Permintaan maaf capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, disebut sebagai ketulusan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. Bahkan, Juru bicara TKN, Fahri Hamzah hingga menyebutnya sebagai tokoh pemersatu bangsa.
Menurut Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, permintaan maaf itu bukan untuk menarik simpati, namun sudah menjadi kebiasaan Prabowo.
"Nggak (narik simpati). Saya kira itu adalah ketulusan seorang Prabowo, calon presiden dengan nomor urut 2. Pak Prabowo punya kebiasaan minta maaf adalah sebuah cara yang menjadi tradisi yang diajarkan oleh orang tua kita, leluhur kita," kata Muzani di Media Center Prabowo-Gibran, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2024), dilansir detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa bagaimanapun juga manusia ada kesalahan, tindakan salah ucap, ketersinggungan, maka cara untuk mencairkan suasana itu harus dengan meminta maaf dan ketulusan yang diucapkan Prabowo adalah bentuk keikhlasan yang diucapkan oleh seorang Prabowo tidak terkait dengan elektoral atau suara," lanjutnya.
Namun, Muzani menyerahkan semua penilaian kepada masyarakat. Ia juga tak menampik bahwa sikap itu bisa membawa datang simpati pada Prabowo.
"Bahwa akibat dari itu kemudian ada simpati yang melimpah, ada simpati luar biasa, mungkin itu bisa terjadi. Tapi ketulusan dan keikhlasan oleh Prabowo adalah bagian dari cara kita untuk terus menjaga tradisi dan harapan dari banyak pihak terhadap suasana ini," jelasnya.
Sementara itu, menurut Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, yakni Fahri Hamzah mengatakan sikap Prabowo menunjukkan sosok pemersatu bangsa.
"Dalam debat ini, Pak Prabowo nampak menjadi tokoh pemersatu bangsa yang dengan segenap kebesaran jiwanya meminta maaf kepada yang lainnya. Ini menjadi teladan bagi semua pihak, terutama bagi tim yang selama ini mendukung beliau," kata Fahri dalam keterangan tertulis, Senin (5/2/2024).
Selain itu, Fahri juga menyoroti sikap Prabowo yang menyampaikan terima kasihnya pada para presiden terdahulu. Dia juga memuji komitmen Prabowo untuk merangkul semua lapisan.
"Prabowo secara terang-terangan memuji kerja keras para presiden yang terdahulu. Termasuk yang hari ini tidak mendukung beliau, sangat dihargai dan dipuji," ucap Fahri.
"Beliau mengatakan bahwa kalau menerima mandat memimpin bangsa ini, beliau akan memimpin bagi semua bangsa Indonesia, termasuk yang tidak memilihnya dan tidak percaya kepadanya," tambahnya.
Lebih lanjut, Fahri juga menyinggung soal visi-misi serta program yang dipaparkan Prabowo. Menurutnya, hal itu menjadi modal penting menuju Indonesia Emas 2045.
"Meminta maaf, mengucapkan terima kasih dan berjanji untuk memimpin seluruh rakyat indonesia dengan seadil-adilnya, menuntaskan pengentasan kemiskinan, pemberantasan korupsi dan membangun Indonesia Emas 2045 menjadi kesempurnaan posisi Pak Prabowo," jelas Fahri.
Fahri berharap Prabowo akan memenangkan Pilpres 2024 dan melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) nantinya.
"Pak Prabowo mudah-mudahan memimpin. Memenangkan dan memimpin pada tanggal 14 Februari 2024 nanti," ujar Fahri.
(cln/cln)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan