 2024 13:57 WIB
Tim Damkarmat Kota Jogja mengevakuasi ular sanca 3,5 meter yang bersembunyi di kediaman warga Sutopadan, Ngestiharjo, Kasihan, Kabupaten Bantul, Rabu (7/2/2024).
Tim Damkarmat Kota Jogja mengevakuasi ular 3,5 meter yang bersembunyi di kediaman warga Sutopadan, Ngestiharjo, Kasihan, Kabupaten Bantul, Rabu (7/2/2024). Foto: dok. Damkarmat Jogja
Jogja -

Ular jenis sowo kembang sepanjang 3,5 meter dievakuasi dari permukiman di wilayah Ngestiharjo, Kasihan, Kabupaten Bantul, oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Jogja.

Kasi Operasi Pengendalian dan Pemadaman Damkarmat Kota Jogja, Mahargyo mengatakan pihaknya menerima laporan dari warga tentang keberadaan ular tersebut pada pukul 09.35 WIB tadi. Ular itu dilaporkan berada di wilayah Sutopadan RT 04, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

Tim Damkarmat Kota Jogja mengevakuasi ular sanca 3,5 meter yang bersembunyi di kediaman warga Sutopadan, Ngestiharjo, Kasihan, Kabupaten Bantul, Rabu (7/2/2024).Tim Damkarmat Kota Jogja mengevakuasi ular 3,5 meter yang bersembunyi di kediaman warga Sutopadan, Ngestiharjo, Kasihan, Kabupaten Bantul, Rabu (7/2/2024). Foto: dok. Damkarmat Jogja

Menurut Mahargyo, warga urung mengevakuasi ular tersebut secara mandiri karena ukurannya terbilang besar.

"Benar kami mengevakuasi ular besar yang meresahkan warga. Ukurannya ini 3,5 meter, sehingga warga tidak berani mengevakuasi secara langsung. Evakuasi tadi 10 menit oleh tim," kata Mahargyo kepada wartawan, Rabu (7/2/2024).

Mahargyo menduga ular itu keluar dari habitatnya untuk mencari makan. Ular itu ditemukan di tumpukan kayu yang berada di halaman rumah warga.

"Kalau dilihat dari kondisinya sepertinya sedang cari makan, dikarenakan di tumpukan kayu itu terindikasi menjadi sarang tikus," ujar dia.

Mahargyo mengimbau warga lebih waspada selama musim hujan, di mana ular biasanya keluar dari sarang untuk mencari makan dan tempat yang lebih hangat.

"Supaya menjaga kebersihan rumah, lalu ruangan diberi wewangian seperti kapur barus atau pewangi ruangan. Ini karena ular peka terhadap bau-bauan, sehingga menghindari tempat yang aromanya kuat," kata Mahargyo.




(dil/rih)

Hide Ads